Part 7: Sweet

11.5K 972 4
                                    

NO DARK READER(s) pls.

Vote dan comment jangan lupa(:

**************

Thalita berjalan dengan cepat menuju toilet. Ia baru ingat jika tasnya berada didekat wastafel sejak tadi.

"Hai, Thalita, ya?" Tanya seorang gadis berbandana pita biru laut itu, seraya tersenyum ke arah Thalita. Gadis ini tengah merapikan rambutnya yang lurus dan berponi rata itu.

"Eh? Iya, hehe," Jawab Thalita, disertai dengan tawa garing.

"Gue Queensha Adhynaya, panggil aja Queen or Esha or terserah lo deh, haha," Gadis ini--Queensha namanya--mengulurkan tangannya kepada Thalita, tanda ingin berkenalan.

Thalita membalas uluran tangannya. "Oh, hai. Aku Thalita Ally. Aku panggil kamu Naya aja, ya," Ucap Thalita seraya membenarkan posisi kacamatanya.

Naya melepas jabatan tangannya.
"Gue-lo aja, gausah aku-kamu, kikuk banget sih lo hahaha," Ucap Naya tertawa renyah.

"Oh, iya iya, he-he," Thalita menunduk malu. Penampilan gadis dihadapannya ini sangat rapi, cantik. Tidak sepertinya penampilannya di sekolah.

"Kita temenan ya, sekarang? Um," Naya menepuk bahu Thalita pelan, membuat Thalita mendongakkan wajahnya berhadapan dengannya.

Sejenak Thalita diam, mencoba untuk mencari ketulusan dimata hitam pekat milik Naya. Tidak ada kebohongan disana, hanya ada ketulusan yang ada dimatanya. Thalita mengangguk, "Iya."

Naya tersenyum lebar, begitupun juga Thalita.

Keduanya keluar, menuju kantin. Naya bilang padanya, jika guru pelajaran Sejarah dikelasnya hari ini tidak hadir, jadi kelasnya bebas. Sedangkan Thalita? Jika ia masuk kelas pada jam pelajaran kedua ini, ia pasti akan mendapat hukuman dari Bu Thania.

------

"Tau gak, sih? Tadi pas lo diparkiran sama Kak Arga, lo berdua sosweet banget! Gue aja sampe iri," Ujar Naya disertai cengirannya.

Sedari tadi Naya selalu berceloteh. Mulai dari sekolah ini, Kakak Kelas, Kak Robby--yang katanya ialah gebetan Naya--, dan kini Arga lah yang menjadi topik pembahasan.

"Gak boleh iri, ntar juga lo sama Kak Robby," Thalita menanggapi ucapan Naya diselingi oleh kekehannya.

"Haha, aamiin, deh," Balas Naya tersenyum lebar.

"Oh iya, lo sama Kak Arga pacaran, ya?" Tanya Naya, seraya menyeruput lemon teanya.

Thalita menggigit bibir bawahnya, bingung harus menjawab apa. Ucapan Stevan tadi membuatnya berpikir, ia serius dengannya atau tidak?

"Eh? Enggak, pacar gue bukan Kak Arga," Jawab Thalita refleks. Ia menutup mulutnya dengan telapak tangan kirinya.

Naya tersedak oleh kuah bakso yang masih berada dimulutnya itu.

"Hah? Lo udah punya pacar?" Tanya Naya, lagi. Ia penasaran dengan Thalita, dan gosip tentang Thalita itu entah kenapa sangat menarik untuknya.

"Eng--"

"Gue pacar Thalita," Suara dingin itu menyahut, menimbulkan efek yang tidak biasa bagi tubuh Thalita.

Darah Thalita berdesir hingga merambat ke leher sampai ke ubun-ubunnya. Stevan benar-benar serius dengan ucapannya di taman tadi!

Stevan duduk disamping Thalita, kemudian meminum jus alpukat Thalita tanpa meminta izin.

Kedua bola mata Naya melotot sempurna. Baru-baru ini Thalita baru saja digosipkan dengan Arga, dan sekarang tiba-tiba ia mendengar jika Thalita berpacaran dengan Stevan? Astaga! Bagaimana cara Stevan melakukan pendekatan? Sulit dipercaya.

[1] TCLS: Nerdy Girl vs. Coldest Boy [ON EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang