Mr Steal Your Girl

2.5K 298 19
                                    

Sudah tiga hari aku bersama mereka, karena tempat tinggal Uncle Will tidak jauh dari sini, aku menginap bersamanya. Tapi sekarang aku harus segera mengepak barang bawaanku untuk berangkat ke New Jersey, tujuan tour selanjutnya. Gelisah? tentu saja. Bagaimana tidak kalau kau akan menginap di hotel yang sama dengan anggota Magcon?

Eh, kalau dipikir - pikir juga tidak seburuk itu, siapa tahu mereka akan mengajak berenang dan aku bisa melihat para cowok itu topless (the hell, Zo).

Supir taksi mulai membantuku menurunkan barang - barang dari bagasi. Jumlah bawaanku masih sama dengan yang kubawa dari rumah. Kau tahu? aku sedang menghemat uang untuk kuhabiskan di California, horray (?).

Paman payahku itu memaksaku untuk berangkat terlalu awal. Benar sih kalau harus datang awal, tapi yang kutemukan di tempat berkumpul saat ini hanya sebuah bus, beberapa kru, dan penjual es krim, belum ada viners yang datang.

Tunggu, apa tadi?

 "Ice Creaaam!" aku segera membayar supir taksi, menarik koperku, dan berlari kencang ke penjual es krim seperti anak kecil. Vanilla Choco Chips adalah kesukaanku, selain McFlurry Oreo, Chocolate Sunday, bah jadi promosi.

Kutarik koperku ke arah bus bagian belakang, mencoba untuk mencari supir bus yang mau membantuku memasukkan barang bawaan ke bagasi. Sialnya, supir bus menghilang tepat pada waktunya. Alhasil, Zoe harus mengangkat koper beratnya dengan berbekal otot kecil yang ia miliki. Lucky me.

Aku mengangkat koperku ke bagasi yang terbuka dengan tangan kanan dan dibantu oleh dorongan kaki. Tangan kiriku terlalu sibuk untuk memegangi es krim yang berharga, hohoh. Akhirnya, bagasi yang terlalu tinggi membuatku putus asa dan capek.

 "Let me help you," seseorang mengangkat koperku dan koper miliknya sendiri naik ke bagasi. Aku menoleh ke arah suara tersebut, dan secara tidak sengaja aku mengenai es krimku pada kausnya karena jarak kami terlalu dekat. "I'm so sorry Matt, I didn't know you were that close to me," aku mengambil tisu dari tasku dan mencoba membersihkannya meski hasilnya nihil.

Aku belum berbicara dengannya lagi semenjak kejadian stage kiss-nya. Dan ya, aku baru saja memencet tombol bunuh diri dengan membuat malu diriku di depan Matthew.

Shit.

Ia memegangi kausnya lalu menatap wajahku, dan tertawa. "Oh my God, Zoe," Matt tertawa tak terkendali. Apakah ada yang salah denganku? Apa karena hari ini aku tidak memakai make-up? Atau karena aku terlihat bodoh? Tapi faktanya aku memang bodoh sih.

Matt mengulurkan tangannya ke wajahku, lalu membersihkan mulutku yang belepotan es krim. "Kau makan seperti anak kecil, haha," tawanya mulai mereda, tapi jantungku belum berhenti berdetak terlalu cepat juga. "Eh, aku tadi terlalu asik dengan koperku, jadi tidak menyadarinya deh, hehe," aku tertawa canggung.

 "Okay, I'm going to change my shirt, be right back." Matt tersenyum lalu pergi meninggalkanku.

 "Hey Matt!" langkahnya terhenti.

 "Thanks for helping me," aku tersenyum.

 "Zoe Damon, It's a nice name, you can count on me anytime." Matt mengedipkan salah satu matanya.

Sepertinya aku masih punya kesempatan.

Suara anggota lain mulai terdengar, aku segera pergi dari bagian belakang bus untuk menemui mereka. "What's up Zoeeey?" Cam mengajakku untuk high - five. "Good." jawabku singkat, lalu menjawab sapaan lain.

 "Where's Matt?" Carter menawariku keripiknya. "Restroom, I think" ia mengangguk, lalu membuang kemasan keripik yang sudah kosong. Ternyata yang kumakan adalah beberapa serpihan terakhir, Carter is da best!

Waktu yang dibutuhkan kru untuk menyiapkan segala sesuatu ke angkutan barang masih lama. Matt datang sambil membawa iPhone-nya di tangan, "Let's do Mr Steal Your Girl!" ia menyadari atmosfer crispy yang ada di antara kami karena menunggu keberangkatan. "Okay! I'm in!" Carter melompat dari duduknya. "But who's gonna be the girl?" Matt melirik ke arahku dan Lox secara bergantian.

Semua mata tertuju ke arahku, "Alright, I'm going to steal you when Carter answer her mom's call" Matt memberikan iPhone-nya pada Nash yang bersedia untuk merekamnya.

ALL HAIL THE PLANKTON!


—Mr Steal Your Girl recording—


Aku sedang duduk bersama Carter di sampingku, kami berpura - pura membicarakan sesuatu yang menarik dan Carter sesekali menggodaku. Terlihat Matt sedang berdiri di balik box - box besar, memantau kami.

Tiba - tiba iPhone Carter berbunyi, ia meminta izin untuk menjawab panggilan dari ibunya. Lalu Matt mulai beraksi, ia merobohkan box - box (setelah itu kami rapikan kembali, kok.) dan langsung duduk di sampingku. Ia memberiku sepotong pizza dan aku menerimanya. Matt menggandeng tanganku dan kami pergi tanpa sepengetahuan Carter.


—End of record—


Nash menyimpan video itu, "Yasss" ia merasa puas dengan hasil rekamannya. Nash menunjukkan video itu kepada yang lain, "Wah, sekali jadi?" Shawn yang daritadi hanyut ke dalam lagu yang ia dengarkan kini mulai bergabung. Carter berlari ke arah kerumunan, "Oh aktingku bagus sekali!" katanya menyombongkan diri. Matt menaikkan alisnya, "Maksudmu akting kita."

"Anak - anak ayo naik semua!" Bard berteriak dari pintu bus seperti seorang guru yang mengatur siswanya. Kami semua langsung bergegas memilih tempat duduk masing - masing. Aku berharap bisa duduk dengan Lox, agar tidak terjadi sesuatu yang awkward lagi.

Tapi Lox begitu jahat padaku :')

Ia malah duduk di samping Jacob dan tersenyum jahil padaku tanpa dosa, menyebalkan sekali. Sekarang tempat duduk yang kosong hanya di sebelah Cameron.

Tuhan, berikan aku keselamatan.

Aku meletakkan tas punggungku ke bagasi atas dengan sedikit berjinjit. Cam menepuk tempat duduk di sampingnya, "Mau di dekat jendela atau di pinggir?". Perhatian sekali, aku memilih untuk duduk di dekat jendela yang mana merupakan tempat favoritku. "Sudah nyaman? Kita sampai di sana tengah malam loh, jadi kalau bisa istirahat saja," ia mulai membuka twitter. Aku mengangguk, lalu melihatnya bermain twitter.

Cameron sangat baik kepada fansnya, ia beberapa kali me-retweet dan mem-favourite tweet dari fansnya. "She's so gorgeous," aku menunjuk foto seorang fans memakai merch Cameron Dallas, "She is".

Ia menutup twitternya dan membuka bungkus skittles, memakan beberapa, lalu menyodorkannya padaku, "No diet?" Cam tertawa. Aku memasukkan beberapa butir ke mulutku, "Aku bukan sapi pemakan rumput," dan ikut tertawa.

Aku menyandarkan punggungku ke sandaran tempat duduk, melihat ke luar jendela yang sudah mulai gelap. Bus yang kami tumpangi juga sudah mulai untuk mempercepat lajunya.

"Kau memandanginya saat ia berciuman dengan seorang gadis," Cameron melipat kakinya. Aku berpura - pura untuk tertawa sebelum meneguk minumanku, "Ia siapa? Kau bercanda?". Cam ikut tertawa, "Matthew Espinosa, you like him, I know it."

Lalu aku tersedak.



A/N :

Akhirnya ujian selesai, itu berarti aku bakalan sering update, hohoho. Oh ya pemberitahuan bracket [] itu untuk author's words dan () untuk tambahan dari Zoe. Thanks!







Summer Runaway ➳ m.e (bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang