Part 6

384K 12K 165
                                    

"Patah hati itu risiko wajar dalam upayamenemukan cinta sejatimu."

Hari pernikahan

Di halaman belakang rumah Devward

God ... semoga semua akan baik-baik saja.

Lery terus menatap bayangannya di cermin. Cantik. Gaun pangantin yang diberikan Devward selalu membuatnya terpesona.

Tiba-tiba pintu kamar rias terbuka. Rindy masuk dan langsung menghampiri Lery.

"Kau sangat cantik, Lery," pujinya sambil menatap Lery dari cermin.
Lery hanya tersenyum sambil mengangguk kecil.

"Aku sangat grogi dan jantungku berdebar," kata Lery sambil menyeka peluh di keningnya.

"Itu wajar, Sayang, ini pertama untukmu. Tarik napas dalam-dalam dan embuskan perlahan-lahan."

Lery menuruti perintah Rindy. Lery menarik napasnya dalam-dalam dan mengembuskan secara perlahan. Sesekali dia menyeka keringat yang menetes di keningnya.

"Kau sudah siap? Acara akan segera dimulai." Lery mengangguk dan berdiri, lalu mengikuti langkah Rindy.

"Di sana Ayah sudah menunggu," Rindy menatap ke arah pintu keluar.

Jhon berdiri di dekat pintu dengan setelan jas yang senada dengan gaun pengantin Lery. Sebenarnya dia masih sedikit tidak rela putrinya ini menikah dengan lelaki itu.

"Kau sudah siap, Nak?" tanya Jhon sambil mengulurkan tangannya. Lery mengangguk dan menggapai tangan Jhon.

Mereka berjalan beriringan menuju pelaminan. Suasana mendadak hening ketika Lery memijakkan kakinya di karpet merah itu. Lery mengakui, ini sangat mewah. Terlalu mewah malah. Tamu yang hadir sangat banyak, taman belakang rumah Devward sangat luas dan dekorasinya luar biasa indah. Lery sampai ternganga melihatnya. Namun, kemudian Lery fokus pada dirinya sendiri. Dirinya yang akan menjadi istri dari seorang Devward Clinton.

Keringat dingin mulai membanjiri tubuh Lery ketika sudah hampir tiba di pelaminan. Di sana sudah ada pendeta dan seorang lelaki mengenakan pakaian yang senada dengannya. Putih gading. Lery tidak dapat melihat wajahnya karena posisinya memunggungi Lery.

Ketika sudah sampai di depan altar, Jhon melepaskan tangannya dan seketika itu, Devward membalikkan badan sambil mengulurkan tangannya.

Degh....

Jantung Lery berdebar semakin kencang melihat wajah orang di depannya. Sungguh Lery tidak menyangka kalau lelaki yang sudah mengacau pikirannya akhir-akhir ini yang akan menikah dengannya. Tentu saja Lery kaget melihat lelaki itu mengulurkan tangan padanya. Sama seperti waktu mereka bertabrakan di mal. Lery tersadar saat mendengar Devward berdeham.

Lery menerima uluran tangannya dan melangkah satu langkah untuk menyejajarkan posisi mereka.

Devward tersenyum sementara Lery hanya ternganga melihatnya. Sangat tampan! Devward terlihat luar biasa dengan penampilannya hari ini.

Pendeta berdeham dan menyadarkan Lery bahwa sedari tadi dia hanya terfokus kepada Devward. Sungguh, Lery merasa wajahnya memanas, ditambah dengan tatapan Devward yang sangat intens.

Acara pun dimulai ... dan setelah mengucapkan janji pernikahan dan bertukar cincin, mereka sudah sah sebagai suami istri. Devward mencium kening Lery dan Lery hanya bisa memejamkan matanya.

Suara tepuk tanganlah yang menyadarkan Devward dan Lery bahwa banyak orang yang menonton mereka.

"Kau sangat cantik, Istriku," bisik Devward tepat di telinga Lery. Lery hanya menundukkan kepalanya karena merasa malu dan juga wajahnya memanas akibat pujian dari Devward.

My Protective HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang