Bab 11

26 3 0
                                    


Hari ini adalah hari terakhir Keluarga besar pondok Tahfidz Qur'an Melaksanakan perkemahan.

Untuk kegiatan kali ini para santriwan santriwati ditugaskan untuk membuat materi entah itu dialog, cerita, bahkan ceramah dan lain sebagainya yang bertema Alam dengan melihat tempat di sekeliling kita sebagai objeknya.

"Ustadz Zhian," panggil Gus Athar.

Zhian yang merasa di panggilpun menoleh.

"Iya Gus, Anda membutuhkan sesuatu?" tanya Zhian sopan.

"Perlombaan Tilawah akan dilaksanakan besok, bagaimana persiapan santriwan santriwati?" Tanya Gus Athar mengenai perlombaan tilawah yang akan segera dilaksanakan esok hari (ingat di bab 8).

"Lumayan memuaskan Gus, beberapa hari yang lalu saat saya mengajar santriwati bahkan santriwan dengan cepat memahami dan melaksanakan apa yang saya ajarkan dengan sangat baik. Bukan cuma santri yang dikhususkan untuk berlomba tapi santri lain juga memahami dengan baik." jelas Zhian panjang lebar.

"Saya senang mendengarnya saya juga berterimakasih karena ustadz mau membimbing santri di sini," ucap Gus Athar menundukan kepalanya sejenak tanda ia berterimakasih.

"Tidak perlu sungkan Gus, saya senang melakukannya selain itu bukankah akan sangat baik jika kita saling berbagi ilmu yang telah kita dapat? saya pun berterimakasih karena Gus memberikan tugas ini karena itu artinya Gus telah mempercayai saya," ucap Zhian tersenyum sopan.

" Ya, ustadz benar kalau begitu bisakah sebelum pelaksanaan besok anda kembali melatih mereka untuk memastikan santri telah siap melaksanakan perlombaan?"

"Bisa Gus, kalau boleh hari ini saya pun akan kembali melatih santri yang dikhususkan disini?. Di alam bebas ini seharusnya akan sangat mudah untuk santri mengeluarkan suara,"

"Tentu saja boleh, itu yang saya inginkan"

"Baik Gus,"

"Kalau begitu saya akan menyusul para santri dan memastikan tugas mereka dijalankan dengan baik,"

"Ya Gus, semoga tidak ada halangan ataupun masalah, saya akan memanggil Giya dan Hadi untuk latihann.
(Giya dan Hadi merupakan santriwan santriwati yang di tugaskan untuk mengikuti perlombaan tilawah).

"Saya pamit, Assalamualaikuumm"

"Waalaikumsalam warohmatullohi wabarokaatuh,"

Setelah kepergian Gus Athar, Zhian pun melaksanakan tugas yang harus ia laksanakan yakni melatih santri untuk persiapan lomba tilawah.

•••

"Ustadzah, bolehkan kami kesana?" tanya dua santriwati menunjuk ke arah sungai yang terlihat sangat indah.

"Tapi disana telihat cukup berbahaya, ke tempat lain saja ya," jawab ustadzah itu adalah Hasya.

Sebenarnya ia sempat menolak untuk di panggil ustadzah oleh santri, ia bahkan menyuruh untuk memanggilnya kakak saja namun mereka menolak tegas dengan alasan tidak sopan. Jadilah ia membebaskan para santri memanggilnya apa saja.

"Boleh ya ustadzah, hanya tempat itu yang kami inginkan"

"Benar ustadzah tempat itu terlihat sangat indah, kami ingin melihatnya" bujuk kedua santriwati tersebut.

Hasya menghela nafas gusar pasalnya jalan menuju sungai itu cukup berbahaya. Jalan menurun yang becek serta beberapa ranting dan akar yang menghalangi jalan.

"Baiklah tapi hati-hati, ustadzah akan menemani kalian"

Kedua santriwati yang bernama Risa dan Liya berbinar senang. Akhirnya merekapun berjalan menuju sungai.

LOST TWILIGHT'SWhere stories live. Discover now