BAB 3:

24 1 0
                                    

Angin malam;sejuk mencengkam tulang.Gigilan pada tubuhku dibiar berhujah dengan sengatan bisa malam yang sering membangkitkanku dari mimpi-mimpi indah yang mengulit malam sepiku.Bulan Disember,masih kosong dengan cuti sekolah tanpa diwarnai sebarang aktiviti.Seperti biasa,aku menopang dagu menunggu sms darinya.Seperti biasa,dia tetap Luqman yang ku kenali semasa awal pertemuan.Meninggalkanku bila senang,mencariku tatkala susah.Haih.
Mimpi-mimpi malamku diulit gelodak bumi.Sakit sayang,merinduimu setiap malam.Tanpa ucapan selamat malam,membiarkanku bergulung dalam gebar kesepian.Tanpa ucapan selamat pagi,membiarkanku murung melalui hari-hari.Sayang,engkau tidak mengerti.Sakitnya menunggu.Bagai dihempas ke dalam jurang neraka sementara.Engkau membiarkanku bermain dengan hantu sepi,menyelamatkanku tatkala nafsu menguasai.Aduhai sayang...zalimnya dirimu.Menangis ku meratapi kesunyian hari,kesepian waktu.
Segar lagi ingatanku,suatu malam dia mencariku.Dan seperti biasa,gudang gembiraku kembali terbuka.
"Sayang,sihat?"
"Alhamdulilah.Sayang?"
"Sihat jugak.Tengah buat apa?"
"Tengah tarik selimut nak tidur.Sayang....I punya result pt3 dah keluar."
Aku sengaja beritahu.Sengaja....meskipun nampak bodoh.Luqman lupa akan keputusan peperiksaanku.Tetapi tidak mengapa.Aku maafkan.
"Woah.Dah keluar ya?Sayang dapat berapa A?"
"5A je."
Jawabku hambar.Nampak sangat dia tidak ambil pusing dengan keputusan itu.Iya,aku bukan orang penting di sisinya.Makin bodoh menunggu lelaki sombong sepertinya.
"La...bersyukur lah tu dapat banyak A.Bukan semua orang ALLAH bagi rezeki tau."
"Iyalah sayang."
Mulai saat itu,aku dengan Luqman mulai intim.Mungkin disebabkan kesibukannya mulai berkurangan,dia mula menghargaiku sebagai teman wanitanya.Kebetulan dia hendak menghadapi peperiksaan final semesternya.Cuti untuk study weeknya digunakan untuk bersamaku.

"LUPAKAN KENANGAN 2015"Where stories live. Discover now