suasana panas di kantin

0 0 0
                                    

PLAK

Bunyi tamparan itu sangat keras bahkan meninggalkan bekas memerah pada pipi renisa.

Tiara lah pelaku penamparan renisa. Padahal renisa tadinya sedang bersantai menghabiskan waktu makan siangnya dengan Atar, Lala dan Fatimah di kantin universitas. Tapi tiba-tiba saja Tiara datang dengan wajah yang memerah menahan emosi dan menampar renisa secara tiba-tiba.

Renisa menatap Tiara nyalang, begitupun dengan Tiara.

Para mahasiswa yang awalnya makan dengan tenang mulai meninggalkan acara makan siangnya dan lebih memilih menonton pertengkaran renisa dengan Tiara yang selalu seru di mata mereka.

"Ra Lo apa-apaan sih" ucap Andini yang sedari tadi menemani Tiara.

"Maksud Lo apasih Ra tiba-tiba nampar renisa gitu" ucap adik Andini yaitu Fatimah.

"Mau Lo apa?" Ucap renisa nada tenang tapi sorot matanya nyalang.

"Lo" tunjuk Tiara tepat di depan wajah renisa.

"Bisa ga sih Lo sehari aja ga buat gua emosi" teriak Tiara.

"Sakau nih cewek, perasaan renisa daritadi ngobrol sama kita ga ada usik dia sama sekali dah" gumam Atar pada Lala.

"Iya njir, nih anak makin jadi aja di lihat-lihat" balas Lala tidak terima renisa diperlakukan seperti itu.

Renisa terkekeh sinis menepis telunjuk Tiara yang berada tepat di depan wajahnya.

"Gua?" Tunjuk renisa pada dirinya sendiri.

"Yang ada Lo yang bikin gua emosi sialan" ucap renisa menatap geram Tiara.

"Lo punya mata kan, gua ga ada usik Lo sama sekali, KENAPA LO TAMPAR GUA" teriak renisa di depan muka Tiara.

Tiara mendorong renisa tidak terima di teriaki seperti itu, renisa yang belum siap terjungkal ke belakang untung saja Atar dengan sigap menangkap dan menahan tubuh renisa agar tidak terjatuh.

"TIARA" bentak renisa kembali karena geram dengan sikap Tiara.

Renisa menarik surai coklat gelap milik Tiara begitupun Tiara yang balas menarik surai madu renisa dan terjadilah acara tarik menarik rambut diantara mereka.

"Udah ren" ucap Lala menenangkan renisa yang terus menarik rambut Tiara.

"Anjir berhenti woe, rontok udah itu rambut Lo pada" ucap Atar frustasi.

"Ra ayok balik aja ke fakultas" bujuk Andini pada Tiara.

"Nana bantuin lerai Nana" ucap Fatimah saat Nabila melewati pertengkaran mereka.

Nabila menghela nafasnya pelan sungguh ia tidak ingin terlibat diantara pertengkaran renisa dan Tiara.

"Nana bantu lerai, gua cari mas Andika, mas Kairan, fajar sama Fikar deh sekalian sapa tau membantu tuh anak" lanjut Fatimah.

"Arif Lutfi juga ga yaaa" ucap Fatimah.

"Aelah tim banyak mikir Lo njir udah buruan panggil bang Kairan sama bang Andika aja" protes Lala yang tangannya masih mencoba menghentikan renisa.

"Gua slepet juga Lo lama-lama" kesal Atar setelahnya Fatimah beranjak mencari orang-orang tersebut.

Nabila sebenarnya bingung dengan apa yang terjadi, kepalanya sungguh pusing karena efek hujan semalam, padahal ia berniat untuk membeli sebotol air mineral dan menyendiri ke taman belakang untuk memakan bekal dari sang bunda.

Nabila benar-benar memerlukan ketenangan saat ini.

"Udah ara, renisa udah jangan kelahi" ucap Nabila mencoba menenangkan perkelahian renisa dan Tiara.

tentang kitaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora