12. Duo G

90 13 5
                                    

Aurell berpikir sejenak, "Bentar, itu kan.." pupil matanya mengecil ketika ia menyadari sesuatu,

"Bang Rimba!??"
▬▬ι══════════════ι▬▬


.
.
.
.

Gentar, Ivy, dan Gopal tengah menyusuri lantai empat, ketiganya mulai mengeluh, lantaran belum menemukan petunjuk sejak beberapa jam yang lalu,

Salah seorang dari mereka pun memutuskan untuk rehat sejenak, ia menghentikan langkahnya lalu bersandar pada tembok di belakangnya.

"Aduhh.. stop dulu kek, gw capek njir," keluh Gentar, nadanya serasa seperti orang belum minum seabad

Ivy dan Gopal melirik Gentar sekilas, keduanya kemudian menghentikan langkah mereka, dan menghampiri tempat Gentar berdiri.

"Heleh, dipikir gw ga cape apa?" ujar Gopal sedikit sarkas. "Gw juga cape njirr." Gopal ikut bersandar di tembok tepat di sebelah Gentar

Ivy menghela nafasnya kasar. "Halah, gitu doang cape," ledeknya pada Gopal dan Gentar.

"Si paling ga cape dehh," sindir Gentar balik pada Ivy

"Sipp deh Bu ketuaa," ujar Gopal ikut menyindir Ivy.

Mendengar sindiran yang mereka lontarkan padanya, Ivy pun hanya merotasikan matanya malas, dan memutuskan untuk beristirahat bersama Gopal dan Gentar.

"Nah, join juga kan lo," ucap Gentar cukup sarkas pada Ivy

"Jujur aja deh, lu juga cape, kan?" tanya Gopal, ia tengah menguji kesabaran si Ibu ketua, Ivy.

Sekali lagi, Ivy hanya merotasikan matanya malas. "Y," balasnya singkat, padat, woahh.. sok kul

Gopal terkekeh pelan setelah mendengar respon Ivy pada pertanyaannya, kemudian lanjut bersandar dan rehat sejenak.

Beberapa menit telah berlalu, ketiganya pun melanjutkan langkah mereka. kini, ketiga dari mereka tengah menaiki tangga menuju lantai selanjutnya, karena sudah tak ada apa-apa lagi di lantai empat,

Saat di tengah jalan, Gentar membuka suara, "Lah, kan ada lift, kenapa kita ga naik lift aja cok?" tanyanya heran.

Gopal berpikir sejenak, ia mencoba untuk memproses apa yang dikatakan oleh Gentar. Dan saat sudah mengerti, ia membuka suara, "lah, iya njir. Kan ada lift ya!?"

"Iya juga ya, kenapa kita malah lewat tangga?" tanya Ivy yang juga ikut terheran. "Tapi telat sih, wong kita bentar lagi sampe kok," sambungnya.

"Udah sampe kali," ujar Gopal.

Ya, tak mereka sadari jikalau mereka telah sampai di lantai lima. Dan kini, mereka tengah menentukan tempat tujuan yang akan mereka selidiki terlebih dahulu.

"Cap, cip, cup, kembang kuncup. Saha nu hitut-"

"Ga ada yang kentut disini woy!" Potong Gopal pada ucapan Gentar

"Yaudah sih, sing penting cap, cip, cup toh?" -Gentar

"Mana bisa gitu cok," -Gopal

Hide or Die |SHG| [Slow Up]Where stories live. Discover now