25 || RAHASIA MILIK ARVAZ

22 3 0
                                    

"LEPASIN ANJENGGG LEPASIN GUEEE!! APA APA AN SIH LO!" Teriak Luisa, ia memberontak ketika brian menyeret gadis itu.

Dugh

"Akhh.. Anjirrrr sakit!!" Sentak Luisa ketika brian mendorong tubuh gadis itu ketembok apartemennya.

Bukannya dibawa pulang kerumah nya, brian membawa Luisa dan menyeret gadis itu ke apartemennya.

Brian tak mengubris. Tanpa basa basi brian menyatukan kedua tangan Luisa dan menaruh tangan gadis itu diatas kepalanya. Mata Luisa membola ia seakan tau apa yang akan terjadi selanjutnya. Bagaimana ia bisa tau? Ya karena dia suka nonton drakor.

Dan benar dugaan Luisa. Brian nekat, lelaki itu mencium bruntal Luisa seakan brian melampiaskan segala amarahnya. "Emmpphhh..." Luisa memberontak, ia berusaha menghindari brian yang sudah gila.

Luisa ingin menendang brian, namun laki laki itu lebih dulu bertindak, seakan tau Luisa akan menendang aset nya.

Ingin rasanya Luisa menangis, ketika first kiss nya direnggut paksa oleh pria badjhingan itu.

"Shhh.." ringis Luisa ketika brian menggigit bibirnya hingga berdarah.

Brian menyudahi ciumannya ketika ia merasa Luisa kehabisan nafas.

Seringai licik tercetak diwajah brian. "Lo milik gue!" Kata brian tegas.

Mata Luisa membola. "HAH LO GILA!!? SETELAH APA YANG LO LAKUIN KE GUE?!!"

"Kenapa lo harus marah? Harus nya lo bersyukur karena lo nggak jadi dijual ke pria bruban itu, dan gue udah nyelamatin lo, ngeluarin banyak duit cuman demi manusia nggak tau bersyukur kayak lo!"

Plakk..

"MAKSUD LO APA BANGSAT!" Nafas Luisa memburu mendengar perkataan brian.

Brian memegangi pipinya. Gila, tamparan cewek dihadapannya nggak bisa dianggap remeh. Pikir brian menggelengkan kepalanya aneh luisa yang berwajah merah dan terengah engah menahan amarahnya.

"Kayak yang lo tau, gue udah beli lo. Dan sekarang lo adalah milik gue! Suka suka gue mau apain lo dong.." Kata brian santai melirik wajah Luisa yang mengeras.

"Lo beli gue?" Lirih Luisa terkekeh miris. "Berapa? Pasti ini kerjaan ondel ondel itu kan?" Tanya Luisa dengan tatapan kosong.

"7 miliar." Jawab brian enteng.

"LO GILA!! MASA HARGA DIRI CUMAN 7 M!" Pekik Luisa kesal. Brian menatap aneh gadis itu.

"Emang lo mau nya berapa?"

"Minimal 2 kuadriliun kek."

"Anjirr bangkrut gue yang ada cuman demi dedemit macam lo."

Luisa memutar bola matanya. "Yang jual gue ke lo pasti nenek lampir itu kan?" Duga Luisa dengan sebelah alis terangkat.

"Nenek lampir?" Beo brian tak faham.

"Maksud gue, mamah tiri gue." Jelas Luisa.

Brian menggelengkan kepalanya. "Bukan."

"Hah? Terus siapa?"

Brian terdiam membisu.

"Kenapa lo diem?! Jawab!!" Tuntut Luisa kesal melihat keterdiaman brian.

"Bokap lo." Jawab brian lirih dan pelan.

Jderrr!

Bagai tersambar petir disiang bolong hati Luisa seketika sakit. "Gue nggak salah denger kan?" Gumam Luisa lirih, menatap brian berkaca kaca. "JAWAB GUE BRIAN!! BILANG KALO GUE SALAH DENGER!!"

ARVAZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang