Chapter 5

877 51 0
                                    

Author's P.O.V

Jessy datang dengan sedikit senyuman dibibirnya, tangannya membawa makanan yang ia beli selagi ia dijalan, ia menuju apartemen Harry.

'Tok tok'

"Har-Taylor?" Nada bicara yang awalnya terdengar semangat, berganti dengan nada kekecewaan, Taylor tersenyum miring.

"Ya, apa keperluanmu?" Taylor berkacak pinggang dengan sombongnya.

"Aku hanya berkunjung." Maafkan aku Harry, aku meminjam kata - katamu, nanti aku akan kembalikan.

"Berkunjung, atau menggoda pacarku, Harry?" Menggoda? Pacar? Harry?

"Apa? Tidak." Seketika munculah sosok yang ingin kutemui sedari tadi, Harry.

"Oh, Jessy!" Harry terlihat berntakkan, lingkar matanya menghitam, bibir yang pucat.

"Harry, Baby lebih baik kau tunggu didalam." Taylor mengelus wajah Harry manja.

"Apa hakmu, ha?!" Harry menjerit didepan wajah Taylor dengan geram.

"Aku pac-"

"Itu semua karena ko-" Harry menghentikan bicaranya setelah Taylor menatapnya tajam.

"Ko?" Aku mengangkat salah satu alisku.

"Ko- em ko--kompak ! ya hahaha" Tawa Harry renyah, kompak? pembohong yang andal.

"Silahkan masuk." Harry mempersilahkan.

"Jangan !" Bentak Taylor, Harry tak berkutik sedikitpun.

Lalu Harry membuka mulutnya,

"Tadi semua temanku kau usir, sekarang Jessy! How dare you!"

"Tak apa, aku akan pulang sekarang." Aku melangkahkan kakiku berbalik, dan meninggalkan pasangan ini, sakit ya? Tunggu mengapa harus sakit hati? Tidak lucukan jika aku menyukainya?

✽ ✽ ✽ ✽ ✽

Aku berjalan malas, aku hanya mengikuti kakiku, entah kemana.

"Aw!" Aku menabrak pohon karena sedari tadi aku menunduk. Setelah memastikan aku baik - baik saja, akupun berdiri.

Aku terkesima beberapa saat.

"Taman ini." Ya, ini taman kemari malam, dimana Harry menyatakan perasaannya.

Aku melihat sekeliling, sepi tetapi hanya ada 1 orang lelaki, siapa?

"Hey" Aku menepuk pundaknya pelan.

"Harry?"

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanyaku berturut - turut.

"Menenangkan hatiku." Jawabnya singkat tanpa berbalik kearahku.

"Bolehkah aku bertanya?"

"Kau sudah bertanya." Harry terkekeh kecil.

"Hhhh, Harry !"

"Baik, baik, apa?" Harrypun membalik badannya menghadap kearahku.

"Kau berpacaran dengan Taylor?"

"Ya, tapi tunggu dulu, kau cemburu?" Seringan menggoda terpampang dibibirnya, argh ! bukan, bukan, lebih tepatnya seringaian iblis.

"Oh tentu-"

"Sudah kuduga!" Harry mengangkat tangannya penuh kemenangan.

"tidak." lanjutku.

"Apa?" Harry memasang tampang bodoh, tunggu bukankah ia sudah mempunyai tampang bodoh?

"Tidak, oh tentu tidak, aku belum menyelesaikan kata - kataku."

Torn ║ h.sWhere stories live. Discover now