Maureen yang hendak meninggalkan ruang musik tersebut berhenti melanjutkan langkahnya. Ia terpaku dan berbalik melihat Gavin. Tanpa sadar kakinya melangkah mendekati tempat duduk Gavin. Maureen mengambil posisi berhadapan dengannya. Memperhatikan Gavin yang juga memetik gitar lembut menghanyutkan suasana.
Oh simple thing where have you gone?
I'm getting old and I need something to rely on
So tell me when you're gonna let me in
I'm getting tired and I need somewhere to begin
Gavin melanjutkan lagunya sembari menatap Maureen lembut diiringi senyuman menawannya. Seketika Maureen terhipnotis dengan senyumannya. Segala suara di sekitar Maureen mendadak sunyi senyap, hanya suara Gavin yang memenuhi gendang telinganya walopun Juno dan Arya sedikit grasak grusuk.
Oh simple thing where have you gone?
I'm getting old and I need something to rely on
So tell me when you're gonna let me in
I'm getting tired and I need somewhere to begin
Lagu tersebut adalah tentang pelarian ke tempat rahasia yang penuh ketenangan. sebuah ruang yang hanya dimengerti oleh dua hati, tempat di mana dunia terasa hening dan jiwa bisa beristirahat. Entah mengapa lagu tersebut menggambarkan mereka. Terutama Maureen yang sedang dalam pelarian dari realita kehidupan peliknya.
I came across a fallen tree
I felt the branches of it looking at me
Is this the place we used to love?
Is this the place that I've been dreaming of?
Oh simple thing where have you gone?
I'm getting old and I need something to rely on
So tell me when you're gonna let me in
I'm getting tired and I need somewhere to begin
Maureen pun akhirnya ikut hanyut dalam lagu tersebut. Ia mengeluarkan suaranya dengan tenang dan merdu. Gavin membiarkan Maureen bernyanyi sendiri dibagian tersebut. Ia tetap mengiringi dengan gitarnya. Pandangan mereka tertaut satu sama lain. Tak terlepas sedetikpun. Sangat romantis bila orang orang melihatnya. Lalu mereka pun bersama bernyanyi reff. Juno pun tidak lupa mengeluarkan ponselnya untuk merekam kejadian romantis tersebut tanpa mereka sadari.
And if you have a minute why don't we go
Talk about it somewhere only we know?
This could be the end of everything
So why don't we go
Somewhere only we know?
Somewhere only we know?
Benar benar pas ketika suara mereka bersatu. Lagu tersebut semakin terasa menyayat hati, entah mereka terlalu mendalami atau merupakan curahan hati. Juno dan Arya saling sikut tersenyum penuh arti dan Fadhil, yang biasanya dingin, bahkan terlihat terkesan. Juno dengan hebohnya bersiul dan bertepuk tangan, membuat Gavin dan Maureen tersadar dan memutus pandangan mereka. Bryan yang sedari tadi menjadi penonton pun ikut bertepuk tangan kalem.
"GILAK TISSUE MANA TISSUE" ucap Arya tak kalah heboh
"See? Lo cuman perlu pancingan aja" ucap Gavin santai.
"Lo kira gue ikan" tanpa sadar Maureen tersenyum menanggapi komentar Gavin.
Gavin yang melihat senyuman Maureen untuk pertama kalinya secara langsung pun membeku. Spontan ia berkata "Cantik"
"Apa tadi lo bilang?" tanya Maureen
"Enggak," Gavin pun sedikit salah tingkah
"Hellooo... kita masih ada disini jangan dikacangin dong" cletuk Arya
Gavin pun meresponnya dengan melempar pick yang ia gunakan ke arah Arya sambil tertawa. Semua orang yang berada pada ruangan tersebut kecuali Maureen dan Gavin pun tau akan ada Queen and King baru di Ganesha. Tatapan mereka berdua tidak bisa membohongi siapapun yang ada disana. Walaupun kedua belah pihak mengelak, namun teman teman Gavin tau terdapat perasaan yang mulai muncul diantara keduanya.
---
To be continued.
hello gengz so sorry sangat lambat updatenya hehehe.
but hope u like it
jangan lupa tinggalkan jejak yaa, see ya
loph sekebon
- steffiemharani
ESTÁS LEYENDO
When Chaos Meets Color
Novela JuvenilMaureen Aurora Adhitama hidup di balik tembok yang ia bangun sendiri - penuh luka, rahasia, dan pertanyaan yang tak pernah ia biarkan terjawab. Sementara itu, Gavin Pradipta adalah sosok yang seolah membawa matahari ke manapun ia pergi; ramah, penuh...
Chapter 10 - Strings Between Us
Comenzar desde el principio
