"Syaratnya yaitu, kamu bersedia menjadi istri saya?"
***
Menceritakan kehidupan seorang laki-laki dan perempuan yang disatukan dalam ikatan pernikahan yang sah.
Leila, yang mencoba mencari pekerjaan lagi untuk biaya pengobatan bunda nya. Namun, di h...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Sebenarnya, apa rencana Abang kali ini sih? Aku bertanya, dan dirimu selalu membalas dengan senyuman," Tanya dan ucap Leila.
Saat ini kedua nya sedang berada di salah satu mall terbesar yang ada di kota. Pria ini lebih tepat nya mengajak gadis nya untuk ikut bersama nya. Entah apalah kali ini ide pria itu tiba-tiba mengajak Leila ke sana.
"Dek, dengar Abang. Selama kita menikah, kita belum mengadakan acara resepsi nya. Setidaknya kenangan selama pernikahan kita masih tetap ada walaupun akad sudah terlaksana tapi tanpa resepsi sepertinya kurang menarik," Jawab Vahar dengan jelas. Leila mengendus tapi tetap menganggukkan kepala nya.
"Jadi, Abang berniat membuat wedding lagi?"
"Iya, lagi pula akan ada kejutan disana," jawab Vahar lagi. "Dan ya, dua hari lagi," Lanjutnya.
"Apa?! Yang benar saja?!" Mata Leila melotot kaget.
"Kenapa dek? Kamu tidak menyukainya?"
Leila menggeleng, "Bukan tidak suka. Maksudku dalam dua hari bisa terlaksana? Persiapan nya sangat banyak setau ku," Jawabnya, lalu ia kembali berucap, "Lagi pula tidak masalah jika kita gak ngadain itu. Karena menurutku mending kita berdua saja yang buat UPS...." Saat berucap ia langsung menutup mulut dengan kedua tangan nya.
Vahar memicingkan mata nya setelah mendengar ucapan terakhir gadis itu, lalu dirinya tersenyum miring seraya menatap Leila.
"Berdua? Hm, itu ide yang bagus, sayang,"
Cup!
"Baiklah, jika itu yang kamu mau maka Abang akan siap menuruti nya," Ucapnya lagi sambil tersenyum.
Pria itu sedang memikirkan sesuatu yang akan terjadi pada hari kedepan nya.
"Eeeh, enggak deh, gak usah!" Tolak Leila lugas.
"Dek, sepertinya pakaian ini sangat cocok di tubuh kamu," Ujar Vahar yang mengalihkan perhatian gadis itu.
Mata Leila melotot kaget, Dengan kesal gadis itu langsung saja menumbuk pelan badan kekar Vahar.
