Story 14 " Hari Festival"

3.3K 169 0
                                    

Setelah mereka berdua bertengkar, maka tidak ada obrolan apapun diantara mereka bahkan ketika pulang sekolah. Rina melihat kearah Kazuma, lalu pergi meninggalkannya

"Rina" tegur Yuuki yang menunggunya di tangga
"Ah Yuuki senpai" Rina menghampiri Yuuki

"Mau pulang?" Rina menganggukkan kepalanya

Mereka berdua pulang bersama, Yuuki memperhatikan Rina
"Rina, apa ada masalah?" Kata Yuuki
"Ah tidak senpai" Yuuki menyentuh pipi Rina

"Apapun masalahnya, cobalah untuk senyum. Karena senyum akan membuatmu lebih baik" Kata Yuuki sambil tersenyum, tetapi Rina tidak membalas senyuman Yuuki

**

Rina akhirnya sampai dirumah, dan dia bertemu dengan ayahnya.

"Selamat datang" kata ayah Rina

Namun Rina melewati ayahnya begitu saja
"Tunggu Rina! Apa ini balasan untuk kebaikan ayah selama ini!" Bentak ayahnya

Rinapun menghentikan langkahnya

"Kebaikan apa yang pernah ayah buat! Dulu ketika ibu masih hidup apa ayah pernah berbuat baik!? Yang ayah lakukan hanya kerja! Kerja dan kerja!! Itu tidak penting!" Bentak Rina setelah berkata itu Rina pergi ke kamarnya

***

Pagi hari ketika hari dimana Festival itu dimulai, Rina bangun pagi sekali dan dia langsung menuju ke sekolah dengan bergesa-gesa.

Lalu..

"Bruk!" Rina terjatuh setelah menabrak seseorang, ternyata itu Yuuki

"Kamu tidak apa-apa Rina? Bisa berdiri?" Yuuki mengulurkan tangannya untuk membantu Rina

Saat Rina menggapai tangan Yuuki dia terjatuh

"Ah kamu baik-baik saja?" Rina terdiam dengan rasa sakit yang dia rasakan

"Ah iya aku baik-baik saja, kalau begitu aku berangkat ya" Rina berjalan menuju sekolah sambil menahan rasa sakit dikakinya

*****

Rina membuka pintu ruangan osis dan melihat mereka semua berkumpul, sambil tersenyum pada Rina

"Selamat pagi Rina, ayo segera ganti baju semua orang disini tinggal menunggu kamu ganti"

Rina hanya mengangguk dan segera berganti pakaian
"Ku mohon bertahan lah sampai festival ini selesai" kata Rina dalam hati

Rina pun selesai ganti pakaian, dan kemudian acara itu dimulai

***

Anko yang melihat cafe yang menjadi tempat Rina berada pun masuk kedalam bersama teman-temannya

"Anko, apa yang kamu lakukan disini?" Kata salah seorang temannya

Anko tidak menjawab, dia terus menerus mencari Rina yang tak kunjung terlihat

Sebelum itu...

"Baiklah, aku ada ide baru.. semua yang jadi maid akan berambut pendek dengan wig yang sudah aku bawa" kata ketua

Jadi tidak heran kalau Anko tidak menemukan Rina

"Aku ada urusan disini, kalian boleh pergi" setelah berkata begitu teman-temannya meninggalkan Anko

"Permisi, bisa saya catat pesanan anda?" Kata seorang maid
"Ah iya, aku pesan makanan yang paling enak" pesan Anko
"Baiklah, mohon ditunggu" ketika pelayan itu hendak pergi, Anko menarik bajunya

"Tunggu, aku boleh bertanya padamu?" Maid itu hanya mengangguk
"Yang mana Rina?" Tanya Anko
"Oh Rina.. emm... nah itu dia!" Anko melihat Rina sambil tersenyum licik "suruh dia yang membawa pesananku!" Kata Anko lalu maid itu pergi

***

Pesanan Anko dibawa oleh Rina, ketika Rina mendekatinya.. Anko berbuat sesuatu

"Prang!!" suara piring pun pecah

Rina hanya terduduk di lantai sambil memejamkan matanya akibat sakit yang tadi pagi semakin parah

"Kalau tidak bisa gausah ikut beginian! Lihatkan! Ini semua kotor gara-gara kamu!!" Rina terdiam menahan airmatanya, semua orang melirik Rina

"Hahaha beneran tuh?"

"Memalukan!"

"Memang cewe aneh!"

Kazuma yang tidak tahan melihat Rina pun langsung bertindak.

"Hei cewe gila! Kamu fikir ini ulah siapa! Ini semua ulahmu! Kamu kan yang menyelengkat dia dengan kakimu!!" Bentak Kazuma lalu Anko berlari keluar

"Te-terima ka-kasih" ujar Rina

"Kamu juga!" Rina terkejut mendengar itu "kenapa kamu diam saja! Padahal mereka semua menghinamu!!" Rina melinangkan airmatanya

Disekeliling ruangan itu melihat kearah Rina

"Dan kalian semua!! Jangan menilai orang dengan mudah! Dia jauh lebih baik dari kalian!!" Kazuma menarik tangan Rina keluar

"Kenapa dia berbuat seperti ini, aku benar-benar dibuat bingung olehnya" kata Rina dalam hati, sambil menangis

The Reason I Love YouWhere stories live. Discover now