RTL | Part 2 - The prize is me

Start from the beginning
                                    

"Kenapa tidak? Bukankah dia terlihat menyukai—"

"Skyla!"

"Okay. Okay. Aku tidak akan ikut campur soal itu. Saranku, sekarang kau cukup diam. Jangan berkomentar. Biarkan saja Kevin yang menyelesaikan skandalmu."

"Haruskah? Dia itu lelaki gila!"

Skyla mengangguk lemah. "Sepertinya memang tidak ada yang bisa kau lakukan. Ini untuk karirmu. Kau tahu betapa imajinatifnya para pemburu berita itu. Bisa-bisa mereka malah menerbitkan berita tentang Olivia Jenner yang lebih memilih menjadi selingkuhan Mr. Thompson daripada—"

Lagi. Olivia mengembuskan napasnya panjang. "Aku mengerti. Sekarang bisakah kita mulai photoshootnya tanpa mengungkit semua nama laki-laki berengsek itu? Makin cepat kita mulai, makin cepat kita selesai."

Skyla tidak mempunyai pilihan lain selain mengangguk, dia buru-buru membantu Olivia mengenakan gaun pengantin berwarna putih dengan ekor panjang. Beberapa crew yang lain juga ikut membantu mereka. Olivia hanya tinggal memakai sarung tangannya ketika terdengar suara pintu diketuk. Ternyata Anthony Ferdinand; fotografer untuk pemotretan kali ini.

"Natasha sudah selesai. Sekarang giliranmu. Apa kau sudah siap, Livy?" tanya Anthony sembari tersenyum.

"Ya. Ayo kita selesaikan dengan cepat," ucap Olivia sambil balas tersenyum paksa. Sayangnya senyum itu langsung menghilang begitu suara Kevin di Televisi terdengar lagi.

God! Apa tidak bisa lelaki itu menghilang dari muka bumi?! geram Olivia dalam hati.

Kevin Leonidas bukan siapa-siapa, hanya orang yang dulu pernah membuatnya jatuh cinta, sekaligus menghancurkan hatinya dalam sekejap mata.


***


Sayangnya harapan Olivia tidak terkabul, dia bahkan melihat Kevin sudah bersandar di kap Lamborghini hitam yang terparkir di sebelah Lexus putihnya. Padahal sudah hampir jam satu pagi. Pemotretan memang baru saja selesai, Olivia jadi menyesal langsung menuju parkiran tanpa menunggu Skyla.

Olivia bukannya tidak melihat lelaki dengan rambut coklat keemasan, dagu terbelah dengan otot-otot memesona di balik kaos polo hitamnya. Kevin Leonidas selalu penuh pesona, membuat wanita selalu menoleh dua kali—tapi tidak Olivia. Dia hanya melengos, melewati Kevin dan langsung berjalan ke mobilnya.

"Oliv!"

Olivia berpura-pura tuli, langsung masuk ke dalam mobil dan menyalakan mesin. Mobil menyala. Olivia juga bersyukur Kevin tidak mengejarnya seperti biasa. Namun, begitu Olivia ingin melajukan mobilnya, mobil itu tidak bergerak. Sialan. Olivia merengut, merasa aneh. Jelas-jelas mesin mobilnya hidup. Mengembuskan napas keras, Olivia melangkah keluar, bertekad untuk tetap tidak mengacuhkan Kevin seperti tadi.

Sayangnya, begitu Olivia keluar, ia mendapati jika keempat roda mobilnya sudah kempes semua.

"Kau!" Olivia berteriak, menunjuk Kevin yang masih duduk santai.

Kevin menyeringai menyebalkan. "Ya?"

"Kau mengempeskan roda mobilku!" tuduh Olivia langsung.

Kevin menampilkan wajah kesakitan. "Ah! Kenapa kau harus menuduhku sekejam itu?"

"Kevin!"

"Ya, little tigress? Butuh tumpangan?"

Olivia menggeram, memilih mengabaikan Kevin. Gadis itu mengeluarkan ponselnya, berniat menghubungi Skyla, taksi atau apa pun. Semua hal asalkan dia bisa terbebas dari Kevin Leonidas.

RACING the Limits [LEONIDAS#1]Where stories live. Discover now