"Ohh, jadi ini yang nyelakain Pak Ketu?" Tanya Seihan, laki-laki itu menatap puluhan anak-anak Tiger.
"Mainnya curang." Ejek Hans, Jaegar dan teman-temannya tak berkutik, bagaimana tidak, wajah mereka masih bersih, Sean ingin memukuli Jaegar. Namun, Caesar memperingatinya agar membawa mereka dalam keadaan bersih.
"Cih, untung aja lo udah keluar Asteroid, coba masih jadi inti. Hancur dah kita," tutur Agral, mereka benar-benar di permalukan oleh anak-anak Asteroid.
Brumm....
Brumm....
Suara deru mesin terdengar, pandangan mereka langsung teralihka. Motor-motor itu memasuki area markas, bahkan tak cukup untuk hanya sekedar memarkirkan motor, karena banyaknya orang-orang itu, teman-teman Caesar terperangah melihat banyaknya mereka.
"Itu meraka?" Tanya Zac, pada Sean.
Sean menganggukkan kepalanya. "Iya, itu mereka." Jawab laki-laki itu.
"Gila, itu beneran Asteroid semua?" Tanya Killian.
"Kayaknya, tapi ngapain di Alverz ikut disono." Seloroh Adrian ketika melihat Alverz dan teman-temannya yang lain ada dibarisan Caesar.
Anak-anak Tiger bahkan ikut terperangah, melihat banyaknya orang-orang berjaket Asteroid, dan itu di luar ekspektasi tadi mereka.
Satu mobil sport menatik perhatian mereka, Saga, dan Langit langsung keluar dari dalam mobil, kembali mereka di buat melongo, saat helm mereka di buka.
"Jir udah tua-tua," gumam Chand.
"Rill ini mah." Balas Brian.
Banyak pertanyaannya yang meluncur dari bibir mereka, tentang orang-orang tua itu. Hingga suara lantang Caesar membuat mereka terdiam .
"Asteroid gen 3 sebelah kanan." Instruksi Caesar, sontak mereka langsung memisahkan diri.
"Nggak nyangka setelah sekian lama." Ucap Atlas.
"Saya juga nggak nyangka bakalan ketemu om lagi." Lontar Kaisar, Atlas langsung menoleh.
"Kalian yang dulu kami bawa ke markas Asteroid untuk pertama kalinya kan?" Tanya pria itu.
Kaisar menganggukkan kepalanya. "Iya om, kami yang waktu itu." Balas Kaisar.
"Sudah punya anak?" Kini Samudra yang bertanya.
"Sudah om."
"Lama sekali saya tidak melihat kalian." Ujar Samudra lagi.
"Saya paling nggak nyangka kita masih bisa reuni seperti ini om." Tutur Magma, mereka mengobrol ringan karena sudah lama tak bertemu.
Saga menatap generasi ke tiga itu dengan menganggukkan kepalanya, lumayan. Sebenarnya ia mengumpulkan mereka bukan hanya sekedar memperlihatkan wajah musuh di tengah-tengah anggota Asteroid, tetapi ia juga seperti mengadakan reuni mendadak, antara gen 1,2, dan 3, sayangnya generasi ke–1 dan 2, hanya beberapa orang saja, mungkin gabungan mereka tak cukup sampai enam puluh orang.
"Wow, banyak." Tutur Meteor, ketika melihat mereka.
"Sayangnya, Petir nggak bisa lihat ini," sahut Aries. Jangan lupakan bahwa laki-laki itu telah tiada karena perbuatan Regan dulu.
ESTÁS LEYENDO
ALGORITMA 3 : GALAKSA ASTEROID ✓
Novela JuvenilNew Version!!! Cameron King Galaksa, leader dari geng motor generasi ke-3 yang ditakuti seantero sekolah. Apalagi jika bukan Asteroid. Satu sekolah menyebutnya dengan 'kulkas berjalan' laki-laki yang mempunyai hobby futsal dan basket itu kerap terli...
ALGORITMA • 69
Comenzar desde el principio
