Rahasia Ari

31.4K 1.1K 22
                                    

Sudah beberapa hari ini gue masih belum ketemu Ari, bahkan dia ga masuk sekolah.

Astaga Ari lo kemana sih?

Gue pun memutuskan untuk datang kerumahnya pulang sekolah nanti.

Pelajaran yang paling gue Ga suka pun dimulai, Matematika. Kalian tau? Waktu 2 jam pelajaran itu berasa lama banget, padahal gue udah Main Hp lama banget, dengerin musik. Bahkan tidur, dan jam baru menunjukkan pukul 10.30 yang artinya baru 30 menit.

OH GOD!!

Gue pun akhirnya hanya tertidur sambil mencorat coret kertas engga jelas.

" Evelyn? "
panggil bu Lidya, guru matematika gue.

" I--iya bu? "
jawab gue dengan nafas tercekat.

" Kamu sadar kamu ngapain barusan? "
tanyanya dengan tatapan Horror.

Emang gue abis ngapain?

" Ga tau bu. "
jawab gue dengan nada polos.

" AMBIL TAS KAMU DAN KELUAR DARI KELAS SAYA! "
Ucapnya yang membuat gue bergidik ngeri, dengan cepat gue mengemas barang barang gue dan pergi dari kelasnya.

Biarin deh. Toh emang gue males di kelasnya.

Gue pun segera berfikir kemana gue harus pergi, dan gue pun berjalan dengan mantap menuju rumah Ari.

" Evelyn? "
panggil Hanzel yang membuat gue terkejut.

" Hanzel? "
ujar gue.

" Lo mau kemana? Ayo gue anter! "
Ucapnya sambil menunjuk bagian belakang motor ninjanya.

" Mmm, gue mau ke rumah Ari, Zel."
ucap gue.

Gue pun merasakan perubahan di wajah Hanzel. Dia menatap wajah gue dengan wajah sebal.

" kalo ga mau juga gapapa koq Zel. gue bisa jalan sendiri. "
ucap gue.

Dengan gerakan refleks Hanzel menggeleng.

" Enggak! Gue yang anter lo kesana! "
ucapnya.

Ya, dia memilih untuk mengantar gue ke rumah Ari, daripada melihat gue jalan sendiri ke sana. Dia hanya terdiam, dan melirik ke spion beberapa kali.

Kami pun berhenti didepan rumah besar, bergaya belanda. Dan Hanzel memilih untuk pulang, daripada ikut gue masuk.

" Permisi, ada arinya ga pa? "
ucap gue ke bapak bapak yang sedang menyapu halaman.

Sontak bapa itupun menoleh.
" Ada koq non, tuan ari ada di kamarnya. "
ujar bapak bapak itu.

" Yaudah saya izin masuk ya pa? "
ucap gue sambil berjalan masuk.

Gue masih sangat ingat, terakhir kali gue kesini pas ada tugas kelompok. Dan, kalo ga salah kamar nya ada di lantai dua.

Gue pun berhenti didepan kamar dengan pintu bercat putih, mengetuknya 3 kali dan menunggu jawaban.

" PERGI!! GUE GA MAU MAKAN! SAMPE LO BERANI MASUK, GUE PECAT LO SEMUA! "
Ujar seseorang di dalam kamar itu.

Apa itu Ari?
Ari sahabat gue itu?
Dia yang mengancam ingin memecat para pelayannya?

Dengan penuh keberanian gue masuk kedalamnya dan mendapati kamar indah milik Ari, kini telah menyerupai gudang sekolah gue. Dia berada di sudut ruangan sedang memejamkan matanya.

" Gue bilang jangan Masuk!! Atau kali-- "
ucapannya terhenti saat melihat gue sedang menatapnya iba.

" Evelyn? "
tanyanya dengan suara parau.

1 Day 1 KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang