Prolog

98.8K 5.8K 220
                                    


Menjadi seorang CEO di sebuah perusahaan design di umur dua puluh tiga membuat Baekhyun dengan bangga berjalan di koridor perusahaannya sendiri dengan senyum simpul dan meraup ratusan salam hormat dari ratusan pegawai setiap harinya. Ia bukan hanya sekedar CEO, Baekhyun akan selalu tertawa miring ketika ia mengatakan itu pada teman-temannya. Ia membangun perusahaan itu dari nol.

Baekhyun tidak ingin siapapun menyentuh perusahannya, termasuk ayahnya sendiri. Masa bodoh jika ia putra semata wayang dan ayahnya membutuhkan seorang pewaris untuk perusahaan galeri mobilnya. Baekhyun lebih suka melihat design-design tuksedo karyawannya dibandingkan jika harus mencolek permukaan mobil untuk memastikan mobil itu berdebu atau tidak.

Perlu di ketahui bahwa perusahaan design Baekhyun adalah perusahaan yang menduduki puncak perdagangan fashion Korea Selatan dua tahun terakhir. Tak ada yang bisa membuat Baekhyun menundukkan kepalanya saat berjalan di red carpet, tersenyum menawan ketika ribuan kamera berlomba-lomba mengambil gambar terbaiknya. Hidup Byun Baekhyun terlampau indah.

Di negara seberang, Jepang, Chanyeol Park adalah sebuah nama yang selalu terpampang di papan peringatan sekolah; sebagai peringatan kecil bahwa orang tua yang bersangkutan harus datang ke sekolah untuk bertemu dengan guru-guru bertanggung jawab dalam masalah Etika.

Chanyeol yang baru saja menginjak umur delapan belas tidak peduli akan tamparan ayahnya seminggu sekali akibat ulahnya karena baginya, hidup terlalu indah untuk di habiskan di sekolah yang melelahkan. Melempar tas dan memanjat dinding ke luar sekolah diam-diam adalah sebuah rutinitas baginya, begitu juga aroma pengharum ruangan perpustakaan yang akan selalu sampai ke indra penciumannya ketika ia mendapat hukuman di akhir hari.

Setiap akhir tahun, Chanyeol akan dengan bangga memamerkan nilai raport-nya yang nyaris menyentuh angka sempurna pada ayahnya, dimana itu sangat menjengkelkan bagi teman-temannya karena bangku Chanyeol seakan terlapisi debu setebal satu sentimeter lantaran pemiliknya tidak pernah datang ke sekolah; ia hanya datang untuk mengerjakan hukuman rutin. Buku-bukunya nyaris tak tersentuh, ia bahkan menyingkirkan meja belajar dari kamarnya.

Tidak ada yang tidak menginginkan seorang Chanyeol Park. Terlepas dari bagaimana kolot dan idiot kepribadiannya, pria bertubuh jangkung itu terlewat menawan ketika ia memakai seragam basket dan memantulkan bola sambil berlari. Ia terlihat indah ketika bergerak, apapun itu. Ia menguasai basket, renang, tennis, maupun seni bela diri.

Tidak selesai disana, Chanyeol dapat memainkan gitar dan piano dengan fasih. Itu semua adalah faktor mengapa para guru semakin enggan untuk menegurnya akibat perbuatan onarnya yang hampir ia lakukan setiap hari. Chanyeol bisa tertidur ketika ia mendengar ceramah di sekolah, bahkan menggambar seluruh kota di atas bangku jika ia mau.

Kehidupan keduanya baik-baik saja, terlampau baik-baik saja. Byun Baekhyun, dua puluh tiga, seorang CEO dari perusahaan yang meroket ke puncak perdagangan, dan seorang siswa-pembuat-onar-yang-dengan-ajab-mendapat-nilai-nyaris-sempurna, delapan belas, Park Chanyeol.

Setidaknya begitu sampai perusahaan ayah Chanyeol menyentuh titik terendah dan nyaris menyentuh kata gulung tikar.

Ini fanfic ChanBaek kedua-ku, i wish everyone would love this story. And as how much i put effort to make this story, i would be happy if many people comments! Love, Jujung.

Dan juga, ini adalah fic kolaborasi antara aku dan @junsyuga14. He is the best oppa ever dan ide ide nya lah yang menyusun fic ini sedemikian rupa. Big thanks to him!

[ChanBaek] Take You HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang