Prom Night?

29.1K 1K 21
                                    

Setelah beberapa bulan Kami para siswa kelas XII melaksanakan Ujian ujian diakhiri dengan UN. Pada Akhirnya acara yang ditunggu tunggu, Prom Night pun tiba. Semua murid kelas XII mulai menyiapkan diri bermaksud untuk tampil cantik. Tak terkecuali gue.

****

Untuk kesekian kalinya mami berdecak kagum.

" Mami ga sangka pacar kamu baik banget Lyn. "
ujar mami sambil terus memandang kotak besar berwarna peach.

Yang berisikan Short Dress berwarna peach, High heels berwarna peach, bracelets peach, Blazer berwarna peach dan teddy bear besar berwarna peach yang apabila ditekan perutnya akan berkata.

" Hi Evelyn, I Love You. "
dengan suara khas Hanzel.

" Ayo kamu cepet siap siap, sekarang udah jam berapa tuh? Nanti Si Hanzel keburu jemput kamu. "
ujar mami sambil mengambil Short Dress itu dan menjejalkannya ke badan gue.

Gue pun segera mandi dan bersiap siap. Sore ini mami tampak meluangkan waktunya untuk gue, tanpa memikirkan boutique dan cafenya.

" Mami mau kamu jadi yang terbaik malam ini. "
ujar mami sambil menatap mata gue lekat lekat dan memoleskan lipstick ke bibir gue.

" Selesai! "
ujar mami.

Dengan perlahan gue pun menoleh ke cermin rias yang ada di hadapan gue, tampak wajah gue yang amat sangat jauh dari biasanya, dengan polesan make up elegant yang tipis, rambut yang digelung.

Aww. Look! Evelyn you're so beautiful

" Udah sana cepet pake dressnya! "
ujar mami.

Gue pun segera mencoba dress pemberian Hanzel.

Astaga, ini hanzel mau bikin gue masuk angin kali ya? Masa punggung gue di umbar gini?

" Mamiiii!!! "
pekik gue, tampak mami yang menyembulkan kepalanya di pintu kamar.

" Kenapa lyn? Ada apa? "
ujar mami.

" Liat deh, masa dress nya kaya dress kekurangan bahan gini sih? Masa punggung aku harus diumbar gini sih? "
ujar gue sambil terus melirik punggung gue di pantulan cermin.

" Duh anak mami bawel banget ya? Kamu tuh udah cantik Evelyn sayang. Udah sana gih. Kayanya Hanzel udah sampai. "
ujar mami.

Terdengar bunyi klakson mobil dari luar.

Ah, itu pasti Hanzel.

Gue pun segera berjalan turun dan keluar. Diluar sudah ada Hanzel dengan tuxedonya yang berwarna Abu abu.

" Love, youre so beautiful tonight. "
puji Hanzel yang membuat pipi gue merona seketika.

" Ready? "
ujar Hanzel sambil menyodorkan tangannya.

Gue pun mengangguk mantab dan menggenggam erat tangannya.

Kami sampai di Ballroom sebuah hotel mewah yang menjadi tempat prom night malam ini.

Beberapa pasang mata melirik kearah gue dan Hanzel dengan tatapan iri setengah mampus.

" Aaa, look!! My bestie so Aww tonight! And i'm so ew. "
ujar Ditha sambil melirik penampilannya.

" Apasih dith. Lo cantik gitu, by the way lo Ke Prom sama siapa? "
tanya gue dengan senyum jahil.

" Sama Andri. Anak IPS 1. Bye bye gue mau dansa sama andri. "
ujar ditha.

Hanzel pun berdeham pelan.

" Dansa yuk Lyn. "
ujar hanzel.

gue pun mengangguk perlahan. Kami berdansa dengan iringan musik yang senada. Hingga Hanzel menarik gue keluar dari kerumunan Siswa, mengajak gue naik ke Rooftop.

Ini Prom Night ya? Dan artinya Semuanya selesai kan? 1 Day 1 Kiss selesai kan?

" Evelyn. "
panggil hanzel gue pun mendongak.

" I Love you. "
ujarnya.

Ia mendekatkan wajahnya ke wajah gue, menangkup pipi gue. Bibirnya menyentuh bibir gue mengecupnya lama, kemudian melumatnya perlahan. Dengan sedikit ragu gue membalas ciumannya. Rasanya begitu indah, kini gue merasakan sensasi aneh itu. Ciuman kami terasa menggebu gebu.

Hingga ia menghentikan ciumannya.

" Would you be my girl friend? "
ujarnya.

Gue pun tersenyum bahagia.

" Kita keluar yuk? Gue mau ajak lo kerumah gue? Gimana? "
tanyanya.

Ya kali gue ga mau Zel?

" Ga ada jawaban gue anggap iya. "
ujarnya dia pun menarik tangan gue, kami pun segera menuju rumah Hanzel.

Rumah besar dengan pekarangan yang luas.

" Yuk. "
ujar nya.

Beberapa pelayan membukakan pintu rumahnya.

" Hai Zel! Kamu udah pulang. "
ujar seorang gadis cantik berwajah Belanda.

Tampak wajah Hanzel menegang seketika.

" Lho, ini siapa zel? Kedatengan gue tiba tiba banget ya? "
tanya perempuan itu.

Dia siapa?

" Yaudahlah, Hai Kenalin gue Erica. Calon tunangannya Hanzel. "
ujar gadis itu.

DEG!

Jantung gue berdegup kencang seketika, air mata mulai mengalir di pipi gue. Dengan segenap usaha gue membuka mulut gue.

" Ehm, Zel gue pamit pulang ya. Mami tadi minta gue pulang cepet. Dan sorry, gue ga bisa. "
ujar gue, gue pun segera berjalan keluar dari rumah Hanzel dan berlari pergi.

Bodoh banget ya gue? Berharap Hanzel bisa terus sama gue? Hah.

Semua yang ada di otak gue kacau, kenangan demi kenangan yang gue lalui beberapa bulan ini bersama hanzel Terekam jelas diotak gue, seperti sebuah Film yang sedang diputar.

Hingga penglihatan gue kabur seketika.

Dan ' Brukkk. '

Semuanya menjadi gelap.

***

AUTHOR POV

Gadis itu terkulai lemah, darah segar mengalir deras keluar dari kepala, badan, kaki, dan tangannya. Membuat seorang laki laki yang menyaksikan kejadian tadi terhuyung lemas. Dengan sekuat tenaga ia berlari menuju gadis yang tertabrak tadi dan memeluknya erat. Dia berteriak meminta pertolongan.

Tanpa ada seorang pun yang menyadari, tak jauh dari tempat kejadian seorang wanita tengah tersenyum penuh kemenangan.

" Lo kalah sama gue Evelyn. "
ujar perempuan itu sambil berjalan pergi.

Para tim medis dengan segera membawa Gadis malang itu ke UGD, sang laki laki itu tetap berada di sampingnya.

Laki laki itu menunggu para tim Medis selesai memberi pertolongan kepada kekasihnya.

Laki laki itu tampak gelisah, ia mengutak atik ponselnya dan mencoba memberi kabar pada keluarga gadisnya itu. Pikirannya Kacau. Hingga dokter keluar dari ruang UGD 1 jam kemudian.

" Mas, keluaraga dari gadis ini? "
tanya sang dokter.

" Saya kekasihnya Dok. Keluarganya masih dalam perjalanan. "
ujar laki laki bernama Hanzel itu.

" Nona Evelyn mengalami masa Kritis. "
ujar dokter yang membuat Laki laki itu terjatuh.

" Evelyn. "

***

HI GUYSSSS!! Sorry Baru UPDATE ya? Jangan Lupa Vomments Okay? Ada apa dengan Evelyn? :'v Thankiees. ❤

1 Day 1 KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang