5. kasus berlaku

191 19 1
                                    

"WEH! KEBAKARANN!"







Teriak Blaze sedari menunjuk kobaran api yang mulai merambat di sisi lain aula, para peserta sontak menghentikan drama dan langsung melirik kearah sumber suara

"Semuanya, cepat keluar sebelum api mulai membesar!" suruh Frost kepada semua hadirin dengan tegas.

Mereka menuruti Frost lalu bergegas pergi keluar dari aula tepat sebelum api hampir melahap setengah dari keseluruhan gedung aula. dan syukurlah, tak ada yang terluka dari kejadian barusan,

Frost menghela nafas. "Ga ada yang tertinggal, kan?" tanya Frost serius.

Semuanya mengangguk, Glac melirik sekitar lalu menyadari sesuatu, "Wait.. Gempa mana!?" tanya Glac panik. Mendengar itu, Frost langsung melirik sekitar, namun ia tak menemukan gerak-gerik Gempa sama sekali,

"Lah iya, memangnya tadi Gempa kemana??" -Frost

"Klo ga salah sama si muson deh," -Rimba

"Kagak oi, dia tiba-tiba ngilang," -Taufan

"Lahhh, si biru-biru tukang urut juga ilang!!" seru Aurell.

"Gw di samping lo anjirr!" sinis Beliung pada Aurell, sesekali ia ingin membanting adek pungut nya itu. Ya lagian, suasananya lagi serius, dia malah bercanda toh,

"Ohh, kok gw baru nyadar?" -Aurell

"..."

Sopan dengan sigap menelpon pihak damkar untuk memadamkan api tersebut, soalnya tadi dicoba pake ember, malah tambah besar apinya,

Tak cukup dari itu, mereka masih dibuat panik dan mencari keberadaan Gempa, lalu samar-samar mereka melihat Gempa tengah berlari keluar dari kobaran api mendekat kearah mereka

Nafas Gempa terengah-engah, mukanya juga sedikit kotor dan pucat layaknya orang yang habis melihat penampakan,

"Gem! Lu gpp kan!?" tanya Halilintar dan Fang khawatir.

Gempa melirik kearah mereka berdua, nafasnya masih terengah-engah. "G—gw gpp kok.. ," balas Gempa tersenyum tipis pada mereka.

"Ihhh! Kak Gempa pasti shock dan capek yaa?? Nieh, Thorn ada air, kak Gem minum aja dulu!" tawar Thorn seraya menyerahkan sebotol air putih pada Gempa.

Gempa menerima tawaran Thorn, ia mengambil botol air tersebut dengan hati-hati lalu meminumnya

"Heh.. makasih ya Thornie," ucap Gempa seraya mengelus surai lembut milik Thorn.

"Hu'um" -Thorn

Melihat itu, Beliung melirik kearah Gempa sebari sedikit menaikkan alisnya. Sadar akan hal itu, Gempa kembali melirik kearah Beliung dan tersenyum tipis

Beliung dan Gempa kemudian berhenti melirik satu sama lain dan fokus pada tragedi yang sedang terjadi, Gempa berhenti mengelus surai Thorn lalu melihat aula yang terbakar

"Huh.. bisa bisanya, padahal lagi seru-serunya nonton drama lohh," ujar Yaya yang kemudian disetujui oleh yang lain.

"Tau tuh, lagi enak tampil malah kebakaran, gagal tampil deh gw," ujar Supra sedikit kesal

"Gw yakin kalau ada orang yang sengaja ngebakar, lagian aula utama ga ada bahan bakar or kabel yang konslet kan?" usul Solar.

"Setuju! Siapa pun yang bakar tu aula, awas aja nanti kalau ketemu," ucap Blaze dengan nada kesal.

"Yang terpenting, ga ada yang hilang or tertinggal lagi selain Gempa tadi, kan?" salah satu guru bertanya pada mereka.

"Ada pak!" seru Ivy.

Hide or Die |SHG| [Slow Up]Where stories live. Discover now