14: Sejarah Yang Terulang

14.5K 1.5K 52
                                    

"Mereka Saling Bertukar Cerita"


Tau nggak sih rasanya panik tugas belum selesai padahal bakal di kumpul ntar abis istirahat?

Dara jadi nggak bisa makan di kantin, Davi juga jadi nggak bisa tidur karena harus bantuin Dara soalnya cewek itu keliatan repot banget. Lagian siapa suruh nunda-nunda tugas?

Dara membolak-balik halaman demi halaman yang ada di kamusnya. Sumpah demi apapun, kalau dapat tugas Bahasa Jepang, dia menyerah.

Davi yang ada di sampingnya pun hanya bisa menggelengkan kepala ketika melihat gimana frustasinya Dara saat mencari arti dari sebuah kata.

"Lo nyari arti apa?" tanya Davi yang sedikit memiringkan kepalanya untuk melihat Dara yang masih menunduk. Memperhatikan deretan kata yang kecil-kecil itu.

"Ini," Dara menunjuk satu kalimat di buku tugasnya. "Bener nggak sih kalau digabungin jadinya gini?"

Davi memperhatikan tulisan Dara, kemudian mengangguk. "Bener kok."

"Kok lo nggak bilang dari tadi?! Gue uda pusing-pusing mikirinnya gue kira salah."

"Lah lo nggak nanya?"

"Gue kira dari tadi lo perhatiin gue nulis."

"Hah? Yang ada gue perhatiin lo." Jawab Davi, tentu saja di dalam hati.

Dara berdecak karena Davi tidak merespon apa-apa, saat ia menoleh, dia langsung memundurkan wajahnya dengan cepat. "Dih, ngapain deket-deket?"

"Ngapain ngeliat ke arah gue?" balas Davi yang langsung membuat Dara diam.

Untung kelas pada saat itu sedang lumayan sepi karena jam istirahat jadi banyak yang ke kantin.

"Udah selesai!" kata Dara yang langsung menutup buku tugasnya.

"Belum itu yang terakhir?"

"Gue mau nunggu Meigi balik aja, mau nyontek."

"Kebiasaan banget." Sindir Davi. "Jadi lo ini nggak makan?"

"Udah tadi sarapan."

"Sekarang uda jam setengah sebelas emang nggak laper lagi?"

Dara diam sebentar, sebelum ia meletakkan kepalanya pada lipatan tangannya di atas meja. "Laper sih." Keluhnya.

"Chat siapa gitu minta tolong beliin roti atau apa?"

"Nggak usah deh.. lo aja entar yang temenin gue makan mau nggak?" ajak Dara tiba-tiba.

Davi langsung menggeleng cepat.

"Ih, kok lo gitu?"

"Mau nemenin makan di mana? Gue nggak bisa keluar sekolah."

"Di kantin ada yang buka sampe sore nggak?"

"Ini hari apa?"

"Rabu." Jawab Dara.

"Biasanya kalau ada ekskul sampe sore masih ada yang buka sih."

"Ya udah yuk!" seru Dara semangat. "Ntar temenin gue makan di kantin. Pulang sekolah."

"Kan lo di jemput."

"Ya sebelum di jemput."

"Aneh-aneh aja sih permintannya." Gumam Davi.

Dara yang mendengar itu hanya tersenyum lebar.

💫💫💫

Tempat yang paling Nero suka adalah ruang OSIS. Selain karena sepi dan dingin, dia memiliki kebebasan kapan saja bisa masuk ke ruangan itu karena dia yang selalu memegang kuncinya.

[DSS #1] : ImaginationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang