3. murid baru?

229 22 3
                                    

"Heh, gw kepo. kira-kira.. murid barunya siapa, ya?" ...







Pagi harinya..

Benar saja apa yang dikatakan oleh Ivy, sekolah mereka kedatangan murid baru, 2 laki-laki dan 1 perempuan. Ketiga murid baru itu berhasil mendapat perhatian penghuni sekolah ketika melewati koridor

Di kelas Blaze, yakni TKJ 2, kedatangan salah satu dari ketiga murid baru itu. Pemuda itu tengah berdiri didepan kelas guna memperkenalkan dirinya

"Ok, tolong perkenalkan dirimu, nak," pinta sang guru dengan ramah.

"Baik. Hai semua, nama saya Bennet Lilliam Oulivern. Kalian bisa memanggilku dengan beliung, atau Liam. Aku pindahan dari Moonlight school, alasanku pindah kesini atas kemauan orang tua ku. Ok sekian, semoga kita berteman baik. Terima gaji" jelas Beliung dengan senyuman ramah terukir di wajahnya,

"Baik. Nak beliung bisa duduk dibangku kosong, ya" Sang guru menunjuk pada bangku yang ia maksud

Beliung mengangguk. "Ah— baik pak," ucapnya ramah. Ia pun mengambil langkah ke langkah mendekati kursinya. Manik biru beliung melirik blaze sekilas dengan senyuman miring yang secara reflek muncul diwajahnya

Merasa diperhatikan, Blaze mengangkat 1 alisnya dan memberi tatapan sinis pada Beliung, seolah ia secara tak langsung mengatakan 'Ape lu liat-liat!?' dengan isyarat matanya,

Beliung mengalihkan pandangannya dan tak menggubris tatapan dari Blaze, ia pun duduk pada kursinya dan menyimak pelajaran

Blaze membatin, "Heh, anak aneh,"

Blaze sedikit heran dan curiga dengan tingkah laku si anak baru saat ia memberinya tatapan tadi, namun Blaze tak begitu memikirkannya, ia pun kembali berfokus pada pelajaran

๑«-ruang FTSL 2.1]

Kelas ini juga kedatangan 2 murid baru, keduanya sedang berdiri didepan kelas, dan siap untuk mengenalkan diri masing-masing,

"Baik. Jadi.. siapa yang ingin memperkenalkan diri terlebih dahulu?" tanya sang guru kepada keduanya.

"Sa—"

"Saya!" seru sang gadis bersurai coklat, dirinya memotong kalimat yang hendak dikatakan pemuda disampingnya.

Gadis itu berdehem sejenak. "Haiii! Perkenalkan, namaku Floretta Aurellia Oulivern, kalian bisa memanggilku Aurell. Saya pindahan dari sekolah Moonlight, dan pindah kesini karena kemauan ortu. Sekian dari saya, semoga kita bisa berteman baikk!" jelas gadis itu

"Ok. Sekarang gantian yang disebelahnya. Silahkan," ucap sang guru dengan ramah

Pemuda itu mengangguk. "Baik, perkenalkan.., namaku Rimbannara Bastian Oulivern, bisa dipanggil dengan rimba atau Tian. Ya.. sekolah asal dan alasanku pindah kesini itu sama kaya Aurell. Itu saja dariku, semoga kita bisa berteman baikk," jelas rimba dengan senyum ramah diwajahnya.

"Baik, kalian bisa duduk di kursi kosong sebelah sana. Ya," ujar sang guru seraya menunjuk ke arah kursi kosong yang ia maksud.

Tanpa ba-bi-bu, kedua pemuda itu mengangguk lalu beranjak pergi ke kursi mereka, kemudian duduk dengan santai sambil menyimak pelajaran,

"Baik anak-anak, kerjakan soal halaman 16-18. Ibu ada urusan," ujar sang guru sebelum beranjak keluar ruangan.

Selang 5 menit berlalu, keadaan kelas masih oke. Sunyi, sepi, hening dan tentram. Tapi selang 18 menit setelah sang guru meninggalkan ruang kelas, keadaan disana menjadi sedikit liar. Ada yang ribut, nyontek berjamaah, ada juga yang mengalami otak ngeblank karena berfikir keras hanya untuk mendapat jawaban,

Hide or Die |SHG| [Slow Up]Where stories live. Discover now