ungkapan

4K 344 23
                                    

Luhan melangkahkan kakinya dengan langkah pelan. Ia sungguh tak mengerti dengan Sehun. Banyak pertanyaan mengapa tercetak dipikirannya.

Mengapa Sehun bisa-bisanya berkata kasar kepadanya?

Mengapa hanya karena dirinya bertemu dengan Kris, ia begitu marah. Bahkan ingin melupakan dirinya?

Banyak pertanyaan mengapa, mengapa dan mengapa tercetak dikapalanya.

Entah mengapa langkah kakinya bukannya menuju ke Cafe melainkan kepenjara. Tempat dimana orang-orang di cap sebagai sampah masyrakat. Tukang ribut dan juga manusia-manusia yang selalu meresahkan masyarakat.

.
.
.

"Halo paman. Bagaimana kabarmu?" Ucapnya kala sosok Oh Yunho muncul dihadapannya. Pria paruh baya ini tersenyum melihat kedatangan Luhan.

"Hai nak, hms.. coba paman tebak. Apakah kau bertengkar lagi dengan Sehun??"

"Hah... begitulah paman. Aku lelah dengan sikapnya yang berubah. Sehun yang ku kenal sekarang, sungguh berbeda dengan waktu kecil dulu." Ucap Luhan lirih.

"Kalau paman boleh tahu, dirinya marah karena apa?" Tanya ayah Sehun.

"Hah...!" Luhan menghembuskan nafas frustasi. Setelah itu dirinya mulai menceritakan prihal Sehun kembali marah kepadanya.

.
.
.

Ayah Sehun tersenyum setelah mendengar keterangan langsung dari Luhan. Luhan yang melihat ayah Sehun tersenyum menjadi bertanya-tanya. Apakah ceritanya lucu? Kenapa ayah Sehun tersenyum lalu tertawa seperti itu. Pikir Luhan.

"Maafkan paman. Paman malah tertawa. luhan, Luhan.. Sehun itu marah karena ia cemburu padamu. Ia pasti berpikir kalau kau punya hubungan khusus dengan pemuda bernama Kris itu. Dia marah, kerena ia tidak suka melihatmu dekat-dekat dengannya. Sehun menyukaimu, ia cemburu.

Luhan cengo, ia seakan bingung ingin mengatakan apa. Sehun menyukainya, entah mengapa membuat dirinya bahagia. Bagai hembusan angin yang menyejukan menerpa tubuhnya, sampai-sampai masuk kedalam kalbu, begitu nyaman.

Tapi setelah melihat realita yang ada dirinya kembali murung. Pasalnya Sehun sedang marah padanya.

Ini tidak boleh dibiarkan. Ia sekarang sadar, jika perasaan yang tengah ia rasakan kepada Sehun bukan perasaan rasa suka-cinta monyet belaka. Tetapi perasaan cinta yang sesungguhnya.

Ia bahkan tak tahu mengapa ia menyukai Sehun. Kalau ditelisik secara logika, Kris jauh lebih baik dari Sehun. Bahkan kala Sehun menghilang, meninggalkannya dalam kehampaan. Dirinya masih menunggu pemuda itu, tanpa suatu alasan yang jelas.

Apakah ini semua karena ikatan mereka yang kuat? Apakah selama ini Tuhan telah menakdirkan mereka dalam suatu kisah yang penuh dengan tanda tanya besar didalam benak keduanya? Bagimana tidak.
Seorang bocah kecil yang kala itu tak tahu apa-maksud dari sebuah janji dan ikatan telah terjebak kedalam suatu perasaan yang membuat mereka menjadi begini.
Mereka seakan tak dapat keluar dari ikatan yang akan terus membelenggu mereka.

.
.
.

Sehun tahu, katakan dirinya bodoh. Lagi-lagi ia telah melukai sosok malaikat yang selama ini selalu menggenggam tangannya.

Ia sangat menyesal mengatakan kalimat yang menusuk hati Luhannya.

Tadi ia sungguh emosi. Perasaan sakit didadanya melihat ataupun mendengar Luhan dekat dengan CEO yang bernamaKris. Seakan nikam dadanya cukup dalam.

Dug!

Ia memukul setir mobilnya untuk melampiaskan rasa bodoh, amarah kekesalan dihatinya.

Ia menyesal, dan ia teringat akan perkataannya. Yang menyuruh Luhan untuk melupakan tentang mereka.

LOOP (HUNHAN)Where stories live. Discover now