di bawah langit senja

1 0 0
                                    

Fajar menatap penjelasan dosen yang sedang menjelaskan materi di depan sana. Matanya memang menatap ke arah dosen tapi pikirannya melayang entah kemana.

Dirinya masih teringat kejadian tadi mungkin merasa bersalah pada Nabila dan kecewa di abaikan begitu saja oleh Tiara.

"Ikut balapan ga Lo besok malam?" Ucap seseorang yang duduk di sebelah fajar dengan pelan karena takut terdengar oleh dosen.

"Hadiahnya uang tiga ratus juga sih, lumayan lah" lanjut hamdana.

"Dimana?" Tanya fajar.

"Tempat biasa" jawab Rozak yang sedari tadi diam.

"Lagian Lo lama ga ikut balapan, orang-orang pada nyariin Lo" ucap hamdana.

"Ikut?" Tanya Rozak pada fajar.

"Liat ntar" ucap fajar.

"Sok sibuk Lo" ejek hamdana pada fajar.

Merasa bosan fajar membuka ponselnya secara diam-diam dan membuka salah satu pesan yang masuk dan ternyata dari Andini. Tumben sekali Andini menghubungi dirinya.

Mata fajar membelalak kaget saat menemukan pesan dari Andini yang tertulis bahwa Tiara pergi dari rumah saat fajar membalas pesan tersebut bertanya pada Andini apa alasan Tiara pergi dari rumah itu tidak kunjung di balas oleh Andini.

Pikiran fajar semakin kusut, apakah ini ada hubungannya dengan perkelahian Tiara dan renisa tadi siang apalagi melibatkan Nabila.

Fajar meremas pena yang ia genggam, merasa ini semua karena Nabila, jika Nabila mengiyakan kalimat Tiara tadi mungkin tidak seperti ini. Pasalnya seberapa berat perkelahian Tiara dan renisa tidak akan menimbulkan apa-apa apalagi sampai Tiara kabur dari rumah seperti ini.

Setelah kelas berakhir fajar segera beranjak meninggalkan ruangan kelas tanpa menghiraukan panggilan hamdana dan Rozak tentang kemana dirinya akan pergi.

Setelah kelas berakhir fajar segera beranjak meninggalkan ruangan kelas tanpa menghiraukan panggilan hamdana dan Rozak tentang kemana dirinya akan pergi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nabila baru saja menyelesaikan kelasnya seperti biasa, mungkin setelah ini ia memilih untuk belajar di rumah saja di banding perpustakaan. Tubuhnya juga sedang tidak baik-baik saja, tamparan Tiara pun masih terasa pada pipi Nabila. Untung saja hari ini tidak ada kelas ballet ataupun musik.

Saat berada di depan kelas tiba-tiba seseorang mencekal tangannya dan menariknya.

"Lepasin fajar, sakit" lirih Nabila saat mengetahui pelakunya adalah fajar.

Fajar membawa Nabila ke parkiran yang cukup sepi, mengingat banyak mahasiswa yang sudah beranjak pergi meninggalkan area kampus.

"Ada masalah apa Lo sama Tiara?" Tanya fajar.

"Masalah apa sih, Nana ga paham fajar" ucap Nabila tidak mengerti maksud fajar.

tentang kitaWhere stories live. Discover now