Story 29 "Retak (2)"

2.3K 123 1
                                    

Rina berjalan pulang menuju rumahnya, dengan lesu dia membuka pintu..

"Selamat datang, Rina kamu harus tahu sebentar lagi acara pertunanganmu dengan Yuuki akan terlaksana. Kamu pasti senangkan?" Kata ayah Rina bersemangat

Rina menundukan kepalanya sambil mengepalkan tangannya

"Ayah hanya tahu tentang tunangan, tentang perusahaan! Apa ayah tahu bagaimana perasaanku saat ini!! Seharusnya ayah berubah, bagaimana caranya agar aku kembali menyukai ayah! Bukan malah membuatku benci dengan sikap ayah yang seperti ini!! Dasar egois!!" Bentak Rina sambil berlari menuju kamarnya

Rina merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur miliknya

****

Kring.. kring.. kring..

Suara hp milik Kazuma berbunyi dan kemudian Kazuma mengangkat telepon itu

"Iya?" Katanya

"Kazuma, aku mohon padamu cepatlah pergi kerumah Rina.. saat ini keadaannya semakin buruk, aku takut terjadi sesuatu padanya tadi saat disekolah dia mendapat masalah dengan Anko jadi aku harap kamu pergi untuk menemuinya"

Kazuma menutup telepon dari Yuuki namun dia tetap tidak pergi, melainkan dia memegang kepalanya sambil menunduk

***

Rina menangis setelah melihat foto ibunya yang ia pasang tanpa sepengetahuan ayahnya, diapun memegang dan memperhatikan baik-baik wajah ibunya yang sedang tersenyum

"Kapan aku bisa tersenyum seperti ibu? Seandainya ibu masih disini, aku yakin ibu bisa membuatku tersenyum" kata Rina sambil memeluk foto ibunya

Suara hujan yang sudah mulai turun ke bumi kini sudah membasahi semuanya, Rina tidak bisa berfikir apa-apa dan akhirnya dia memutuskan untuk keluar rumah

"Kamu mau kemana saat hujan seperti ini? Nanti kalau kamu demam bagaimana?" Ayahnya pun panik dengan sikap diam Rina, Rina tidak memperdulikan ayahnya dan langsung berjalan keluar tanpa payung.

Brak!!!

Suara pintu yang ditutup Rina dengan kencang membuat ayahnya sedih dan ayahnya pun mencoba menelepon Yuuki

"Iya paman ada apa?"

"Yuuki begini, Rina baru saja keluar rumah tanpa pakai payung dan seharian ini dia bersikap aneh.. apa telah terjadi sesuatu?"

"Dia pergi keluar rumah dan bersikap aneh?" Tanya Yuuki untuk memastikan

"Iya benar, bisakah kamu mencarinya dan bawa dia pulang?" Pinta ayah Rina

"Baiklah paman"

Telepon itu akhirnya terputus, Yuuki berlari menuju rumah agar bisa mencari Rina namun saat dia akan keluar dari gerbang sekolah Yuuki menghentikan langkahnya dan berfikir

"Saat ini bukan aku yang dia butuhkan.. tapi dia sangat membutuhkan Kazuma" kata Yuuki dalam hati

Akhirnya dia mencoba menelepon lagi Kazuma, lalu Kazuma mengangkatnya

"Ada apa?"

"Kazuma, kamu masih dirumah?"

"Iya, lalu ada apa?"

"Begini... Rina kabur dari rumahnya, aku sudah bilang padamu dari awal kalau saat ini sifatnya berubah jadi aneh. Aku mohon kamu segera pergi dan temui dia" kata Yuuki

Kazuma berfikir sejenak..

"Kenapa tidak kamu temui saja sendiri?"

"Aku awalnya akan menemuinya, tapi tiba-tiba aku berfikir kalau yang dia butuhkan bukanlah aku tapi kamu. Pergilah Kazuma"

Tanpa pikir panjang Kazuma bergegas untuk mencari Rina, dengan mengenakan jas hujan dan payung dia mencari Rina

***

Setelah lama mencari dan terus mencari akhirnya dia melihat Rina dipinggir jalan yang dikelilingi dengan bunga aoi musim hujan, yang dimana bunga itu mekar hanya saat musim hujan

Kazuma menghampiri Rina.

Lalu dia melepas jas hujan miliknya dan menaruh dikepala Rina sentak membuat Rina terkejut

"Kazuma!!"

Kazuma langsung terkejut dan segera pergi dari hadapan Rina..

"Tunggu! Kenapa kamu bisa tahu aku disini?"

"Hanya orang bodoh yang melihat bunga itu! Jadi pulanglah dan jangan pernah berbuat bodoh lagi!!" Bentak Kazuma seraya berjalan menjauh dari Rina

.....

"Bukankah itu membuktikan kalau kamu mencintaiku?" Kata Rina sambil menundukan kepalanya

Kazuma menoleh kebelakang

"Aku tidak boleh mencintaimu, saat ini saja aku sudah menyakitimu dan menyakiti kakakku sendiri!!"

Kazuma menghampiri Rina lagi dan menyentuh kepalanya

"Kalo cuma saling menyakiti, lebih baik kita sama-sama berjuang untuk saling melupakan" tegas Kazuma

Lalu Kazuma berjalan pergi meninggalkan Rina dan membiarkannya menangis sendirian..

"Ini yang terbaik untukmu" kata Kazuma sambil mengkerutkan dahinya

Disisi lain Rina menangis dan melihat kearah punggung Kazuma

"Aku sudah tidak akan pernah bisa melihat punggung itu lagi nanti"

Kata Rina sambil berjalan pulang dengan mengenakan jas hujan yang diberikan Kazuma tadi.

The Reason I Love YouWhere stories live. Discover now