Ambisi

2.5K 154 0
                                    

* 33 *
"Aku tau prill, km tetap tertawa walau sebenarnya km ingn menangis, ttp tersenyum walau sbnarnya km kecewa, tetap kuat walau sbnarnya km rapuh,,tetap smngat walau sbnarnya km tertekan. Tetap sabar dan memandang semua nya akan baik2 saja walau km terluka" gerutuk dewa batin Digo meradang. Prilly merenggangkan pelukan digo " knpa?" Tanya Digo. " ini sekolah digo" mereka pun tertawa karena sudah berpelukan ditempat yg tdk seharusnya mereka lakukan. Digo menatap mata indah prilly begitu pun prilly membalas tatapan Digo yang menurutnya tersimpan sorotan ketenangan yang bisa mmbuat hatinya damai. " prill tau gak?"
" tau apa?"
" buat aku kmu itu seperti kamera, setiap kali melihatmu mmbuatku tersenyum dan membeku". Prilly hanya tersenyum dan memainkan kancing2 baju seragam digo. " hahahahahaha" tiba2 prilly trtawa. Digo langsung mengusap bagian wajah dan melihat baju seragamnya siapa tau ada dibagian wajahnya ada kotoran atau di baju seragamnya kancingnya copot satu, tapi dia cek berulang-ulang gak ada. Lalu apa yg menyebabkan prilly ketawa melihat Digo?????
" knpa sih?"
" kmu itu seperti guru ya?"
" guru? Gak ah...." Bingung.
Mampuss deh Digo kembali terperangkap dalam jebakan prilly, dengan wajah polosnya dia begitu seksama memperhatikan dan menyimak pertanyaan prilly. " apaan sih?" Digo mulai menggaruk lututnya dengan wajah kusut. "Buktinya km bs mengajariku?"
" ajari apaan sih prill?" Makin tdk mngerti, dihadapan prilly,,digo merasa seperti orang terbodoh. " aduhai...prill udah ah nyerah".
Prilly pun berhenti tertawa dan masih tersenyum sisa dr tertawa puasnya.

AMBISIWhere stories live. Discover now