Bab 16

13 1 0
                                    

"Beli baju couple yuk mas," ajak Hasya menunjuk baju couple berwarna biru langit.

Zhian mengangguk setuju, toh mereka memang tidak punya baju couple.

Zhian mengambil baju tersebut.

"Kok dibeli semua mas,?" heran Hasya yang terkejut melihat suaminya mengambil semua baju couple yang terpajang. Bukan hanya warna biru tetapi masih banyak warna lainya.

"Biar bisa couple an terus," jawab Zhian menghiraukan Hasya yang protes.

"Tapi mahal banget loh mas, ini juga kenapa malah beli sepatu, sendal?" Hasya melongo saat Zhian dengan santainya mengambil beberapa sepatu wanita dan sendal berbulu yang sangat imut.

"Mau beli sekalian sama Mall nya juga nggak bikin mas kekurangan uang sayang," Zhian tetap melangkahkan kakinya berkeliling Mall tersebut.

"Sombong, nggak boleh tahu. Semua yang kita miliki kan titipan Allah swt., kita nggak tahu apa yang bisa terjadi nanti." Hasya menggidikkan bahunya.

"Iya tapi selagi mas bisa, kamu boleh beli apa saja yang kamu mau. Karena mas ingin membahagiakan istri mas ini" Zhian merangkul bahu Hasya dan membawanya kembali berkeliling.

Memdengar itu Hasya mengulas senyumnya senang.

"Lihat! ini lucu yang, kayak kamu." celetuk Zhian memegang Boneka pink.

"Mas samain aku kayak babi gitu?" sentak Hasya merengut mendengar ia disebut lucu seperti boneka babi ditangan suaminya itu.

"Bukan gitu sayang, tapi lihat deh ini emang lucu" kekeh Zhian menguyel boneka yang menurutnya imut nan lucu.

"Nih buat kamu, simpan baik-baik kenangan dari mas. kalau kamu rindu mas kamu peluk aja Bobo" Zhian menyodorkan boneka babi tersebut.

"Kayak mau kemana aja mas," Hasya merasa aneh dengan perkataan suaminya.

"Kan siapa tahu mas ada tugas lagi diluar kota,"

"Masih bisa telfonan," cetus Hasya.

"Tapi nggak bisa meluk mas kayak gini" Zhian membawa Hasya kepelukannya.

"Terus apa hubungannya sama babi itu?" bingung Hasya.

"Namanya Bobo sayang, Bobo kan pemberian spesial dari mas."

"Masa spesialnya babi sih, mana dikasih nama lagi" celetuk Hasya tak habis pikir dengan suaminya itu. Jika orang lain pasti akan memberikan boneka beruang atau boneka kelinci kepada pasangannya, lah ini? boneka babi? yang benar saja!

"Biar beda dari yang lain, sekarang kita ke kasirnya dan setelah itu kita makan di restoran bagaimana?" Zhian melepas pelukannya dan mendorong 3 keranjang yang sangat penuh.

"Boleh," Hasya mengangguk saja karena ia tengah lapar sekarang.

"Semuanya jadi Rp.7.735.000,00 mas."
Sahut kasir perempuan meyodorkan beberapa paper bag di meja.

Zhian menyodorkan kartu hitam miliknya.

"ini mas," kasir tersebut mengembalikan kartu itu setelah selesai menggeseknya.

"Terimakasih, barangnya akan dibawa oleh supir saya." Zhian menerimanya dan segera berlalu ke restoran.

•••
"Sayang, sepertinya mas tidak bisa menemani kamu makan," ucap Zhian merasa bersalah.

"Baiklah, tidak apa mas. Memangnya mas mau kemana?" tanya Hasya berusaha menyembunyikan kecewa nya dengan tetap bersikap ceria.

"Mas ada meeting mendadak, maaf ya. Malam nanti mas janji pulang tepat waktu dan makan malam bersama?" Zhian membujuk istrinya karena ia tahu Hasya tengah kecewa terhadapnya.

LOST TWILIGHT'SWhere stories live. Discover now