"Mobil Earth, mobil." Caesar menatap teman-temanny, tangan Caesar berlumuran dengan darah Cameron.

"Pakai mobil saya." Seorang bapak-bapak menawarkan mereka agar segera membawa Cameron ke rumah sakit. Mereka akhirnya memboyong Cameron ke rumah sakit, motor Cameron yang ringsek di tinggalkan disana, biarkan polisi yang menyelidikinya.

Tak butuh waktu lama, mereka sampai di rumah sakit, para perawat dan dokter langsung berlari dengan membawa brankar, mereka mengangkat Cameron dan meletakkannya di atas brankar itu.

"Ke ruangan IGD segera." Instruksi seorang dokter.

"Bang." Lirih Caesar, mereka ikut mendorong brankar Cameron. Sesampainya di IGD mereka di suruh untuk menunggu, Caesar terduduk di lantai dengan sembari memegang rambutnya, Pasifik yang menundukkan kepalanya, North yang menatap kosong ke depan, Benua yang tak berhenti mengusap air matanya yang terus mengalir, dan Earth bersandar pada dinding rumah sakit sembari mendongak.

"Sar, hubungin keluarga lo." Suara North mengalihkan pandangan Caesar, ia bahkan lupa mengabarkan hal ini pada keluarganya. Laki-laki itu kemudian menelfon Caramel terlebih dahulu, lalu menelfon mamanya, sedangkan North menghubungi anak-anak Asteroid.

"Gue harap Cameron baik-baik aja." Harap Benua.

FLASHBACK OFF

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

FLASHBACK OFF.....

••••

Caramel berlari di lorong-lorong rumah sakit, dibelakangnya ada Embun, Sea, dan Gemini. Langkah kakinya membawanya menuju kamar dimana tempat Cameron di rawat, Cameron di pindahkan ke ruangan ICU individual.

Di depan kamar rawat Cameron, terlihat beberapa pemuda berjaket hitam dengan lambang Asteroid─ mereka adalah Sean, Agral, Brayen, Alverz, dan Killian, anak asteroid yang lainnya menunggu di luar rumah sakit, jika semuanya yang masuk ke dalam, takutnya akan menjadi sesak karena di penuhi oleh anak-anak Asteroid.

"Bu ketu." Agral langsung berdiri ketika melihat Caramel, di susul oleh Empat anak asteroid lainnya.

"Cameron dimana?" Tanya gadis itu.

"Di dalam," jawab Agral.

Caramel lantas menganggukkan kepalanya. "Makasih," dengan cepat ia membuka pintu ruangan itu.

"Loh, Gem?" Alverz menunjuk sepupunya yang ikut masuk ke dalam. Gemini menganggukkan kepalanya sebagai kode, ia menyusul masuk ke dalam.

Ceklekk...

Mereka yang berada didalam ruangan lantas menoleh, baru saja masuk Caramel sudah disungguhi dengan keadaan Cameron yang tangannya di gips, monitor elektrokardiogram terpasang disana, dengan selang oksigen yang menutupi wajah laki-laki itu.

Mereka yang berada didalam ruangan lantas menoleh, baru saja masuk Caramel sudah disungguhi dengan keadaan Cameron yang tangannya di gips, monitor elektrokardiogram terpasang disana, dengan selang oksigen yang menutupi wajah laki-laki itu

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
ALGORITMA 3 : GALAKSA ASTEROID ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora