Ambisi

3.2K 222 1
                                    

14 *
Dengan sangat terpaksa, prilly melepas tangannya dengan menginjak kaki Rendy, seketika kdua orangtua prilly terkejut sama halnya dengan om Reyvan, namun tingkah laku lucu prilly membuat mereka tersenyum " Awww......" Rendy kesakitan dan segera memegang menyentuh kaki nya yang sedikit memar, namun dia pun tersenyum dan menahan malu karena terperangkap dalam suasana yang menjadi bahan tawa kluarga prilly. Dengan lembut prilly menjongkokan badannya dan melihat kaki Rendy yang barusan dia injak. " wah...wah...sepertinya ada yang kepincut sama pandangan pertama ya" om Reyvan kmbali meledek putra nya. " maafkan aku, tadi aku terpaksa injak kaki kamu, habis kamu nya gak mau lepas tangan aku". Rengekan kesal sekaligus manja keluar dari mulut prilly, dan membuat Rendy kembali ber angan. " suara manja nya bikin aku gemas prill". Suara hati Rendy.
Entah kenapa di dekat Rendy, prilly merasa nyaman. Mungkinkah sifat kedewasaan yang dimiliki Rendy bisa dijadikan prilly sebagai sandaran hidupnya, namun dia juga menemukan sosok kakak yang tentunya bisa menjdi teman curhatnya. Lalu prilly segera mebawakan air hangat untuk mengompres kaki Rendy yang dia injak " sebentar aku bawakan air hangat dlu ya" prilly berlari ke dapur. Melihat perhatian yang diberikan Prilly kepada anaknya, om Reyvan mulai tumbuh rasa sayang sebagai anak kpd prilly. " perhatian sekali prilly sama Rendy". Pengakuan hati om Reyvan. Tak lama prilly kembali dengan membawa wadah yang berisi air hangat. " nak Rendy duduklah, biar prilly yang mengompres kaki kamu" perintah om Renaldi membuat prilly terkejut sebaliknya Rendy merasa bahagia namun dia merasa tidak enak. " gpp om, Rendy bisa sendiri" Rendy mengambil wadah itu dari tangan prilly " sini biar aku saja yang kompres".
"Tidid.......suara mobil Digo terpampang jelas di dpan rumah prilly, dengan segera prilly memberikan wadah itu kpd Rendy,
" Digo..." suara prilly pelan, namun terdengar oleh kluarganya. " om, Rendy maaf, aku permisi keluar sebentar".
" siapa yang datang prill" tanya tante Yulia. Prilly tidak meghiraukan pertanyaan mamahnya dia langsung bergegas keluar dan mnghampiri Digo. Raut wajah Rendy tertegun.
"Digo".......
" hai prill" digo keluar dari mobilnya. " knpa km kesini sih,? Aku kan sudah bilang bsok saja bicaranya" suara prilly pelan sekali, dan sikap nya pun aneh sesekali menoleh ke arah rumahnya tepatnya ke ruang tamu. " kamu knpa sih? Tanya digo dengan meneladahkan leher prilly supaya menatap wajah dirinya.

AMBISIWhere stories live. Discover now