Two Blonde Girls

2.9K 249 75
                                    

DOVE CAMERON ON SITE!

Dimana dia?!

Asa terengah. Sial! Dia kehilangan wanita itu! “SHIT!” Asa memekik keras-keras, menjambak rambutnya kuat-kuat. Dia benar-benar dongkol pada dirinya sendiri.

BUGH!

Sebuah pukulan menghantam tengkuk Asa kuat-kuat. Asa sontak merasa berkunang-kunang karna sakit itu. seketika, dia roboh.

Asa terengah begitu merasakan sebuah tangan langsing menutup muka dan mulutnya. Asa memekik tertahan. Pemilik kekuatan sebesar ini perempuan?! Sialan!

Perempuan itu terlihat agak kerepotan dengan Asa yang tak berhenti-berhenti memberontak. Terasa sebuah benda kain halus menutup mata Asa sekarang. Kali ini, tangan Asa yang dipegang kuat-kuat oleh perempuan itu. mulut dan matanya sudah bebas.

“Apa maumu?!” geram Asa. dia takkan mengambil resiko untuk terlihat cemen dengan berteriak memanggil pertolongan. Apalagi, yang membuatnya babak belur begini adalah perempuan! Betapa memalukannya!

Perempuan itu tidak menjawab, dia kelihatan kesulitan menahan gerak tangan Asa. “Kumohon diam,” gumam perempuan itu tertahan. Asa tertegun, dan entah kenapa, dia justru menuruti suara itu. Asa diam, berusaha menajamkan indra-indranya. Tidak ada yang terasa di sekujur tubuhnya. Tidak ada rasa tusukan jarum, apalagi sebuah bogem. Tidak ada. Kedua tangan perempuan itu masih menahan tangannya erat.

Apa maunya perempuan ini?

Tahu-tahu, perempuan itu melepaskan pegangannya dan berlari pergi. Asa tertegun. Perempuan itu tidak membunuhnya?!

Refleks Asa bergerak cepat begitu dirasakannya tubuhnya bebas. Tangannya menggapai refleks ke depan, berusaha meraih apapun dari perempuan itu. Untung kalau perempuan itu tertangkap. Tapi matanya yang masih tertutup membuatnya tak bisa melihat. Tidak ada waktu untuk membuka kain penutup sialan ini!

Tangan Asa mengenai sesuatu dan langsung menariknya secepat kilat. Begitu benda itu ada di tangannya, Asa langsung mengenali benda apa ini. Asa tertegun. Perempuan itu terdiam sejenak, kaget. Lalu, pergi secepat mungkin.

Asa membuka kain penutup matanya dan melihat benda apa yang ada di tangannya. Sebuah rambut palsu warna coklat. Dan tas tangan dari wol. Sebuah… wig?

Asa tertegun. Apa benar orang tadi perempuan?

-----*****-----

Perempuan itu terengah meninggalkan jalan kecil itu. kelihatannya Asa terlalu kaget begitu menyadari yang ia pakai adalah wig! Dia berbelok menuju sebuah toilet umum yang untungnya sepi. secepat kilat, dia masuk kedalam sebuah bilik.

Nafas perempuan itu terengah begitu ia sampai di bilik. Dirabanya kepalanya yang kini tidak terlindungi rambut palsu. Rasanya agak aneh berada di tempat umum tanpa rambut palsunya. Dia meraih kedalam koper, mengeluarkan rambut palsu lainnya. Dilepasnya kacamata hitamnya dan dipakainya wig berwarna hitam legam.

Perempuan itu merasa agak tenang setelah memakai wig. Diingat-ingatnya apa yang terjadi barusan. Dia harusnya membuat Asa pingsan seperti yang ia biasa lakukan tiap kali buronannya mengejar dirinya. Tapi dia malah kabur begitu saja!

Padahal buruan utamanya adalah Asa.

Dia memukul kepalanya kesal. Harusnya dia tidak kehilangan fokus seperti tadi! Sekarang tas tangannya dan wignya ada di tangan Asa. Dia patut bersyukur karna dia selalu memakai penutup kepala tiap memakai wig. Rambut aslinya takkan ada di wig coklat itu. tapi tetap saja, tas tangannya!

Tas tangan itu penuh dengan foto Asa, buruannya.

Drrt… drrt….

Ponselnya bergetar pelan. Dikeluarkannya ponsel yang sudah dimodifikasi habis-habisan itu. bentuknya agak berbeda dan fiturnya jauh lebih lengkap dan canggih.

Now You See MeOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz