Ambisi

3K 198 1
                                    

* 25 *
" Rendy, Ayah tau apa yg sekarang km rasakan, bersabarlah jika ingn mmperjuangkan sesuatu".
" apaan sih yah, Rendy tdk mngerti apa yg Ayah katakan".
Kedua orangtua prilly mnghampiri Rendy dan Ayahnya yg tengah berbicara di ruang santai. Sedari tadi kdua orangtua prilly mndengar percakapan mereka. " Rendy, om tau kamu suka kan sama anak om?" Pertanyaan om Renaldi membuat Rendy menciut dan berkeliat lebih tepatnya salah tingkah. Rendy memang tidak bisa menutupi perasaan suka nya kpd prilly, namun dia tau prilly sudah ada yg memiliki hingga dia mengurungkan niatnya untuk mndekati prilly. " dengarkan om, meski sekarang prilly bersama digo tapi om sangat berharap dia bisa bersama km Rendy". Senyuman bahagia merekah dibibir tante Yulia dan ayahnya Rendy. Tapi sebaliknya Rendy tidak sepicik itu, dia tdk ada niat sedikitpun untuk merebut prilly dari digo.
**********
" sekarang udah tenangkan?" Tanya digo dengan menyeka airmata prilly. " iyaa sedikit, " prilly memaksakan untuk tersenyum walau dalam hati dia masih dilema. " aku pulang ya" digo mengecup kening prilly, adegan romantis itu menyisakan luka dalam hati Rendy, dibalik tirai jendela, Rendy meneteskan airmatanya, " Prill, rasa apa yg kini membuat aku sakit? Coba jelaskan padaku? Mengapa secepat ini aku jatuh cinta dan seketika pula hati aku tercabik-cabik. Ingin rasanya mengakhiri perasaan bertepuk sebelah tangan ini" Rendy segera menyeka airmatanya dan dia mengajak Ayahnya pulang.
Sementara Digo melepas pelukan prilly, dan masuk ke dalam mobilnya. " aku pulang ya syg....miss you..mimpi imdah ya". Digo melambaikan tangannya kpd prilly, prilly balas dengan senyuman. Digo pun berlalu......prilly membalikan tubuhnya, dia melangkahkan kdua kakinya, tepat di depan pintu kdua matanya bulat dengan sempurna keterkejutan menyeruak dalam diri prilly,,,, dia benar2 sangat terkejut.........

AMBISIWhere stories live. Discover now