Fixed The Maze

2K 240 6
                                    

  "You are crazy!" Aku mengganti piyamaku dengan hoodie dan jeans, seandainya ada saja satu orang di rumah ini yang masih terjaga, tamatlah riwayatku. "Don't be a loser, I'll catch you!" Lucu sekali, ia pikir ia bisa menangkapku jika peganganku terlepas? "You are such a dork!" kulemparkan sepatuku ke bawah dan mulai meletakkan kaki ke bingkai jendela sebagai pijakan.

"Well I'm your dork."

  Tanganku meraih pipa - pipa yang menempel di dinding, berusaha mendekat pada tangga lipat yang sudah dipasang Matt di dekatku. Akhirnya aku berhasil turun dengan selamat, "What do you want?" tanyaku mencoba untuk tidak memandangnya. Matt menarik lenganku, "I'm sorry about before, but this is Saturday night and a couple supposed to go out together now," aku tidak akan keberatan jika kau belum mengatakan semua ini sudah berakhir.

  Tetapi lengan kecilku tidak kuat menahan tarikan Matt, aku berlari terseok - seok di belakangnya, seperti peliharaan yang diajak berlari oleh majikannya. Cowok sialan ini malah tertawa dengan santainya sambil terus berlari.

  Langkah kami melambat, Matt mengajakku duduk di sebuah bangku. Rupanya ia mengajakku ke taman kota, rasanya seperti kembali pada malam itu. "Aren't you supposed to be in New York?" kugigit bibir bagian bawahku, "We have a long break, aren't you supposed to sleep?" Matt menunjukkan jam tangannya, aku mendengus kesal mendengarnya mengulang separuh kalimat pertanyaanku.

  Sejenak keheningan mengisi atmosfer diantara kami berdua, sampai akhirnya Matt berdiri dan menawarkanku untuk bergandengan tangan, "May I?" british accent, nice try Matt. Kuletakkan telapak tanganku pada tangannya yang menengadah, "Thank you."

  Kami berjalan di sepanjang jalan setapak taman itu, saat itu sudah melewati tengah malam, jadi tak ada pengunjung selain kami. Selama berjalan, kepalaku tertunduk, masih tidak ingin melakukan kontak mata dengan Matt.

  "Look, I know you feel sorry about leaving me, but don't pity me. I'm okay, see?" aku tersenyum ke arahnya, sayangnya kurva itu mendatar setelah melihat tatapan Matt yang membuat jantungku berdetak dengan cepat.

  "I'm so sorry, Zoe," tiba - tiba tubuhku jatuh ke dalam pelukannya, "Matt?" kalimatku teredam di dalam pelukan. Matt menjawab dengan senggukan, ia menjawab dengan senggukan di suaranya, "Yeah?"

I took a deep breath, trying not to cry, "After all this time, I still love you."

Hancur, bendungan air mataku hancur.

  Matt memelukku lebih erat, yang justru membuatku jauh lebih nyaman, bukannya merasa terjepit. "I love you too," tangannya mengusap rambutku lembut. Aku menangis seperti bayi.

  Setelah melepaskan pelukan, kedua mata kami bertemu. Matt menundukkan wajahnya ke arahku, aku melepaskan beanienya begitu bibirnya menyentuh milikku. Tidak lama, namun menyenangkan.

  "I fucking love you loser," Matt mengambil beaninya kembali tanpa memandang ke arah lain, "Oh we wrote a history, a dino fell in love with a shapeshifter and she loved back!" candaku, berhasil membuat Matt tertawa terhibur karenanya. "Shapeshifter? Wake up dreamer," balasnya sambil menjentikkan jarinya di dahiku, aku mengaduh. "Is it hurt?" tangannya menyibakkan rambutku ke belakang untuk melihat keadaan dahiku, lalu mengecupnya. "Drama queen," ejekku di sela - sela tawa ringan, "You mean drama king."

  Aku meraih tangan Matt yang membantuku naik ke rumah pohon. Pemandangan taman kota dan sekitarnya terlihat lebih jelas dan indah dari atas sini. Kusandarkan kepalaku pada bahu Matt dan mengayunkan kedua kakiku secara bergantian.

  "Spoilt," katanya sambil melingkarkan lengannya di tubuhku. Aku tertawa, "Just for now." Tiba - tiba Matt berdiri dan meluruskan kausnya sedikit, "Hello world, I'm Matthew Lee Espinosa and I love Zoe Catherine Damon!" teriaknya dengan nada perkenalan Olaf. Aku membelalakkan mataku melihatnya, "You are crazy!" kututup mulutnya dengan kedua tanganku, "You've said that twice!" Matt mengangkatku dan memutar - mutarkanku. "Okay - okay, hey world. I'm Zoe Catherine Damon and I love Matthew Lee Espinosa more than school!" Matt tertawa.

  Setidaknya sudah dua jam kuhabiskan malamku bersamanya, Matt mengantarku pulang ke 'halaman belakang'. Kami melompati pagar tentu saja, dengan bantuan Matt yang tinggi aku bisa melakukannya.

"Good night my shapeshifter."

"Good night my dinosaurus."

  Sebelum kututup pintu balkon, aku melambaikan tanganku pada Matt. Besok akan menjadi hari yang menegangkan, karena ia akan mengajakku kembali mengikuti tour. Kau tahu, setelah Mom mengatakan bahwa ia tidak suka pada Matt..

  Tapi aku yakin Matt punya rencana bagus untuk besok. Aku percaya padanya.

  

 

A/N :

Chapternya terlalu pendek gak sih? Btw, Happy Eid Mubarak readers! Minal Aidin Wal Faidzin. Mohon maaf kalau beberapa komen kalian aku kacangi hehe, karena emang gatau mau bales apa sih, dan mohon maaf untuk banyak kesalahan - kesalahan lainnya. Please vote and comment if you can't wait for (maybe) the last chapter.. Oh aku mau tanya, ada yang tertarik untuk baca storyku yang selanjutnya? Should it be 'Illegitimate Blood' atau fanfic Luke Hemmings? Sebenernya bukan di fandom 5SOS sih, cuma pinjem tokoh aja, soalnya udah dapet alur ceritanya.

Thanks for reading-

Summer Runaway ➳ m.e (bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang