AMBISI

* 28 *
Perasaan Digo menyelimuti seluruh hatinya, menjalar ke dasar jiwanya dan menggumpal di dalam tubuhnya, entah apa yang sudah dia lakukan kpd prilly sehingga sedari tdi prilly tak memberhentikan airmatanya, Dia ingin sekali bisa tersenyum namun keadaan yg mengharuskan dia untuk tetap betah dalam tangisannya. Digo bingung apa yang bisa membuat prilly tersenyum kmbali, dia tau bahwa prilly menangis, karena takut digo benar2 pergi. " suuuuutttt" digo mengendas suara yg sangat lembut, membuat prilly begitu nyaman mndengar suara digo. " stop nangis nya ya syg, aku disini, sekarang km rebahkan tubuh km diranjang, hempaskan semua kekeliruan yang membuat otak km merasa lelah, percayalah aku tidak akan kmna2. Aku datang dalam hidup km untuk berjuang dan bertahan, bukan untuk menyerah dan pergi, Aku dan km adalah KITA yang sama2 syg".
" digo, jawab pertanyaan aku".
" pertanyaan apa? Ayo syg katakan?" Suara lembut digo meneduhkan hati prilly, apalagi setiap Digo menyebut dia denga panggilan syang, begitu membuat dia smkin tdk bs jauh darinya. " apakah aku terlalu egois?"
" sayang... dalam hubungan itu pasti ada yg manja dan dewasa, lalu akan ada yg egois dan tdk egois, jika suatu hubungan ingn tetap utuh, maka keegoisan harus bersanding dengan ketulusan, bisa menghasilkan keajaiban yang tiada tara. Sedangkan keegoisan yang bersanding dengan keegoisan lagi maka akan menghasilkan kehancuran... km paham kan apa yg aku katakan?" Prilly hanya tertegun tak mnjawab pertanyaan Digo. "Kamu tau sayang....malam ini aku ingin melihat km tertidur lelap, mendengar desahan nafas km yg teratur, pejamkan mata km prilly syg, aku tdk akan mnutup handphone nya sampai besok pagi".
Akhirnya prilly mencoba menutup kdua mata nya dengan posisi tengkurep dan handphone msih menempel di telinganya. Digo pun menepati janji nya semalam suntuk dia tak mematikan hp nya, Bukti bahwa Digo memang benar2 mencintai prilly sampai dia tak tidur mendengarkan nafas prilly yang terlelap tdr....