Epilog

30.4K 976 10
                                    

Aku menatap bayanganku di cermin.

Setelah pagi tadi melakukan akad nikah di Masjid Istiqlal. Sekarang waktunya Resepsi Pernikahan.

Kini wajahku sedang dipoles Make Up oleh penata riasku. Dengan balutan gaun pengantin rancanganku. Aku menatap cincin yang melingkar di jari manisku.

Aku teringat akan kenangan masa lalu. Dan bayang bayang Ari. Kalian tentu masih ingat Ari bukan? Salah satu laki laki yang memiliki arti penting dihidupku.
" Evelyn? "
Panggil seseorang yang sudah resmi menjadi pendampingku.

" Iya? "
Sahutku.

Aku pun menoleh kearahnya, tampak Hanzel dengan balutan Tuxedo Putihnya.

" Sudah siap? Para tamu sudah datang lho! "
Ujarnya sembari tersenyum manis.

Aku pun mengangguk, Hanzel menggenggam tanganku, kami pun sampai di balroom sebuah hotel megah dijakarta yang kami jadikan sebagai tempat resepsi pernikahan kami.

Para undangan nampak begitu bahagia.

" Wah Evelyn! Ga nyangka ya ternyata lo langgeng banget sama Hanzel! Selamat ya. "
Ucap Ditha sahabatku semasa SMA yang ternyata sudah bertunangan dengan Brilli.

" Iya dong, oiya semoga lo bisa naik pelaminan deh ya sama Brilli. "
Ujarku.

Alunan lagu Meghan Trainor ft. John legend like i'm gonna lose you mendominasi ballroom besar ini.

" Dance? "
Tanya Hanzel sembari mengulurkan tangannya.

" Dengan senang hati. "
Jawabku.

Hanzel meletakkan tangannya di pinggangku, kami berdansa senada dengan alunan musik.

Wajah kami hanya berjarak beberapa centi.

Alunan lagu menghancurkanku pada kenangan kenangan masa lalu, dari mulai masa SMA ku, hari dimana Hanzel menembakku, hingga berakhir pada hari ini, hari dimana kami resmi menjadi sepasang suami istri .

Hingga aku menghentikan Dansaku secara sepihak. Tampak Prilly dengan Dress merahnya berjalan kearahku.

" Evelyn. "
Sapanya.

Ia tersenyum sendu menatapku dan Hanzel.

" gue kesini mau ngucapin selamat, ga nyangka kalian bisa sampai Pelaminan. Dan gue mau minta maaf sama lo eve. Gue dalang dari kecelakaan lo waktu itu, gue khilaf. Gue tau gue jahat, please maafin gue. "
Ujar Prilly sembari menatapku memohon.

" Jadi lo? Iya? Ga bisa di biarin, lo harus dituntut! "
Bisik Hanzel berapi api.

" Zel, calm down. Prilly, gue udah maafin lo. Anggap lo ga pernah ngelakuin apa apa dan jangan ganggu hidup gue lagi. "
Ujarku sembari menatapnya tajam.

" Astaga, makasih Lyn. Makasih banyak. Gue pamit ya? Semoga kalian cepet dapet anak ya. "
Ujarnya.

Ia pun pamit dengan alasan harus pindah ke Berlin.

Hanzel menggeleng, para tamu melirik Prilly dengan wajah tak suka. Hingga dua orang polisi datang dan menarik prilly, kemudian berniat untuk menahan Prilly.

Tak berapa lama mami datang menghampiriku dan memelukku.

" Kamu baik baik ajja kan sayang? Mami rasa kita harus masukin dia ke penjara. "
Ujar mami menatapku khawatir.

Aku menggeleng.

" Ini hari bahagia ku mi, aku ga mau ada yang sedih di hari ini. "
Ucapku.

Mami pun tersenyum dan memelukku.

1 Day 1 KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang