Story 30 "Air Mata"

2.4K 120 10
                                    

Rina berjalan pulang dengan wajah yang benar-benar depresi, dia terdiam disudut jalan dan tanpa sengaja dia bertemu dengan Yuuki.

"Rina? Sedang apa kamu disini?" Kata Yuuki sambil memberikannya payung untuk menutupi wajahnya yang basah

"Aku bodoh"

"Tungg-"

"Aku benar-benar bodoh!! Kenapa aku harus jatuh cinta padanya dan sakit hati karenanya!!" Kata Rina sambil menangis dengan kencang

Yuuki mengkerutkan dahinya

"Seharusnya saat ini kita tidak seperti ini, harusnya kita menjadi sepasang kekasih yang lain.. tapi entah kenapa kamu bisa jatuh cinta padanya aku belum mengerti sampai sekarang" kata Yuuki sambil mengeluarkan air mata

Rina terdiam saat melihat Yuuki, Yuuki juga melihat Rina saat ini mata mereka saling bertemu.

"Aku tahu setiap orang berhak mencintai siapapun, jadi aku tidak akan menyalahkanmu.." Yuuki mengelus kepala Rina

"Jadi, aku ucapkan selamat tinggal untuk perasaanku ini" dengan wajah yang basah karena air mata Yuuki masih sempat tersenyum

"Terima kasih untuk selama ini, tapi aku sedang tidak berniat berbicara denganmu, aku lelah hari ini.. jauh lebih baik jika aku tidak bertemu denganmu dan Kazuma" Rina berjalan pulang dengan sempoyongan

Yuuki yang melihat Rina menjadi inipun membuatnya kesal dengan adiknya. Akhirnya dia berlari menuju rumahnya tanpa payung

***

Setelah sampai didepan rumah dia membuka pintu dan melihat adiknya sedang minum sesuatu yang hangat

"Selamat datang, ini handuk untukmu" kata Kazuma sambil melempar handuk kearah Yuuki

"Disaat semua sedang seperti ini kamu masih bisa-bisanya untuk bersantai!"

"Apa yang kamu bicarakan kak?" Kata Kazuma heran

"Apa kamu tahu seberapa cintanya Rina padamu!! Aku berusaha supaya dia melihat kearahku!! Tapi dia tetap memilihmu!! Dan kamu malah membuatnya semakin terluka!!!!" Bentak Yuuki

Ayah mereka pun turun untuk melihat apa yang terjadi

"Ada apa ini Kazuma, Yuuki?"

Mereka berdua hanya terdiam dan sama-sama tidak saling lirik

"Aku mau ke kamar" kata Yuuki seraya pergi menuju kamarnya sesaat dia berkata

"Fikirkan itu Kazuma!" Kata Yuuki dan menaiki tangga untuk ke kamarnya

Ayahnya yang masih belum mengertipun langsung pergi meninggalkan Kazuma, akhirnya Kazuma juga naik ke atas dan menuju kamarnya sesampainya dia dikamar dia merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur

"Haruskah aku menarik kata-kataku saat itu?" Kazuma menutup wajahnya dengan tangan

Malam hari saat hujan membuat perasaan mereka bertiga sangat hancur, cinta yang mereka alami tidak bisa mereka jalani..

****

Pagi hari yang berembun membuat pagi semakin indah..

Kazuma dan Yuuki pergi ke sekolah namun mereka berjalan dengan memberi jarak, disaat akan melewati perbatasan kereta api. Yuuki berlari sebelum palang kereta tertutup namun Kazuma tidak ikut berlari dan membuat mereka berpisah

"Kalau saja aku tidak membuat Rina jatuh cinta.. pasti ini semua tidak akan terjadi! Seharusnya tidak ada yang tersakiti, tidak ada berjatuhan air mata seperti ini!!! Kalau aku bisa kembali pada saat itu, aku pasti bisa melihat kalian berdua bahagia" Kazuma mengeluarkan air mata sambil tersenyum

Kereta pun melewati mereka berdua, kereta kini sudah sampai diujung dan saat yang bersamaan Yuuki melihat keseberang rel, kini Kazuma tidak terlihat..

Yuuki melanjutkan perjalanannya menuju sekolah sambil menundukan kepalanya sedangkan Kazuma berjalan tanpa arah dan tujuan

****

Yuuki sampai disekolah, saat dia berjalan dia bertemu dengan Anko orang yang menyukai Yuuki

"Yuuki?"

"Anko aku minta maaf pada saat itu yang sudah membentakmu" kata Yuuki dengan wajahnya yang pucat

"Kamu baik-baik saja? Wajahmu pucat sekali, aku antar ya ke ruang kesehatan?" Saat Anko ingin memegang Yuuki, Yuukipun menolaknya

"Aku tidak ap-"


Bruk!! Yuuki pun terjatuh pingsan.

***

Beberapa menit kemudian saat Yuuki sadar dia langsung duduk sambil memegang kepalanya yang masih sedikit pusing.

"Ahh kepalaku pusing sekali"

Cklek.. suara pintu ruang kesehatan pun terbuka

"Ah Yuuki kamu sudah sadar? Bagaimana keadaanmu? Kata sensei kamu sedang banyak fikiran ya?" Kata Anko yang perhatian kepada Yuuki, seraya Anko memberinya obat

"Anko.."

"Iya?"

"Kenapa kamu berubah? Padahal dulu kamu tidak sebaik ini"

Seketika ruangan itu menjadi hening

"Alasan aku berubah? Seharusnya kamu tahu, kalau aku dari dulu menyukaimu" dan Yuuki kembali terdiam

"Awalnya saat aku tahu kalau kamu pacaran sama Rina jujur aku sangat terluka, makanya aku selalu bersikap jahat padanya,tapi.. itu semua sia-sia karena kamu tetap mencintainya, dan sekarang aku sudah merelakanmu bersama Rina, aku bahagia melihat kamu lebih bahagia saat bersama orang lain"

Kata Anko sambil tersenyum namun tidak menatap wajah Yuuki itu sendiri








"Jadilah kekasihku" Kata itu benar-benar membuat Anko terkejut.

The Reason I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang