Lima

149 17 1
                                    


***

Benar kata Mahen, cinta itu rumit. Namun sebenarnya Dika tak begitu yakin apa itu benar. Sebab selama dia hidup tak pernah memikirkan hal itu. Baginya kalau sudah suka sama dengan cinta. Bagaimana kita mengungkapkan perasaan lalu kita menyatakan cinta dan berakhir menjadi pasangan. Yang sering di sebut 'pacaran'.

Walau setelah itu akan banyak masalah, dan akan berakhir putus. Dika sudah memiliki beberapa mantan yang berakhir dengan alasan yang sama "kamu tuh nggak pernah ngertiin aku." kata itulah yang menjadi kalimat berakhirnya hubungan mereka berdua.

Dika dan Mahen kemudian lalu berusaha mencari apa arti cinta itu bersama-sama, walaupun ini bukan tujuan utama Dika mendekati Mahen. Dia tak menyangka, yang niat awalnya hanya untuk mengetahui alasan mengapa pemuda itu begitu sulit menjawab pertanyaannya, bisa membawanya juga terlibat akan pikiran rumit yang dialami oleh Mahen tentang cinta.

Kini motor Dika sudah selesai di perbaiki. Ia mengajak kencan Tiara--anak kelas 12 IPS 2 yang ia kenal baru beberapa hari ini. Kalau kata Mahen cinta itu rumit, ia akan mencari tahu dengan menjalani kencan hubungan dengan Tiara walaupun mereka belum Jadian.

"Dik, lo mau pesan apa?"

"Hmm.. Samain aja sama punyamu."

Gadis itu lalu mengangguk. Setelah beberapa saat melihat menu akhirnya Tiara mulai memesan makanan. Dika menatap gadis yang berada di depannya ini yang terbilang tak kalah cantik dari gadis-gadis populer di sekolahnya.

"Kenapa, Dik? Ada yang salah sama pakaian ku?" tanya Tiara mulai mengamati setiap inci tubuhnya.

"Oh, nggak! Kamu cantik kok. Aku malahan natap kamu karena berfikir kok kamu cantik banget." ucap Dika yang membuat gadis di depannya tersenyum malu.

Setelah mengobrol, tak begitu lama makanan mereka berdua sudah datang. Dika dan Tiara menyantap makanan mereka masing-masing sambil mengobrol.

Sesekali Dika melantunkan Candaan yang berakhir gombalan. Salah satunya adalah pertanyaan dika yang mengatakan "kenapa sih dibuat kopi pahit" terus di jawab Lia "kenapa?" Dika lalu menjawab "karena kopi tuh mirip ama aku. Kopi yang menunggu gula agar manis, seperti aku yang menunggu mu agar kita bisa saling membuat hubungan yang manis."

Dengan hanya begitu, senyum di sudut bibir gadis manis itu mengambang. Dika senang melihat senyum manis itu. Lalu terlintas di pikirannya apa cinta itu begini? Yaitu merasa tersipu hanya dengan melihat senyum seseorang. Tapi setelah di pikir-pikir dia juga tersipu melihat senyum Jennie blackpink. Apa dia juga cinta sama Jennie blackpink?

Atau apa saat dia memegang tangan Tiara untuk mengelilingi toko bunga jantungnya berdegup kencang, itu dinamakan cinta? Namun dia juga berdegup kencang saat melihat pak Tanto. Apa sekarang dia cinta pak Tanto?

Selama kencang dirinya terus memikirkan hal itu. Sampai saat ini pemuda itu sudah berhenti di depan rumah Tiara untuk mengantarnya pulang.

"Makasih hari ini yah, Dik." ujar gadis itu yang turun dari motor.

"Iya, Sama-sama. Lain kali jalan lagi boleh?"

Gadis itu mengangguk cepat, "Boleh. Setiap jalan juga boleh."

Dika hanya bisa tersenyum. Walau dalam hati mengatakan, kalau dompetnya bisa jebol kalau setiap hari mengajak gadis jalan. Tapi Tidak mungkin juga dia membiarkan gadis kelaparan.

Partner Of Love [Markhyuck]Where stories live. Discover now