13: Mendadak Senyum

14.9K 1.5K 48
                                    

"Kalau Dia Kaya, Tidak Apa-Apa Berbuat Salah"

Kasus yang sempat heboh antara Rena dan Sasha kemarin, masih berlanjut sampai hari ini. Malah semakin panas karena ada orang baru yang di seret masuk ke dalam kasus itu.

"Tuh kan! Gue bilang juga apa! Kak Safira tuh emang nggak pernah berubah!" seru Tania dengan suara yang jelas di dengar sekelas. "Lo inget nggak sih yang katanya dulu anak kelas sebelah ngechat pacarnya si Safira itu, langsung di labrak sama dia?"

Kinan, yang duduk tepat di belakang Tania tertawa dan mengangguk setuju. "Inget banget gue kan itu sampe heboh di instagram saling sindir di snapgram."

"Kok gue nggak tau sih? Kapan emang itu?" Tifa teman sebangku Kinan, menoleh ke arah cewek itu.

"Udah agak lama juga. Waktu kita kelas sepuluh."

"Emang parah banget sih Safira itu." Kata Tania yang kembali sibuk dengan ponselnya sebelum dia kembali misuh, "Anjiiiir?? Lo harus tau!" Tania langsung memutar bangkunya ke belakang. Agar berhadapan dengan Kinan dan Tifa.

"SUMPAH??" Kinan yang membaca chat dari grup Whatsapp di ponsel Tania langsung membulatkan matanya, kaget. "Gila. Pantesan senga banget gayanya."

"Pantes nggak sih dia deket sama Sasha? Kan Sasha pacar Nero, sepupunya." Kata Tania.

"Emang mereka kenal?" tanya Tifa.

"Kan Kak Safira yang jadi ketua kesenian OSIS sebelum Sasha. Bisa jadi mereka saling kenal tapi kita nggak tau?" jelas Kinan.

"Instagram Kak Safira itu apa sih?" Tifa jadi makin kepo mau cari tau sendiri.

Tania menyebutkan username-nya langsung tanpa mikir. Emang kalau masalah gini tuh Tania pro banget.

"Banyak banget followersnya," kaget Tifa. "Dia pernah ngepost sama Sasha gitu? Atau bikin snapgram?"

"Setau gue nggak pernah. Karena gue follow dia di 2nd account gue, trus sering gue liat snapgram-nya tapi nggak pernah ngepost sama Nero apalagi Sasha makanya gue juga kaget pas tau si Safira itu sepupu Nero."

"Ah yang jelas sih ini masih mencurigakan banget." Kata Kinan tiba-tiba.

"Kenapa?" tanya Tifa.

"Kalo pun mereka deket, kenapa Sasha mau di suruh begitu sama dia?" ujar Kinan. "Dan Rena ngelakuin apa sampe si Safira semarah itu?"

Tania setuju. Sejauh ini belum ada yang tau apa penyebab Safira melakukan itu pada Rena dan kenapa harus Sasha yang melakukannya terus kenapa Sasha mau?

Padahal Sasha tuh keliatannya kalau sekolah ini istana, Sasha putrinya.

"Safira bikin snapgram!" pekik Tania pelan.

Kinan dan Tifa mendekat.

Isinya hanya layar hitam dengan tulisan,

Emang anak setan!

Tifa nyaris tertawa membacanya. Ini tuh kayak ngeri-ngeri sedep. Lucu tapi serem juga.

Dara dan Meigi yang samar-samar mendengar cerita dari kursi sebelah, saling tatap tanpa ada niat untuk ikut bergabung di sana.

Sejujurnya dua duanya juga sama-sama kepo tapi lebih milih menghindar karena takutnya salah bicara malah jadinya kena ke diri mereka sendiri.

Sama seperti kasus Rena kemarin. Tidak ada yang tau pasti kenapa Sasha tiba-tiba datang ke kelas mereka. Marah besar sampai menggunting asal rambut Rena dan menyeret cewek itu ke toilet.

[DSS #1] : ImaginationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang