Frickin Volley

2.5K 290 19
                                    

Aku membuka kedua mataku ketika mulai merasakan seseorang menggoyangkan tubuhku. "Kau banyak bergerak waktu tidur ya?" Cam berdiri dan mengambilkan tas punggungku, "Masa sih?" aku balik bertanya. Ia melanjutkan untuk mengambil tasnya, "Soalnya aku harus berulang kali memindahkan kepalamu". Kulihat ke arah tempat duduk Cameron, yang benar saja, kepalaku mengarah ke situ (ya kalian bisa menebak kenapa kan?).

Tapi bukan itu yang kukhawatirkan, kuharap ia tidak memberi tahu Matt kalau aku menyukainya.

Semuanya turun dengan muka bantal, kecuali Matt, atau hanya karena aku terlalu memerhatikannya? Kami semua memasuki lobi hotel, mengambil kunci kamar, dan bergegas ke kamar masing - masing.  Senangnya, aku bisa sekamar dengan Mahogany Lox, maksudku, aku kan bukan salah satu dari mereka. 

"Let's unpack our stuffs tomorrow, I really want to lay down-" Lox tertidur seketika setelah berbaring di ranjangnya, masih memegang iPhone-nya.

"Okay, so that means this is my bed," aku meletakkan iPhone-nya pada meja lampu di sebelah tempat tidur, lalu duduk di ranjangku.

Tidak ada yang bisa kulakukan selain melanjutkan tidurku, jadi kumatikan lampu tidur dan langsung bersembunyi di balik selimut.

***

"OMG, look at her face!"

"The way she hugs that teddy!"

Sudah cukup bagi suara - suara itu untuk menggangguku, aku bangun dalam posisi duduk sebelum membuka mataku.

What the fuck are these boys doing here?

Aku kembali menghempaskan tubuhku dan menarik selimut, "What are you guys doing here? It's still early!" teriakku dalam selimut. Hayes, Matt, Carter, dan Aaron tertawa, "Wahai putri tidur, ini sudah jam 9!". Bisakah hidupku tidak se-memalukan ini?

"Alright boys, get hella out from here and let Zoe do her daily morning activities," Lox menarik tanganku untuk keluar dan mendorongku ke kamar mandi, membuat seluruh laki - laki di dalam kamar keluar. Mereka masih memasang wajah jahil, aku tahu itu! Coba kalau mereka merekamku dan diupload di sosial media, ugh.

Kurapikan sedikit barang bawaanku setelah keluar dari kamar mandi, biasanya aku tidak pernah beres - beres, tapi mau tidak mau harus kurapikan. Karena sekarang teman sekamarku adalah Lox!

Mint shirt without sleeve, short jeans, adalah pasangan yang menjadi pilihan hari ini. Aku mengikat bagian bawah atasanku yang tidak berkancing, lalu kubiarkan rambutku terurai. And of course, no make - up, for me It's just for the show.

Lox memberitahuku bahwa kami diajak untuk mengunjungi kamar Nash, yang juga diisi oleh Cameron dan Hayes. Aku segera mengambil M&M dan iPhone-ku, lalu berlari mengikuti Lox yang akan mengunci pintu kamar.

"Come in!"  Nash berteriak dari dalam begitu aku mengetuk pintu.

"Because we delayed our youtube video, why don't we record it now?" Cameron mengeluarkan handy cam miliknya, semua orang mengangguk setuju.

Hayes dan aku tidak ikut menyebutkan tipe pasangan idaman masing - masing. Alasanku karena aku memang tidak punya tipe, kalau aku menyukai seseorang ya aku menyukainya. Berbeda dengan Hayes, ia menyebutkan beberapa, namun tak banyak. Gadis pendek, bisa menyanyi, menyukai penny board, adalah contohnya.

Sedangkan sisanya mempunyai tipe yang menurutku hampir sama, sama - sama sempurna. "So what hair colour?" Nash mengajukan pertanyaan selanjutnya, kebanyakan memilih brunette, yang mana juga merupakan warna rambutku. Mereka lalu menatapku sambil menyeringai.

Summer Runaway ➳ m.e (bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang