Bab 1

163 40 33
                                    

Di rumah ustadz zhian tengah dilakukan reunian 2 keluarga.

"Zhian,hasya kita semua telah merencanakan perjodohan kalian berdua. Jadi harap untuk kalian menerimanya " ujar seorang pria paruh baya bernama ustadz Agam merupakan ayah dari ustdaz Zhian.

Zhian dan Hasya terkejut mendengarnya . Menikah dengan orang yang sama sekali tidak dikenalnya.Bolehkah seperti itu, pikir mereka berdua

" Ayah bunda , Hasya belum siap menikah " ujar Hasya pelan

" Sya,umur kamu sudah 22 tahun sudah sangat tepat untuk melakukan pernikahan. Kami sebagai orang tua tidak bisa bersama kamu selamanya. Ada waktunya kami pergi.Zhian merupakan jodoh yang kami pilih karena Zhian adalah pemuda yang baik. Ayah dan bunda yakin Zhian dapat membahagiakanmu." ujar Ziya (bunda Hasya) mengelus kepala putrinya yang terbalut kerudung

" Bun yah ini merupakan pilihan yang sulit. Izinkan Hasya memikirkan terlebih dahulu "

Bunda dan ayah Hasya menoleh kearah Agam dan serena seolah meminta pendapat.

" Baiklah kalian berdua kami izinkan untuk memikirkannya terlebih dahulu. Ini masa depan kalian. Kalian yang harus menentukan tapi kami berharap kalian dapat menerimanya " ucap Serena (ibu Zhian )

" Solatlah dan mintalah petunjuk kepada allah swt.setelah kalian memutuskan barulah kita rundingkan bersama kembali" ujar Agam

" Baiklah kami harus kembali. Terima kasih atas perjamuannya gam serena.Assalamu'alaikum " pamit Kalan ( ayah Hasya)

" terimakasih kembali, waalaikumsalam warrohmatullohiwabarokatuh."

Keesokan harinya Hasya tengah memandang pemandangan pagi yang begitu indah dan menyejukan .Suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya

Tok tok tok

Ceklek
" Pagi bunda" ucap Hasya
"Pagi Sya, Sarapan yuk bunda udah siapin makanan kesukaan kamu "

Hasya tersenyum berbinar lalu mengangguk.
"Iya .yaudah yuk kebawah bun" semangat Hasya

Ziya terkekeh mendengarkan jawaban semangat dari putrinya. Putrinya yang selalu bersemangat jika menyangkut rendang dan coklat

Hasya dan keluargapun menikmati sarapan pagi. Hening tak ada suara karena keluarga hasya memerapkan peraturan yaitu tidak boleh berbicara saat makan.

Selesai sarapan ziya mengantar suaminya kedepan untuk bekerja

" Hari ini mas pulang agak maleman dikit jadi kamu tidur duluan aja nggak usah nungguin mas ." ujar Kalan menatap istrinya yang tengah menyalimi tangannya

"Nggak apapa, aku akan tetap menunggu mas pulang "

"Baiklah kalau itu mau kamu ,mas berangkat kerja dulu. Baik baik dirumah Assalamualaikuum" kalan mencium kening istrinya

"Hati-hati dijalan" setelah memastikan suaminya telah berangkat Ziya pun masuk
kedalam rumah

"Hasya ikut kebutik ya bun, bosen dirumah nggak ada kerjaan "

" Boleh,bunda siap siap bentar " ucap Ziya

10 menit kemudian

"yuk sya"ajak Ziya
Hasya mengangguk
Mereka berdua pun pergi kebutik
Disana hasya membantu bundanya bekerja. Tak disangka Zhian mengunjungi butiknya. Siapa yang tahu Zhian sengaja mengunjugi butik karena ingin memastikan seperti apa wanita yang orang tuany pilihkan. Bagaimana ia tahu? Sebelumnya serena mengatakan Ziya memiliki butik yang terkenal karena indah dan kualitasnya yang bagus karena itu serena memilih untuk ziya yang membuatkan pakaian pengantin zhian dan hasya .dan serena juga mengatakan hasya selalu bantu ibunya di butik

"Assalamualaikuumm nak Zhian, "
Ziya kala melihat calon menantunya segera menghampirinya

"wa'alaikumsalam tante " jawab Zhian tersenyum

"Panggil bunda nggak ada penolakan. biar bunda panggilin hasya dulu ya " ucap Ziya

"Nggak usah ta-bun. Kelihatannya hasya sibuk " Zhian menolak halus

"O kalau gitu bunda siapin minum bentar " setelah mengucapkan itu Ziya membuatkan Zhian minuman

Zhian menghampiri Hasya yang tengah memilah baju.Ia tersenyum melihat hasya yang nampak fokus dengan pekerjaannya tanpa menyadari kehadirannya

"Ekhem." dehem Zhian

Zhasya terkejut lantas membalikkan badannya,dan menemukan calon suaminya eh calon suami? Hasya lantas menundukkan kepalanya karena merasa malu namun tak lupa mengingatkan untuk mengucapkan salam

"Assalamualaikum ustadz"sapa Hasya malu malu

Zhian melihat Hasya malu malu pun tersenyum , manis juga calon istrinya

"Waalaikumsalam"
Karena Zhian tak kunjung berbicara Hasya pun bertanya padanya

"Ada apa ya ustadz kemari ?" tanya hasya

"Cuma mau liat calon istri saya seperti apa. Dan ternyata dia cantik manis pula "

Mendengar itu Hasya bertambah malu pipinya memerah seperti kepiting rebus.Apa ustadz menggombali dirinya? Pikirnya.
Tapi tunggu calon istri? Apa itu artinya Zhian menerima perjodohan itu

"Saya memutuskan menerima kamu menjadi pendamping hidup saya. Karena saya yakin orangtua saya memilih yang terbaik untuk saya " zhian yang mengerti akan Hasya

"Bagaimana ustadz tahu saya..." hasya tak melanjutkan ucapannya

"Ekspresi kamu menunjukkannya sya "

" Tapi saya tidak memaksa kamu menerimanya. Lebih baik pikirkan dulu setelah itu baru memutuskan
Dan jangan panggil saya ustadz panggil nama aja "

"Terimakasih tapi itu tidak sopan ustadz, ustadkan lebih tua dari saya " ucap hasya

"Yaudah terserah kamu panggil saya apa yang penting jangan ustadz, nggak enak dengernya"

"Kalau kk bagaimana? "

"Boleh tapi setelah kita menikah kamu harus panggil saya mas nggak ada penolakan pokoknya" Zhian menggoda Hasya

"Apapaan si emangnya kaka yakin aku menerima perjodohan itu " Hasya tanpa sadar mengubah intonasi berbicaranya

" Saya yakin kamu menerima" Zhian dengan percaya diri

"Apa yang membuat kaka yakin?"

"Em apa ya, entahlah tapi saya yakin kamu akan menjadi istri saya nanti " ujar Zhian tersenyum manis

Hasya melongo melihat Zhian yang tampak lebih menawan ketika terseyum . Zhian terkekeh melihatnya membuat Hasya sadar apa yang telah ia lakukan

"Astaghfirullah, astaghfirullah bukan mahrom hasya" Hasya berulangkali beristighfar

"Tenang aja, sebentar lagi bakal jadi mahrom kok. Kamu berhak atas saya begitupun sebaliknya " Zhian lagi agi mengucapkan kalimat menggoda

" Hussh gak boleh kaka dosa "

Zhian terseyum menanggapi

"Sepertinya asik banget kalian bicaranya " sahut Ziya yng datang membawa minuman dan menyerahkan kepada zhian

" Gak kok bun " elak hasya

"Iya bun, anak bunda ternyata asik juga ya tapi Zhian nggak bisa lama lama disini mau mengisi pengajian. Zhian pamit bun hasya Assalamualaikuumm " Zhian berpamitan setelah meneguk habis minumannya

"Waaalaikumsalam"






















LOST TWILIGHT'SWhere stories live. Discover now