Sama-sama Berjuang

4.2K 299 9
                                    

Maaf lama update hehehe.

Selamat membaca yaaaaa, jangan lupa VOTE dan COMMENT biar ceritanya LANJOT TEROOOOS!!! hehehe

mwahmwah! :*


Tata POV

"Tata awaaaaas!!" Teriakan itu rasanya sudah tidak berguna untuk saat ini, karena...... TELAT!

"WOI SIAPA YANG LEMPAR BOLA FUTSAL KE GUE HAH? SAKIT TAUUUUUU!!" Dengan kesal aku memarahi siapapun yang seenak jidatnya menyerangku dengan bola futsal secara sepihak dan aku tidak tahu. Payah!

Sambil bersungut-sungut aku mengelus kepalaku yang terasa nyeri setelah terkena bola tadi. Mana ini jamnya istirahat dan aku sedang berjalan menuju kantin, otomatis kan rame. NICE gue jadi tontonan dan banyak anak yang terang-terangan cekikikan di depan gue.

"Tata sorry banget Ta, tadi kan gue udah peringatin elo. Eh lo-nya malah jalan aja dengan cueknya." Ternyata si kampret Dino yang dateng meminta maaf sekaligus mengambil bolanya yang masih tergeletak cantik di bawahku.

"Ya lo teriaknya pas itu bola udah nyium kepala gue. Ya telat lah GANTEEEEENG" Ujarku penuh penekanan di belakangnya, penekanan karena kekesalanku, bukan dalam arti sesungguhnya.

Orang yang sedang berdiri di depanku ini malah nyengir-nyengir ga jelas. ARGH RESEK!

"Ah bodo ah, gue mau ke kantin aja. Ngerusak mood gue yang lagi asoy aja." Ujarku selanjutnya meninggalkan Dino yang masih bengong karena bingung dengan sikapku. Untung ia temennya Revan, jadi aku ga begitu mempermasalahkannya. Coba kalo bukan, udah aku sikat dia.

Setelah sampai di kantin aku mencari tempat kosong untuk duduk. Dan setelah mataku berseliweran mencari, terlihat Putri dan Nenes melambaikan tangannya padaku dengan hebohnya.

Aku langsung menghampirimereka dan duduk di samping Nenes.

"Lo kenapa Ta, meringis-ringis gitu megangin kepala?" Tanya Nenes yang bingung dengan tingkahku yang sedaritadi meringis kesakitan.

"Gapapa, biasa ada serangan mendadak." Jawabku asal. Putri yang mendengarnya hanya geleng-geleng kepala, sudah biasa dengan sikap tidak pedulianku.

"Eh btw lo sama Revan gadapet orderan lagi?" Tiba-tiba Putri bertanya tentang pekerjaan comblang- mencomblangiku dan Revan.

"Kaga." Jawabku enteng sambil meminum jus jambu Nenes.

"Ih Tata kebiasaan deh, pesen sendiri gih." Ujarnya tak terima karena jusnya sering kali terkena sasaranku.

"Nenes sayang lo pelit banget sih sama gue. Nih ya Nes gue kasih tau, segala sesuatu itu akan terasa lebih nikmat kalo di dapetnya itu gratis, alias ga bayar alias minta. Hehehe." Ujarku sambil tertawa dan merangkul bahu Nenes yang tampak kesal, sedangkan Putri ikut tertawa bersamaku.

Saat bersamaan aku merasakan benda dingin menyentuh bagian puncak kepalaku yang terkena ciuman bola sialannya Dino.

"Makanya jalan liat-liat." Tiba-tiba Oxel duduk di sebelahku, ternyata dia yang memberikan kompresan es di atas kepalany.

"Makasih ya." Ujarku setelahnya. Tumben banget ini anak.

"Revan mana Xel?" Tanya Nenes pada Oxel yang kini sedang asik dengan batagornya.

"Di lapangan kayaknya, main bola sama Dino." Jawabnya santai.

"Dino?? Jadi tadi Revan ada di TKP pas gue kecium bola?" Tanyaku sengit pada Oxel.

Summer Love SongWhere stories live. Discover now