Maju dan tak akan Mundur

4.8K 323 10
                                    

Aku kembali dengan Tata, Oxel dan Revan. Enjoy :)

*

*

*


Tata POV

"Assalamualaikum..." Teriakku saat sampai di pintu depan rumah, belum sempat ada yang menjawab, sambil menghapus peluh aku langsung berlari ke arah garasi saat melihat mobil Revan sudah terparkir manis di dalamnya.

"Revaaaaaaaaan..." Teriakku lagi sambil menendang ban mobil milik sodara kembar menyebalkanku itu. Bisa-bisanya ia meninggalkanku sendirian di sekolah tanpa memberi tumpangan, aku kira ia memang ada urusan mendadak jadi tidak bisa menungguku keluar kelas, aku hubungi pun tidak pernah ada jawaban darinya. Dasar menyebalkan!

"Eh anak mom kok teriak-teriak gitu sih. kamu kenapa?" Tanya mom saat aku sudah sampai di ruang keluarga untuk melabrak Revan yang mengesalkan.

"Revan tuh mom ninggalin aku di sekolah, padahal kelas aku Cuma telat sebentar keluarnya, eh malah ditinggal." Aduku sebal pada mom yang hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.

Sedangkan tersangka yang sedang di omongin hanya cuek sambil menonton televisi.

"Revan kenapa kamu ninggalin Tata sih?" Tanya mom akhirnya sambil mengambil posisi duduk di samping Revan dan aku mengikuti duduk di samping mom, jauh dari Revan.

"Tadi ada urusan mom jadi langsung pulang, ga sempet kepikiran nungguin Tata." Sahutnya dengan nada malas.

"Urusan apa?" Tanya mom dengan nada menyelidiki.

Sambil menghela nafas Revan hanya menjawab singkat, "Urusan pikiran." Lalu langsung beranjak pergi meninggalkanku dan mom. Aku dan mom pun hanya saling bertukar pandang, bingung saat mendengar jawaban yang keluar dari mulur Revan dan juga sikapnya yang aneh.

"Yaudah Revan lagi badmood kali Ta, ga usah ditanyain apa-apa dulu daripada nantinya makin parah. Tadi pas baru pulang juga udah sepet banget tampangnya." Ujar mom sambil mengelus puncak kepalaku. Aku yang mendengar hanya diam dan mengangguk setuju dengan saran dari mom untuk tidak mengganggu Revan sementara waktu. Cepat atau lambat jika memang Revan ingin, biasanya ia akan dengan senang hati menceritakan segala keluh kesahnya padaku. Namun sepertinya sekarang bukan saatnya ia untuk bercerita.

"Yaudah mom aku ke kamar dulu ya mau ganti baju habis itu makan, laper banget." Aku akhirnya meninggalkan mom yang masih duduk di sofa dan naik ke kamarku yang berada di lantai dua.

Saat melewati kamar Revan aku mendengar ia sedang berbicara dengan seseorang di telpon entah siapa. Jelas percakapannya terdengar, karena pintunya tidak tertutup dengan rapat jadi aku bisa melihat Revan dari celahnya dan mendengar segala omongannya.

"Gue tau, tapi ga seharusnya lo lakuin itu. Gue pusing harus ngikutin cara lo atau Tata." Ujarnya frustasi sambil memegang keningnya. Revan ngomong apa sih? caraku atau caranya? Cara apaan coba?

"Gue bingung alesan yang gue pake ke Tata nanti apaan." Lanjutnya lagi, karena semakin lama aku semakin penasaran, jadi aku sengaja semakin mendekatkan kupingku pada celah pintu yang terbuka. Sungguh ini bukan kebiasaanku untuk menguping pembicaraan orang lain, tapi ayolah, ini masalahnya ada namaku juga yang sedang dibicarakan. Aku harus tau apa yang Revan bicaraan dan dengan siapa ia bicara.

"Yaudah kalo gitu gue ke tempat lo sek--... Tata! Lo ngapain disini?" Teriak Revan kaget saat membalikkan badan dan menemukanku tepat di depan pintu kamarnya dengan posisi mencondongkan badan kedepan, persis posisi orang menguping.

Summer Love SongWhere stories live. Discover now