(namakamu) mulai mengelus kembali perutnya yang sudah sangat membuncit. "Bunda ga tau ini kemauan kamu atau kemauan Bunda, tapi Bunda akan usahakan kita bertemu dengan Ayah, ok?" senyumannya sirna.

Saat makan malam...

Seperti biasa, makan malam slalu di penuhi oleh tawa dan canda dari kisah Eyin, Fadhil dan Fadhillah yang sungguh mengundang tawa, kadang kala Harry juga bercanda dengan menantu dan kedua cucunya, memang tak baik saat sedang makan malah bercanda, namun ini sudah menjadi rutinitas mereka saat sedang makan malam, karna biasanya mereka jarang mengobrol dan bercanda. Dan malam adalah waktu yang tepat untuk mereka.

"hm..mas Eyin, tadi kan ke kantornya Iqbaal, liat Iqbaal ga?" tanya (namakamu) secara tiba-tiba saat tawa mereka mulai mereda.

"Cuma liat aja sih ga sempat ngobrol, soalnya ada mitting mendadak gitu keliatannya." Jawab Eyin sambil meraih gelas berisi air putihnya, memunumnya hingga habis dan meletakkannya kembali. "emangnya kenapa dek? Tumben nanyain.."(namakamu) menggeleng pelan sambil tersenyum.

"Akhir-akhir ini Iqbaal emang sering dapet mitting, Ayah yang slalu ngabarin mittingnya, jadwalnya padat banget, kadang pulangnya juga sampe tengah malam." Ujar Herry sambil mengambil sesuap nasi dan lauk pauknya, lalu memakannya.

"oh, begitu yah.." ucap (namakamu) sambil tersenyum, menundukkan kepala dan memasang muka kecewanya yang ditaburi sedikit senyuman tipis.

"kamu kenapa nak? Mukanya kayak kecewa gitu.." tanya Rike sambil menggenggam tangan (namakamu). (namakamu) mendongak dan menggeleng pelan.

Setelah makan malam, para pria dan anak-anak langsung menuju ruang tamu untuk menonton acara televise, sedangkan para wanita [kecuali Fadhillah] membereskan piring kotor, kecuali (namakamu), wanita itu malah mengambil bingkai foto kecil yang berada di ruang tamu, foto itu saar dirinya dan Iqbaal berada di Tokyo tower, Iqbaal merangkul dan mengecup pelipis (namakamu) yang memasang muka kaget sungguhannya. Mengelus kembali foto itu dengan rasa rindunya.

"kamu kenapa (nam..)? mukanya murung gitu. Lagi kangen yah sama Iqbaal?" (namakamu) terkekeh saat mendengar penuturan Ody yang sedang mengelap piring di dapur.

"aku juga ga tau teh, rasanya kangen banget sama Iqbaal, tapi tiap inget Iqbaal.."

'tuk..' lagilagi si jabang bayi menendang.

"sh.. Dia nendang terus.." lanjut (namakamu) sambil menatap perutnya.

Ody terkekeh, lalu menghampiri (namakamu) yang berada di ruang makan, duduk di samping (namakamu) sambil ikut menatap foto itu. "kamu pengen banget ya ketemu Iqbaal?" tanya Ody sambil melirik (namakamu) yang detik kemudian mengangguk pelan. "teteh tadi ngobrol sama bunda, katanya besok Iqbaal free, ga ada mitting, yah paling seperti biasa nandatangani dokumen." Ujar Ody.

(namakamu) hanya diam, memperhatikan foto itu dengan sangat focus.

"mau teteh bilangin ke Ayah kalo besok dia mau mitting sama kamu?" (namakamu) mennoleh ke Ody dengan semangat, lalu mengangguk dengan senang. Ody terkekeh kembali, lalu mulai mengelus perut (namakamu). "sabar ya dek, besok kamu ketemu ayah lagi.." ucap Ody seakan-akan berbicara dengan si bayi. Lalu beranjak menuju ayah tercinta, membicarakan keinginan yang tersimpan di hati (namakamu).

Karna penasaran juga dengan apa yang di bicarakan Ody dan Herry, (namakamu) pun menyusul Ody.

"ok, ayah bakal bilang ke Iqbaal.." senyuman (namakamu) mengembang saat ucapan Herry dilontarkan itu. "tempatnya dimana?" tanya Herry sambil membetulkan posisi duduknya. Ody menoleh kearah (namakamu) yang sudah duduk di sampingnya.

"hm.. tempat café terakhir kali aku dan Iqbaal mampir, café poste." Jawab (namakamu) dengan semangat.

"mm.. ok, nanti ayah bilang ke Iqbaal." Ujar Herry, membuat senyuman (namakamu) semakin mengembang, lalu wanita itu bangkit dari duduknya dan langsung memeluk ayah angkatnya itu.

"makasih yah Ayah, walau pun (namakamu) bukan anak kandung Ayah Herry, tapi makasih yah udah anggap (namakamu) seperti anak sendiri, makasih banget." Kata (namakamu) sambil memeluk erat tubunh Herry.

"iya sama-sama.."

(namakamu) merenggangkan pelukan itu, dan kini memeluk Ody. "makasih yah tehh untuk segalanya, kalo ga ada teteh pasti (namakamu) bingung.."

"iya, sama-sama, ini juga kan untuk keponakan teteh sendiri.." ujar Ody membalas pelukan itu.

~~~~~ESOKNYA~~~~~

Iqbaal menghembuskan nafasnya dengan berat, lalu mengacak-acak rambutnya dengan gusar, rencana santai di ruangannya kini gagal total karna mendadak ayahnya Herry menelfonnya dengan kabar 'Mitting mendadak dan PENTING!'. Kini pria yang sudah berumah tangga ini sedang menyetir menuju café yang di maksud sang ayah.

"mittingnya di café Poste meja 24, jam setengah 12 kamu harus udah ada disana! Jangan telat.." itu lah kata-kata Herry yang Iqbaaal ingat, café poste meja nomor 24.

"kata ayah free, terus kenapa nerima gitu aja tuh mitting? Heran gue.." ujar Iqbaal heran pada diri sendiri, fokus pada jalanan dan terus berdumel tak jelas.

Penampilannya sangat ganteng hari ini, memang terlihat santai, namun terlihat formal juga, jens hitam dengan kaus putih polos di tambah jas hitam, sepatunya memakai sneakers hitam, sangat tampan stylenya hari ini.

Sesampainya di café Poste, Iqbaal langsung memasuki café itu dan mencari meja nomor 24. Dan matanya membulat saat mendapati klayennya hari ini. Wanita itu! 

#Bersambung

Siapa tuh cewek? selingkuhan baru kah? atau siapa?

BTW, makasih yah yang slama ini udah baca dan ngeVote and nge Coment, aku bener bener hargai kalian, yang cuma baca doang, sekali kali senengan aku lah, hehe, dapet pahala lho kalo senengin orang..

Don't forget Vote adn Coment yah..^_^


Love Me Harder (end)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon