Ambisi

4.5K 299 2
                                    

Tok...tok.....
"Sepertinya ada yang mengetuk pintu" tante Yulia terperanjak yang sedang memeluk Prilly, dia senggangkan pelukan itu lalu menghampiri pintu depan, sementara prilly tengah sibuk menyeka sisa airmatanya, karena papahnya paling tidak suka jika putri semata wayangnya menangis. " sebentar" tante Yulia mempercepat langkahnya " siapa ya" sambil membuka pintu. " papah" kdua bola mata hitam tante Yulia terbelalak ketika sudut pandangannya melihat ke arah samping suaminya. " dia" telunjuk jari manis nya mengarah ke pria tampan yang berpakaian rapi dengan stlye bak pangeran turun dari kayangan di siang bolong. Tante Yulia menatap pria itu dengan sangat kagum, dan tatapan itu berhasil diakhiri dengan petikan jemari Om Renaldi papah dari Prilly. Teukk...teukk...."
" kenapa mah? Biasa aja kali natapnya". Om Renaldi tersenyum dan menyentil samping perut istrinya " ihhh si papah, ganggu suasana langka ini hehehehe".
" genit...inget umur mah"
Rendy anak teman dari om Renaldi dengan seksama menyimak percakapan suami istri itu yang menururtnya bisa dia jadikan hiburan sehingga dia terkekeh kecil. " mah, prilly mana?" Pandangan om Renaldi melenga-melengo ke setiap penjuru rumah nya yang terbilang kecil dan mampu diterawang dari depan pintu. " ada, dia baru pulang sekolah" mulut tante Yulia bisa menjawab pertanyaan suaminya, namun pandangannya tak bisa kabur dari ketampanan Rendy, meski Ali jauh lebih tampan dari Rendy. " jaga pandangannya mah" om Renaldi mecubit ujung bibir perut istrinya " aww..." papah sakit, kali ini Rendy tidak bisa menahan tawanya, dan akhirnya dia tertawa. Kebisingan diluar membuat sina menoleh ke sela-sela Gorden kaca, dia melihat Kedua orangtua nya sedang berbincang-bincang dengan seorang pria, namun wajah pria itu tak terlihat karena terhalang oleh tubuh papahnya.....prilly semakin penasaran.....

AMBISIWhere stories live. Discover now