Part 11: Jadi Pusat Perhatian

11.6K 922 3
                                    

NO DARK READER(s) !!

Biasakan vote sebelum membaca, dan comment sesudah membaca.

**********************

Mobil Stevan berhenti didalam hutan. Disekelilingnya banyak pepohonan yang rindang.

"Tunggu dulu disini." Pinta Stevan segera keluar mobil.

--

"Ayo," Ajak Stevan, membukakan pintu lalu mengulurkan tangannya pada Thalita.

Thalita tersenyum lalu membalas uluran tangan tersebut. Kekesalannya sudah hilang sejak tadi. Stevan benar-benar romantis dengan caranya sendiri.

**************

Thalita dan Stevan menyusuri kedalam hutan. Sudah 15 menit keduanya berjalan.

"Capek," Keluh Thalita. Ia terduduk dibatu. Genggamannya yang berada ditangan Stevan terlepas begitu saja.

Stevan menoleh, kekasihnya ini pasti sangat lelah berjalan dari tengah hutan sampai masuk kedalamnya.

Stevan berjongkok membelakangi Thalita. "Gue gendong, ya," Ucap Stevan, meraih kedua lengan Thalita, lalu melingkarkan dipundaknya.

"Eh, gak usah!" Tolak Thalita, mencoba melepas kedua lengannya yang melingkar dipundak kekasihnya ini.

"Udah, diem." Gumam Stevan, berdiri. Thalita hanya pasrah, membiarkan dirinya digendong oleh Stevan.

Thalita membenamkan wajahnya dileher Stevan. Harum aroma badan Stevan menyeruak masuk kedalam indera penciuman Thalita. Sangat harum.

"Aku sayang kamu."

****************

"Thal, udah sampe," Ucap Stevan, sedikit menoleh kearah Lita yang berada dibalik punggungnya ini.

"Engh," Thalita bergumam. Matanya sedikit demi sedikit terbuka, lalu mengedarkan pandangannya ke arah sekitarnya.

Thalita membulatkan matanya, setelah menyadari dirinya ada dimana.

"Turunin gue!" Pinta Thalita tak sabar.

Stevan menurut. Ia berjongkok dengan hati-hati, lalu menurunkan Thalita.

Thalita berlari kecil kearah rumah pohon yang ada dihadapannya, 5 meter dari jaraknya sekarang ini.

Stevan tersenyum tipis, kemudian menyusul Thalita dengan berjalan santai.

"Stev, ini gimana naiknya?" Tanya Thalita dengan berteriak dari sana.

"Disitu ada kayu, naik kesitu buat tanjakannya." Jawab Stevan.

Thalita menggeleng, "Gue gak bisa,"

Stevan tertawa renyah, kemudian mempercepat langkahnya ke arah Thalita.

"Gue jaga dari bawah, lo naik, pegangan kesetiap kayu yang ada diatasnya," Ucap Stevan memberi intrupsi.

"Tapi rok gue pendek," Keluh Thalita dengan ekspresi putus asa.

"Gue gak nafsu sama yang tepos." Balas Stevan dengan santai.

"Parah!" Ketus Thalita memukul bahu kiri Stevan dengan kasar.

"Ya udah cepet. Gak akan ngintip, serius," Ucap Stevan memejamkan matanya. Jari telunjuk dan jari tengah kanan Stevan diacungkan, membentuk huruf 'V'.

"Ya jangan merem juga, lah! Ntar kalau gue jatoh lo nya gak nyadar!" Kesal Thalita.

Stevan membuka matanya seraya terkekeh geli, gadisnya ini tampak lebih menggemaskan jika sedang kesal.

[1] TCLS: Nerdy Girl vs. Coldest Boy [ON EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang