16

1.1K 112 5
                                    

"Sebaiknya lo pergi dari sini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sebaiknya lo pergi dari sini." Renard menatap tajam Elano yang masih berdiam diri dengan sudut bibir yang sedikit mengeluarkan darah akibat pukulan dari Reygan.

"Lepasin gue! Gue belum selesai sama berandalan itu!" Reygan masih berusaha melepaskan cekalan Renard yang menghalangi pergerakan tubuhnya.

"Kendalikan emosi lo, Rey. Lo ga lupa sama perkataan adek tadi, kan? Lo mau liat dia kecewa?" Renard berusaha memberikan pengertian kepada Reygan yang masih dilanda emosi.

Louis tiba-tiba melangkahkan kakinya ke depan Elano, tangannya terkepal dan tatapannya semakin tajam. "Sebaiknya lo jauhin Athena, lo ga pantes buat dia."

Kedua pemuda itu menatap tajam satu sama lain, membuat udara sekitar semakin dingin dan menusuk kulit. Aura permusuhan sangat kentara di antara mereka berdua.

Elano terkekeh, pemuda itu tertawa pelan seolah perkataan Louis merupakan hal yang lucu baginya. "Terus yang pantes buat Athena siapa? Lo? Mimpi!"

Louis menggeram marah karena merasa direndahkan. "Setidaknya gue ga urakan kayak lo! Lo bawa pengaruh buruk buat Athena!"

Elano menyeringai tajam. "Pecundang dan munafik! Itu sebutan yang pantas buat lo, Louis. Lo ga lupa sama jati diri kakek lo, kan?"

Louis semakin mengepalkan tangannya, pemuda itu berusaha menahan emosi yang semakin menguasai akal sehatnya.

"Apa perlu gue ingatkan kembali?" Elano semakin menekan pemuda di depannya yang masih bungkam.

Louis menggeram, emosinya sudah tidak bisa dibendung. Identitasnya yang asli ternyata diketahui oleh pemuda di depannya itu. "Lo ga usah sok tahu, bajingan!"

Elano kembali tertawa pelan, lalu berjalan ke arah mobilnya. "Jangan coba-coba bergerak terlalu jauh, Louis. Ingat perkataan gue, Athena cuma pantes sama gue dan selamanya milik gue."

Pemuda itu membuka pintu mobilnya. "Oh gue hampir lupa, peringatin ayah lo atau kalian akan berakhir di lubang yang sama seperti kakek lo itu."

Louis terdiam, pemuda itu tentu mengetahui maksud dari perkataan Elano. Tatapannya mengarah kepada mobil Elano yang perlahan pergi meninggalkan tempat itu.

"Sial!"

"Sial!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Athena: Second LifeWhere stories live. Discover now