Bagian 8

13.1K 779 5
                                    

Kayla terbangun begitu merasakan tubuhnya yang berkeringat dingin, di hapusnya keringat yang mengucur deras di pelipisnya, ia merasakan tubuhnya begitu lemah. Kayla bangkit dan berniat keluar kamarnya untuk mengambil segelas air minum, kerongkongannya begitu terasa kering di tambah kepalanya yang sedikit terasa pusing. Mungkin ini adalah akibat ia menangis begitu lama tadi.

Keadaan rumahnya begitu sepi dan sedikit gelap tentu saja ia tadi sempat melihat jam yang menunjukkan pukul dua belam malam. Tangannya mengambil air dingin di dalam kulkas dan langsung saja menyeruputnya sampai kandas.

Matanya sengaja melirik ke arah ruang tamu yang masih di hidupi oleh lampu, biasanya lampu ruang tamu selalu di matikan oleh Bi Inah tapi kenapa sekarang menyala? Apakah tamu ibu tirinya belum pulang? Tetapi mana ada tamu yang masih berkunjung sampai tengah malam.

Dari pada diliputi rasa penasaran Kayla memilih untuk ke ruang tamu untuk mengecek.

'Mungkin Bi Inah lupa mematikan lampu' batinnya.

Kaki nya berhenti dan menatap terkejut kearah sofa ruang tamu. Ibu tirinya saat ini tengah bercinta dengan seorang pria yang tidak ia kenal.

Ibu tirinya selingkuh!

Tubuhnya begitu kaku melihat pemandangan di depannya, rasa amarah menjalar di tubuhnya dan menggeram kesal bahwa Ayah nya telah di permainkan oleh wanita murahan.

"Dasar perempuan murahan!" Bentaknya kasar sukses menghentikan aksi panas dari dua orang yang sedang duduk di ruang tamu, wajah Ibu tirinya seketika memucat dengan wajah terkejut berbanding terbalik dengan lelaki yang di samping Ibu tirinya menunjukkan wajah tidak bersalah sedikit pun,bahkan ia begitu santai tidak merasa takut tertangkap basah oleh Kayla.

"Lo itu wanita murahan! Beraninya menduakan Ayah gue yang lagi kerja keras di luar sana!" Ucapnya bengis dan langsung melangkah pergi menuju kamarnya meninggalkan dua orang yang masih diam di tempat.

Nafas nya begitu memburu saat telah sampai di kamarnya, di ambilnya ponsel dan segera saja menelepon ayahnya. Ia harus memberi tahu Ayahnya atas perlakuan Ibu tirinya yang tidak tahu diri itu.

"Ada apa?" Terdengar suara seberang sana yang dingin setelah memutuskan untuk mengangkat panggilan dari Kayla.

"Ayah, wanita itu selingkuh di belakang Ayah, dia sudah melakukan hal yang hina di rumah kita dengan laki-laki lain, aku melihatnya dengan mataku sendiri! Ayah harus percaya padaku!" Ucapnya cepat kepada Ayahnya berharap bahwa perkataanya di percaya oleh Ayah, namun yang di dengarnya hanya helaan nafas lelah di sana dan ia dapat menebak apa yang akan di jawab oleh Ayahnya sekarang.

"Kamu sudah menghabiskan waktu saya hanya mendengar ucapan omong kosong mu itu, ibu mu gak akan pernah selingkuh Kayla dia adalah wanita yang baik," Air mata Kayla kembali menetes mendengar ucapan Ayahnya, Ayahnya tidak melihat apa yang wanita itu lakukan terhadap putri nya. Dan Ayahnya mengatakan bahwa ibu tirinya adalah wanita yang baik.

Dirinya begitu kecewa.

"Tapi dia sekarang sedang selingkuh di ruang tamu Ayah, dan dia bukan Ibu ku," Ucapnya lagi dengan suara serak, hatinya begitu sakit menyadari bahwa Ayahnya lebih membela wanita itu dari pada anaknya darah daging dirinya.

"Cukup! Cobalah untuk menerima dia sebagai Ibumu sekarang," Ujar Ayah nya yang telah lelah di seberang sana, Kayla menggeleng keras kepalanya sampai kapan pun wanita licik itu tidak akan pernah ia anggap sebagai Ibunya.

"Aku gak akan pernah menganggapnya sebagai Ibu! Ibu ku cuma satu dan itu adalah Bunda!" Tolaknya keras, ia ingin Ayahnya mengerti dengannya sekali saja.
Ia ingin Ayahnya mendengar apa ucapannya bukan tidak mempercayainya.

K A Y L A (SUDAH DI TERBITKAN)Where stories live. Discover now