37. Miserable Without You

17.8K 1.7K 344
                                    

AUTHOR POV

Chanyeol menoleh ke samping dimana Baekhyun duduk. Sekilas terdengar perintah dari ujung speaker pesawat kalau pesawat akan segera mendarat di Incheon. Pesawat sudah akan mendarat, namun Baekhyun sama sekali tidak meliriknya sejak tadi dan malah sibuk memejamkan mata, atau melirik ke luar jendela, begitu seterusnya.

Chanyeol ingin mengambil dagu lancip Baekhyun dan menolehkan kepala kekasihnya agar menatapnya, namun sebuah kepala yang tertidur di bahunya seakan tidak mengizinkannya. Chanyeol mendesah sabar, sekilas melirik Ren yang kini tertidur begitu lelap nyaris di dadanya.

Baekhyun merasa seperti ia akan menangis, namun Chanyeol sama sekali tidak melakukan sesuatu yang membuatnya marah atau sedih. Faktanya ia sadar betul kalau Chanyeol juga merasa tidak begitu nyaman dengan kehadiran Ren dan berusaha mengajaknya berbicara. Tapi... entahlah, ia berfikir jika ia berbicara atau menatap Chanyeol hatinya akan berdenyut sakit lagi.

Baekhyun nyaris membuka matanya ketika ia rasakan jari-jari dingin merambat diatas jarinya, lalu sedetik kemudian jari jari itu mengaitkan miliknya dengan milik Baekhyun. Chanyeol seakan menenangkannya, ia tahu namja tinggi itu terus berusaha. Ia hanya belum cukup dewasa, mungkin, untuk memahami keadaan Ren.

Kepalanya terasa berat, terlebih lagi ketika ia rasakan nafas Chanyeol mendekat dan sebuah kecupan singkat hinggap di pelipis kirinya. Namja tinggi itu bernafas tepat di telinganya dan membisikkan 'i love you' sebelum menjauh kembali. Ia ingin bersender di bahu Chanyeol, ia yakin kalau ia meminta itu pada Chanyeol, namja tinggi itu akan berkata 'bahu kananku masih kosong' sambil tersenyum simpul.

Tapi ia tidak ingin. Selama bahu kiri Chanyeol masih terasa berat.

.

Baekhyun berhasil melarikan diri dari Chanyeol ketika mereka sampai di rumah. Dalam hati ia bertanya-tanya apa yang membuatnya sangat ingin menghindar dari Chanyeol, tapi entahlah. Untuk saat ini ia hanya ingin mengikuti kata hatinya. Chanyeol masih berdiri di belakangnya, namun Baekhyun sedang (mencoba) sibuk memasang dasinya, lalu menyambar jasnya.

"Aku pergi ke kantor." Kata Baekhyun singkat lalu berjalan menuju rak sepatu.

"Secepat itu?" nada Chanyeol terdengar khawatir. "Setidaknya makan siang dulu. Ingin kubuatkan sesuatu?"

"Akan kuurus nanti dengan Kyungsoo. Mungkin aku akan pulang terlambat. Jangan tunggu aku. Tinggalah di rumah Ren untuk sementara, pastikan ia baik-baik saja dan aku tidak ingin ia membuat masalah lagi sampai kita bertengkar." Baekhyun takjub ketika paragraf itu meluncur begitu saja dari bibirnya. Terlebih ketika semua yang ia katakan sebetulnya sangat berbanding terbalik dengan apa yang ia inginkan kecuali kalimat terakhir.

Ia ingin tinggal di rumah, melihat Chanyeol memasak untuknya dan bermanja-manja selama sisa hari liburannya. Jikalau pun ia harus pergi ke kantor, ia ingin Chanyeol duduk manis di sofa ditemani video game ketika ia kembali. Sendirian. Dan lagi, ia tidak ingin Chanyeol tinggal di rumah Ren, tidak satu menit pun.

Tapi ia tahu ego yang ia miliki jauh lebih besar. Tanpa membiarkan satu kata pun meluncur dari bibir Chanyeol, Baekhyun melangkahkan kakinya keluar dari apartemen kecilnya dan menyeret kakinya meninggalkan gedung meski kepalanya terasa berputar-putar.

.

Kyungsoo sedang bekerja dengan tenang di mejanya ketika pintu ruangannya terbuka menampilkan sosok Baekhyun yang berjalan dengan bahu merosot, raut wajah tidak menyenangkan dan rambut yang sedikit acak-acakan. Kyungsoo segera memisahkan jarinya dari papan keyboard dan mengikuti arah Baekhyun bergerak, yaitu melempar pantat ke atas sofa ruangan Kyungsoo.

Hal pertama yang Kyungsoo dengar adalah hembusan nafas keras dari bosnya itu. Tentu saja lidahnya sudah gatal untuk bertanya macam-macam. Ia punya delapan gulung daftar pertanyaan yang harus ia tanyakan pada Baekhyun termasuk urusan pekerjaan namun saat ini ia merasa akan dilempari kaos kaki jika ia berani melayangkan satu pertanyaan saja.

[ChanBaek] Take You HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang