LaQueen - 8

5.4K 447 25
                                    

"Laqueena Caradoc, katakan padaku bahwa kamu adalah anak kandung Leonard!"

Dan seketika Queen terpenjara dalam tatap safir itu. Membuatnya benar-benar lumpuh dan hanya menunggu bumi menenggelamkannya dalam pusaran tak berujung. Ia hanya mampu ternganga, membeku di tempatnya tanpa ada celah untuk lari.

Hanya melalui genggaman tangan yang kuat saja mampu membuat Queen kehabisan oksigen. Safir itu terus menelusuri dirinya tanpa ampun. Tidak memberi jeda pada bibir Queen untuk memikirkan dusta. Dan Queen memilih untuk menunduk, menghindari sang safir yang tengah mengulitinya.

Nama keluarga Caradoc yang melekat dalam namanya tentu sudah membuka identitasnya yang sebenarnya. Padahal di kampus, Queen selalu menggunakan nama Laqueena Alessandra untuk menyamarkan identitasnya. Ia tidak ingin menjadi pusat perhatian hanya karena ia anak seorang Leonard. Ia tidak mau menjadi yang diistimewakan dan diperlakukan bak putri raja. Lalu dari mana Zurri bisa mengetahui hal ini?

Pikiran Queen mulai berkelana jauh. Bagaimana jika Zurri adalah tipe lelaki stalker yang akan melakukan apa saja untuk mendapatkan informasi yang ia butuhkan? Tetapi tidak ada gunanya juga kan lelaki itu mencari informasi tentangnya? Memang ia siapa? Aaarrggh! Kini nyeri di kepala menyerang Queen dengan kejam. Bahkan untuk berpikir sebentar saja ia tak mampu.

"Laqueena, jawab aku dan pandang mataku!" desis Zurri sambil menyentakkan pergelangan tangan Queen dan membuat gadis itu mendongak seketika.

Kini Queen dilingkupi oleh ketakutan yang mencekiknya. Ia tak berkutik, ia terlalu lemah. Zurri telah menaburkan racun dalam tiap tatapnya yang mampu melumpuhkan baik fisik maupun otak. Dan ketika Queen terjerat dalam pahit racunnya, bagaimana ia bisa memulihkan diri? Yang ada, secara perlahan ia akan mati di depan Zurri.

Daddy ... aku membutuhkanmu saat ini ... tolong aku ...

"Jika aku adalah anak Leonard, apa urusanmu?" tanya Queen dengan nada yang ia buat sebiasa mungkin walaupun itu sangat bertentangan dengan nuraninya. Detak jantungnya bahkan mulai menampakkan grafik tak beraturan. Queen kembali menunduk dan memegang pergelangan tangannya yang memerah akibat cekalan Zurri.

Senyum sinis yang menjadi ciri khas Zurri mengembang di sudut bibir lelaki itu. "Tentu ada, Laqueena. Jika kamu anak dari Leonard Caradoc tentu sudah waktunya bagiku untuk menjalankan mandat dari ayahmu." Pelan Zurri menguntai deret aksara itu. Safirnya mencoba mencari hazel Queen, namun Queen memilih untuk menyembunyikannya dengan tidak menatap ke dalam manik mata Zurri secara langsung.

"A-apa m-maksudmu, Tuan Zurri?" Queen masih mempertahankan sikap formalnya. Melupakan perintah Zurri untuk bersikap tidak formal di luar area kampus. Irama jantungnya sungguh membuat Queen takut, degupnya terlalu menyakitkan. Tangan Queen naik ke atas dadanya dan menekan dada itu pelan agar segala sesak bisa menguar dan menciptakan sedikit kelegaan agar ia tidak tersiksa. Tetapi nyatanya itu sia-sia.

"Zurri. Mulai sekarang di mana pun kita berada panggil aku dengan Zurri." Ada nada otoriter dalam suara bariton itu. Namun Queen tidak ingin kelihatan terlalu lemah dan merasa terintimidasi. Dalam situasi seperti ini ia justru mencoba mengambil beberapa sifat Qui.

"Begitu? Sayangnya aku tidak mau. Kita adalah dua orang asing yang awalnya tidak saling mengenal. Oh, mungkin hanya sebuah kebetulan bahwa kamu mengenal Leonard yang adalah ayahku maka kamu bisa bersikap seenaknya padaku?" Hazel Queen menatap tajam manik mata Zurri yang perlahan justru meredup.

Kini Zurri yang mengalihkan pandangannya. Ia membalikkan badan untuk berjalan lebih masuk ke dalam ruangan. Menatap lukisan-lukisan karya sang maestro lebih dekat. Manik safirnya tertuju pada sebuah lukisan yang sangat ia kenal. Karena kala Leonard menggoreskan kuasnya di atas kanvas, ia berada di sisi Leonard, menemani lelaki itu. Di hari-hari sebelum kematiannya. Dan kini ia berhadapan dengan lukisan dua orang bayi kembar. Laqueena dan Laquisha, yang dibuat oleh tangan sang maestro hanya dalam waktu singkat. Yang sebetulnya ingin diberikan sebagai hadiah kepada si kembar saat mereka berusia lima tahun.

LaQueenTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon