Yeay or nah?

27.7K 1K 12
                                    

Evelyn POV

Gue mengerjapkan mata beberapa kali, menatap langit langit kamar berwarna Abu abu yang ada diatas gue.

Tunggu! Langit langit di kamar gue kan warna Putih? Kapan diubah jadi Abu abu?
batin gue.

Gue pun mengedarkan mata gue, koq cat kamarnya warna abu abu muda ya?

Dan hap! Gue menangkap sosok laki laki yang sedang berjalan ke arah gue, tampak ia sedang mengeringkan rambutnya yang basah. Dan ia bertelanjang dada.

Gila badannya bagus banget anjirr, kotak kotak gitcu, shirtless aww..
Batin gue lagi.

Gue menangkap sosok itu lagi dan Ternyata dia Hanzel.

Aww, he looks so Hot. Duh, hayati gak kuadh bang..
Batin gue lagi.

Eh wait, kalo ada hanzel, berarti ini? Kamarnya Hanzel dong?

Sontak mata gue pun membulat seketika.

" AAAAAAAAAAAAAA, KENAPA GUE BISA ADA DISINII??? "
pekik gue baru sadar.

Hanzel pun segera menghampiri gue.

" What Happen, babe? Are you Okay? "
Ujarnya yang membuat gue menjitak kepalanya.

" What Happen? Harusnya gue yang nanya kaya gitu! Kenapa gue bisa ada di kamar lo, huh? "
ujar gue panik.

Dia pun menggenggam tangan gue.

" Calm down, babe. Gue ga ngapa ngapain lo. Tenang. Tadi gue mau bawa lo ke rumah gue buat ngobatin gue, tapi lo malah ketiduran jadi gue taro lo di kamar gue, berhubung kamar tamu Belum dirapihin. "
Ujarnya sambil mengusap usap rambut gue.

Gue pun membuang nafas lega.

" Gue kira. "
Ujar gue sambil terkekeh

" Hei, gue cinta sama lo. Gue pasti jagain lo. "
Ujarnya sambil memeluk tubuh gue, gue pun membalas pelukannya.

Pelukan yang amat sangat gue rindukan.

" Maafin gue ya, gue menghilang gitu ajja dari lo kemarin, gue emang kekanak kanakan. "
Ujarnya.

Gue pun mengangguk dalam pelukannya.

" Jalan yuk! "
Ujarnya.

Gue pun melepas pelukannya, menatap wajahnya bingung.

" Tapi gue masih pake seragam Zel, ga enak. "
Ujar gue.

Dia tersenyum hangat.

" Pake jaket gue. "
Ujarnya singkat, sambil memberikan Jaketnya.

Gue pun segera memakai jaketnya dan pergi keluar dari kamarnya, meninggalkan ia yang sedang bersiap siap.

Terlihat ia keluar dari kamarnya, mengenakan Celana jeans berwarna Hitam, dengan kaus polos hitam, dibalut kemeja kotak kotak berwarna biru tua, dengan beanie hat Abu abu, dan sneakers Abu abu.

" Yuk! "
Ucapnya sambil menautkan jari kelingkingnya di jari kelingking gue.

Kami keluar dari rumahnya yang amat besar itu.

Kali ini dia mengajak gue naik Motor ninjanya yang berwarna merah.

" pegangan yang erat. "
Ucapnya sambil menatap gue dari spion.

" Eh iya. "
Ujar gue sambil mengeratkan pegangan gue di kemejanya.

Hanzel mengendarai motornya kayak orang kesetanan.

Nih orang mau bunuh gue kali ya?
gumam gue.

Kami berhenti di sebuah mall yang ada di kawasan Pondok Indah. Beberapa perempuan curi curi pandang mentap hanzel membuat gue kesal seketika.

1 Day 1 KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang