The Right Things

5.4K 334 3
                                    

Halu.......

Sorry banget banget banget baru bisa lanjut cerita ini karena aku beneran kehabisan ide buat cerita yang satu ini. Dan btw aku sengaja ganti kosa kata di cerita ini biar lebih enak dibaca. hehehe, yaudah selamat membacaaaaa

*

*

*

Oxel POV.

Ting tong.

Kupencet ulang bel rumah keluarga Revan tapi tetap saja tidak ada jawaban.

Hari ini adalah jadwalku dan Dino untuk menginap di rumah Revan untuk menghabiskan akhir pekan bersama.

"Xel telpon si Revan deh, gila panas banget nih." Sungut Dino kesal sambil menyeka keringatnya sesekali.

Memang benar, cuaca siang ini sangat terik dan membuat siapapun yang berada di luar ruangan menjadi tidak betah dan kegerahan.

"Tar deh kita coba sekali lagi ya. iPhone gue di mobil kayaknya."

"Yaelah, udah deh gue yang telpon aja." Balas Dino sambil mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celana jeans-nya.

Dan aku juga mencoba mengetuk pintu rumah besar tersebut sekali lagi, tidak memencet bel seperti yang awal kulakukan.

Tapi, kurasakan seseorang meringis karena tanpa sengaja ketukan yang kumaksudkan untuk mengetuk pintu, malah mengetuk jidatnya.

"Aw..!"

"Eh Tata? Wah sorry sorry, gue kira belom ada yang buka pintu." Ujarku sambil meminta maaf tak enak.

"Lo ngetok pintu apa ngetok tembok sih? Gila bisa biru nih jidat gue lo ketok sadis gitu." Sungutnya lucu, dan aku hanya terkekeh mendengar omelannya. Sedangkan Dino yang melihat kejadian tadi hanya terkikik kecil.

"Revan di kamarnya tuh, lagi molor. Naik aja ke atas." Ujarnya lagi sambil masih misuh-misuh mengelus dahinya.

"Thanks."  Jawabku singkat dan berjalan kedalam rumah Revan.

"Gapapa Ta, makin seksi kok jidat lo jadinya." Ujar Dino ngasal sambil cekikikan saat melewati Tata yang masih berada di depan pintu.

"Sialan lo." Sembur Tata sambil meninju bahu Dino kencang.

"Aduh galak amat sih neng. Ntar aa gajadi naksir deh." Ujar Dino semakin ngawur, dan hanya dibalas Tata dengan cibiran.

"Lo mau kemana?" Tanyaku pada Tata setelah kami bertiga berada di ruang keluarga rumah ini.

Croptee, celana jeans belel, dan sepatu kets. Sangat casual untuk tampilan anak perempuan seusia Tata. Maksudku, biasanya perempuan seusia kami selalu bersaing untuk terlihat cantik. Namun tidak untuk Tata.

"Gue mau jemput Maura sama Putri nih. Mereka juga mau nginep." Ujarnya singkat sambil mengacung-acungkan kunci mobil.

"Lo bisa nyetir?" Tanyaku  bego dan Tata hanya terkekeh.

"Menurut ngana?" Tanyanya balik sambil mengerling genit padaku.

Shit. Dia manis banget.

"What? Jadi Maura sama Putri juga mau nginep? Whoaaa asik nih." Sorak Dino bersemangat dan terhenti seketika karena mendapat pelototan sadih dari Tata.

"Udah ah. Kalian keatas aja ya. Gue tinggal. Bhay!" Lanjut Tata setelah terhenti dari adegan mempelototi Dino tadi.

Tata POV.

I need to know what's on your mind

Summer Love SongWhere stories live. Discover now