APPA

3.9K 255 33
                                    

Hal yang diinginkan oleh Oh Sehun sejak dulu adalah kasih sayang dari ayahnya. Oh Sehun terlahir dari keluarga tidak mampu.

Sedari kecil ayahnya suka memperlakukannya kasar. Bahkan sering mengatainya anak pembawa sial.

Sehun kecil awalnya tidak paham apa maksud dari perkataan sang ayah. Sampai pada suatu saat dimana usianya mulai paham mengartikan kata-kata sang ayah.

Hatinya tertohok dengan kata-kata sang ayah yang menganggapnya anak pembawa sial, bodoh dan tak bisa diandalkan.

Maka, karena itulah Sehun tumbuh menjadi sosok angkuh, dingin. Ia menjadi sosok yang tak mudah disentuh dan tersentuh. Sampai sosok Luhan datang dan merubahnya.

Hanya dihadapan Luhanlah sosok sedingin es dikutub utara itu mencair. Gunung es yang menjulang tinggi itu mencair oleh kehangatan yang diberikan sang surya, yakni Luhan.

Luhan bagai fajar dipagi hari. Sosoknya memberikan kehangatan bagai cahaya kala malam berganti dengan pagi hari. Sang fajar yang membangunkan sang surya untuk bangun dari tidurnya.

Sang fajar yang adalah penyesuaian diri sang surya yang terbangun dari tidurnya dikala malam. Bagai manusia yang mengerjap-ngerjap matanya imut.

Itulah penggambaran Luhan bagi Sehun. Luhan adalah penghangat dikala ia kedinginan.

Sehun sadar ia tak pantas mendiamkan kekasihnya sampai seminggu lamanya.

Ia paham Luhan pasti sangat mencemaskannya serta merindukannya, sebab ia juga merasakan hal yang sama.

Bagai soulmate, jika salah satu merasa sakit soulmatenya akan merasakan hal yang sama.

"Hun, Sehun. Kau tak apa?"

Lamunan Sehun buyar kala sosok mata panda memanggilnya.

"Ah, aku baik- baik saja." Ucap Sehun menyembunyikan rasa terkejutnya.

"Apa kau merindukan kekasihmu? Kalau kau merindukannya sebaiknya.kau temui dia. Aku rasa Kris belum menyerah soal Luhan. Ingat Hun, Luhan itu sangat laku. Kalau kau tak menjaga dan mempertahankannya kau akan menyesal. Tampaknya Kris sangat mendambakan Luhan. Aku saja harus mati-matian mendapatkan Kris." Terang Tao.

Mata Sehun melotot. Ia tidak suka dengan pembicaraan ini. Ia tidak akan pernah melepaskan Luhan. Luhan adalah miliknya, tidak ada yang boleh mendapatkan Luhan selain dirinya. Ia tak akan pernah rela. Apalagi dirinya tahu jika Kris memang menaruh hati pada kekasihnya itu.

Bagai alap-alap ia menancapkan gas dengan kecepatan penuh. Ia bergegas menuju cafe dimana Luhan berada.

Tao yang melihat tingkah sahabatnya yang berubah 180 derajat karena omongannya menyeringai setan. Ia kemudian mengirimkan pesan kepada Kris. Bahwa target segera menuju lokasi. Dan berhati-hatilah dengan wajah tampanmu Kris Wu.

.
.
.
.

Dilain pihak Kris melebarkan matanya seraya menelan ludah. Pasalnya Tao tak main-main dengan perkataanya tadi siang. Benar-benar namja satu ini sungguh usil.

Mau tak mau Kris harus bermain didalamnya.

Kris berkata pada Luhan.

"Lu, hms tampaknya mataku kemasukan debu. Bisakah kau meniupkan mataku ini?"

"Hah! Salahmu sendiri tak hati-hati, babo!"

"Halah Lu, kau ini. Terhadap Sehun kau manis, namun terhadapku kau malah jutek dan sadis." Runtuk Kris.

"Itu beda. Sehun itu adalah kekasihku, jadi perlakuanku denganmu juga beda?!

Luhan mendekat kearah Kris hendak menium mata itu, namun sebuah bantingan pintu mengagetkan mereka.

LOOP (HUNHAN)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt