16 : Aaron Carter

3.9K 263 2
                                    

~ Luna's Point of View ~

Sialan. Gue harus kabur dari sini. Sekarang juga. Kalau tau Ayah bakal dateng, gue gaakan dateng ke sini. Niat dateng pun enggak. Gimana gaada yang kasih tau gue sih?

Oya. Satria. Dimana dia? Walaupun gue ngamuk setengah mati, gue gabakal ninggalin temen gue di acara terkutuk ini.

"Luna! Hei!"

Aku berbalik badan dan senyumannya yang khas menyambutku. "Reta! Lu dateng juga ternyata?" tanya gue terkejut. Reta adalah salah satu sepupu gue. Lebih tepatnya sepupu yang paling deket dengan gue. Ia adalah agen White Horse kelas 3. Jadi, ya, Reta termasuk dalam pihak kanan keluarga Carter.

"Gue juga kangen sama lu, Luna. Tapi ini penting."

"Soal Ayah gue, kan? Bokap lu udah kasih tau gue." Eh, apa gue belom kasih tau lu, ya? Reta itu anak dari Jules dan Fatma Carter. Dan Oom Jules adalah anak kedua keluarga Carter, alias Oom Jules itu adik pertama bokap gue.

Oke. Sampai mana tadi?

Oya.

"Iya. Ini tentang bokap lu, Luna. Dia...nunggu lu di kantornya."

• • •

Gue mengetuk pintu itu. Astaga. Udah berapa lama gue gak ketemu bokap gue? Iya sih bokap gue pernah ngajak ketemuan gue sekitar tiga bulan yang lalu. Tapi waktu itu gue lagi sibuk sibuknya di White Horse.

"Masuk!"

Dengan menarik napas panjang, gue masuk ke kantor bokap gue yang sangat luas itu. Aroma lavender langsung memenuhi hidung gue. Yep, dia mungkin berkuasa, tapi bokap gue punya penyakit darah tinggi. Dan salah satu pengobatannya adalah aroma lavender.

"Duduklah, Luna," katanya, tanpa mengangkat wajahnya dari layar tablet transparannya.

Gue bingung. Ada dua tempat duduk di situ. Yang pertama, kursi di depan meja kerjanya. Tempat duduk yang lain adalah sebuah sofa yang panjang. Yang manakah yang bakal gue pilih?

Saksikan kelanjutannya di next chapter.

Hehe. Gakding. Ya kali sependek ini.

Yok ah. Lanjut.

"Aku tak akan memakanmu jika kau memilih sofa itu, Luna." Anjrit. Kok bokap gue udah kayak pesulap aja sih? Bisa baca pikiran gitu? Dapet darimana tuh ilmunya?

Akhirnya gue memutuskan buat duduk di sofa. Wow. Apa mungkin sofa seempuk ini? Sumpah gue gak boong. Ini sofa beli dimana sih? Kok bisa empuk gini?

"Bagaimana kabarmu?" tanya Ayah, mengangkat wajahnya. Wew. Ia menua. Terlihat garis garis samar di ujung matanya.

"Baik. Bagaimana dengan Ayah?"

"Aku baik." Kami terdiam cukup lama. "Oke, langsung saja. Kau mungkin agak kaget karena Ayah memanggilmu kemari. Tapi Ayah memang ingin mengatakan sesuatu padamu."

"Apa?"

"Kamu akan Ayah jodohkan."

What the fu...

Dia serius?

• • •

"Udah lah. Kamu gak usah kaget begitu," kata Ayah. Gimana gak kaget coba? Gila aja. Gue bakal dijodohin. Sialan. Gue menolak keras!

"Ini...serius?"

"Iyalah. Emangnya Ayah pernah bercanda sama kamu?" Iih kok jadi canggung gini sih.

"Kok gitu sih, Yah. Aku gak mau. Pokoknya gamau."

"EH EEH EEH EEEEHH (anjrit ini sih guru IPA gue :x)"

Gakdeng. Ayah gue bukan guru IPA si author gila yang menulis cerita ini kok. Bukan bukan. Ayah gue bukan Pak Mons.

"Ayah gamau tau. Pokoknya kamu harus mau dijodohin sama dia. Dia cakep kok. Banget malah. Kamu pasti mau."

Iih kok gue jadi gereget sendiri sih. "Bukan soal cakep atau enggak nya, Yah...tapi..."

"Dia juga tajir kok. Kamu gak usah khawatir. Setia? Dia jagonya."

"Bukan itu masalahnya, Ayah."

"Lalu apa? Cepat katakan, waktu Ayah tak banyak."

"Aku...aku menyukai orang lain."

Hening.

1 menit.

2 menit.

2 berlanjut ke 3 menit.

Kok malah diem dieman gini sih?

"Ayah gakpeduli, Luna."

"Eh?"

"Ayah gakmau tau kamu suka sama siapa. Pokoknya kamu harus setuju Ayah jodohkan dengan Ian."

Heh? Ian?

"Ian siapa, Yah?"

"Ian Parker. Kenapa memangnya? Kamu kaget?"

Tentu aja gue kaget. Gila aja. Masa gue dijodhin sama Ian Parker, pemimpin Bleeding Tree?

*

Uuu gimana ending nya? Aneh atau seru? Hehe. Gue sengaja kasih chapter pendek biar chapter selanjutnya panjang. Lagipula di beberapa chapter yang lalu, chapter nya panjang panjang. Jadi kali ini pendek aja, okay? dan ya, karena keabsurd an cerita ini, boleh kok gausah di vote. Ya kalo mau sih, ya makasih. Gue ragu, astaga, bakal ada yg vote chapter ini.

Yea. New character unlocked. Ian Parker. Liat chap selanjutnya, doi bakal muncul. He he he khe he.

Oke, change of plan. Pip gabakal muncul di chapter chapter selanjutnya. Maav ya fans nya Shawn Mendes. Maaf bangt. Soalnya gue bingung pengin munculin Pip dimana.

Tapi tenang aja. Luna, Satria, Jonathan, Joshua, Thomas, Kevin, Charlie, Daniel, bahkan Gina Insya Allah bakal muncul di chapter chapter selanjutnya. Gimana munculnya, silahkan pantengin ni cerita aneh.

Xixixi (ya kali kali author nya jadi anak alay) yang jadi Aaron Carter si Tom Cruise aja, kali, ya? Noh foto doi ada di mulmed.


Agent 'Nerds' Carter | ✔Where stories live. Discover now